28.5 C
Jakarta
Tuesday, April 8, 2025

Cara Seniman Kalteng Ungkap Kegelisahan saat Pandemi Covid-19

Sosialisasi
pencegahan penularan Covid-19 gencar dilakukan. Penanganan masif juga dilakukan
pemerintah

melalui berbagai cara dan sarana, serta melibatkan multisektor
. Salah satu cara unik yang digelar adalah
pertunjukan rakyat (petunra) melalui tarian seni budaya Kalteng.

==========

KALI pertama,
pertunjukan rakyat (petunra) dilaksanakan secara virtual dalam rangka
sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait Covid-19. Gedung
megah Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng menjadi sorotan secara
nasional kala itu, Jumat (20/11).

Penari mulai dari anak-anak,
perempuan hingga pria kompak menampilkan kesenian daerah khas Kalteng. Kali
ini, cerita dari panggung pergelaran itu menceritakan kisah selama pandemi,
seperti kebiasaan anak-anak desa hingga kegelisahan masyarakat terhadap pandemi
Covid-19.

“Ngapain kalian disini?
Bukannya harus sekolah,” seorang pria menegur enam penari anak-anak yang
sedang bergurau.

“Kami sekolah kok, tapi
di rumah saja. Kan sekolah kami secara online,” jawab anak-anak itu dengan
iringan suara tertawa riang.

“Terus, kalian sekarang
ngapain,” tanya pria itu lagi.

“Kami pagi mencari ikan
membantu orang tua dengan teman-teman, sudah ya om kami mau pulang karena besok
harus sekolah lagi dari rumah,” jawab anak-anak itu.

Keenamnya meninggalkan
panggung. Selanjutnya mereka mulai menari. Dalam tarian itu menceritakan
keseharian anak-anak yang mencari ikan di sungai bersama teman-temannya selama
pandemi Covid-19. Memang, selama pembelajaran dilakukan di rumah, anak-anak di
desa menggunakan waktu luangnya mencari ikan membantu orang tuanya
masing-masing dan diperagakan melalui tarian.

Dalam ayunan tangan mungil
anak-anak itu sudah jelas mperlihatkan mereka sedang mencari ikan. Tidak lupa,
jala yang mereka pegang sebagai pelengkap dan semakin menonjolkan kisah yang
mereka tarikan.

Baca Juga :  Momentum Berharga untuk Merubah Menjadi Lebih Baik

Petunra ini tidak hanya
menyajika gelaran tarian, di sela-sela tarian juga disajikan diskusi yang diisi
oleh bintang tamu yang membidangi. Misal saja, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kalteng yang membahas terkait penanganan Covid-19 di Kalteng, Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng yang juga berbicara soal
kebudayaan Kalteng seperti apresiasi terhadap gelaran malam itu.

Pertunjukan tari ini tidak
hanya menceritakan tentang anak-anak desa saja, tetapi juga kegelisahan
masyarakat terhadap berakhirnya pandemi Covid-19. Seperti perbincangan beberapa
pemeran tari yang kemudian memberikan edukasi agar tetap waspada sembari
menunggu informasi pemerintah terkait vaksinasi Covid-19.

Kegiatan ini diapresiasi
oleh Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya yang diwakili oleh Asisten I Sekda
Kalteng Hamka. Dia mengatakan, berdasarkan pertimbangan bahwa penanganan
Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu
kesatuan kebijakan strategi yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah.

Presiden RI Joko Widodo
telah menetapkan Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Pembentukan Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang  ditandatangani  pada tanggal 20 Juli lalu. Satuan tugas
penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Transformasi Ekonomi Nasional
mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan iplementasi kebijakan strategis
yang berkaitan dengan masing-masing bidang, yaitu penanganan Covid-19 dan
pemulihan ekonomi nasional (PEN), menyelesaikan permasalahan-permasalahan
terkait pelaksanaan kebijakan, melakukan pengawasan, serta  menetapkan dan melaksanakan kebijakan dan
langkah-langkah lain yang dianggap perlu.

Baca Juga :  Belum Maksimalnya Pemberdayaan Bukan Faktor Keahlian

“Berbagai kebijakan
pemerintah dalam mendukung upaya pemulihan kesehatan dan percepatan pemulihan
ekonomi telah disiapkan dan terus dijalankan lewat berbagai program,”
ucapnya.

Salah satu upaya pemulihan
kesehatan yakn melalui percepatan penyediaan vaksin yang sedang berjalan
sebagai bagian dari prioritas indonesia sehat. Untuk  membangun pemahaman, kepercayaan dan
partisipasi masyarakat terhadap kebijakan, program dan dampaknya dibutuhkan
komunikasi terpadu dan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat menyampaikan
pesan kepada masyarakat dengan masif, faktual dan mudah dipahami.

“Salah satu kegiatan
yang akan dilaksanakan yakni pertunjukan rakyat (Petunra) ini,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala
Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik)
Kalteng Agus Siswadi mengatakan, dalam rangka percepatan penanganan Covid-19
dan PEN sebagai salah satu bentuk kegiatan diseminasi atau penyampaian
pesan-pesan kepada masyarakat. Untuk bersama-sama membangun rasa optimisme dan
semangat masyarakat untuk tetap produktif selama masa pandemi.

“Kegiatan ini bertujuan
untuk membangun pemahaman, kepercayaan dan partisipasi publik untuk
bersama-sama mewujudkan kesehatan ekonomi bangkit,” katanya.

Acara ini, lanjut dia,
berupa pertunjukan virtual kesenian rakyat tradisional melalui live  streaming youtube berdurasi 90 menit. Tampil
dari Sanggar Riak Renteng Tingang.

“Semua pembiayaan
kegiatan Petunra ini bersumber dari anggaran Kementerian Kominfo RI. Biasanya
sosialisasi secara langsung kepada masyarakat, namun kali ini dilaksanakan
melalui pertunjukan seni berupa tarian,” pungkasnya.

Sosialisasi
pencegahan penularan Covid-19 gencar dilakukan. Penanganan masif juga dilakukan
pemerintah

melalui berbagai cara dan sarana, serta melibatkan multisektor
. Salah satu cara unik yang digelar adalah
pertunjukan rakyat (petunra) melalui tarian seni budaya Kalteng.

==========

KALI pertama,
pertunjukan rakyat (petunra) dilaksanakan secara virtual dalam rangka
sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait Covid-19. Gedung
megah Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng menjadi sorotan secara
nasional kala itu, Jumat (20/11).

Penari mulai dari anak-anak,
perempuan hingga pria kompak menampilkan kesenian daerah khas Kalteng. Kali
ini, cerita dari panggung pergelaran itu menceritakan kisah selama pandemi,
seperti kebiasaan anak-anak desa hingga kegelisahan masyarakat terhadap pandemi
Covid-19.

“Ngapain kalian disini?
Bukannya harus sekolah,” seorang pria menegur enam penari anak-anak yang
sedang bergurau.

“Kami sekolah kok, tapi
di rumah saja. Kan sekolah kami secara online,” jawab anak-anak itu dengan
iringan suara tertawa riang.

“Terus, kalian sekarang
ngapain,” tanya pria itu lagi.

“Kami pagi mencari ikan
membantu orang tua dengan teman-teman, sudah ya om kami mau pulang karena besok
harus sekolah lagi dari rumah,” jawab anak-anak itu.

Keenamnya meninggalkan
panggung. Selanjutnya mereka mulai menari. Dalam tarian itu menceritakan
keseharian anak-anak yang mencari ikan di sungai bersama teman-temannya selama
pandemi Covid-19. Memang, selama pembelajaran dilakukan di rumah, anak-anak di
desa menggunakan waktu luangnya mencari ikan membantu orang tuanya
masing-masing dan diperagakan melalui tarian.

Dalam ayunan tangan mungil
anak-anak itu sudah jelas mperlihatkan mereka sedang mencari ikan. Tidak lupa,
jala yang mereka pegang sebagai pelengkap dan semakin menonjolkan kisah yang
mereka tarikan.

Baca Juga :  Momentum Berharga untuk Merubah Menjadi Lebih Baik

Petunra ini tidak hanya
menyajika gelaran tarian, di sela-sela tarian juga disajikan diskusi yang diisi
oleh bintang tamu yang membidangi. Misal saja, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kalteng yang membahas terkait penanganan Covid-19 di Kalteng, Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng yang juga berbicara soal
kebudayaan Kalteng seperti apresiasi terhadap gelaran malam itu.

Pertunjukan tari ini tidak
hanya menceritakan tentang anak-anak desa saja, tetapi juga kegelisahan
masyarakat terhadap berakhirnya pandemi Covid-19. Seperti perbincangan beberapa
pemeran tari yang kemudian memberikan edukasi agar tetap waspada sembari
menunggu informasi pemerintah terkait vaksinasi Covid-19.

Kegiatan ini diapresiasi
oleh Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya yang diwakili oleh Asisten I Sekda
Kalteng Hamka. Dia mengatakan, berdasarkan pertimbangan bahwa penanganan
Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu
kesatuan kebijakan strategi yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah.

Presiden RI Joko Widodo
telah menetapkan Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Pembentukan Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang  ditandatangani  pada tanggal 20 Juli lalu. Satuan tugas
penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Transformasi Ekonomi Nasional
mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan iplementasi kebijakan strategis
yang berkaitan dengan masing-masing bidang, yaitu penanganan Covid-19 dan
pemulihan ekonomi nasional (PEN), menyelesaikan permasalahan-permasalahan
terkait pelaksanaan kebijakan, melakukan pengawasan, serta  menetapkan dan melaksanakan kebijakan dan
langkah-langkah lain yang dianggap perlu.

Baca Juga :  Belum Maksimalnya Pemberdayaan Bukan Faktor Keahlian

“Berbagai kebijakan
pemerintah dalam mendukung upaya pemulihan kesehatan dan percepatan pemulihan
ekonomi telah disiapkan dan terus dijalankan lewat berbagai program,”
ucapnya.

Salah satu upaya pemulihan
kesehatan yakn melalui percepatan penyediaan vaksin yang sedang berjalan
sebagai bagian dari prioritas indonesia sehat. Untuk  membangun pemahaman, kepercayaan dan
partisipasi masyarakat terhadap kebijakan, program dan dampaknya dibutuhkan
komunikasi terpadu dan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat menyampaikan
pesan kepada masyarakat dengan masif, faktual dan mudah dipahami.

“Salah satu kegiatan
yang akan dilaksanakan yakni pertunjukan rakyat (Petunra) ini,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala
Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik)
Kalteng Agus Siswadi mengatakan, dalam rangka percepatan penanganan Covid-19
dan PEN sebagai salah satu bentuk kegiatan diseminasi atau penyampaian
pesan-pesan kepada masyarakat. Untuk bersama-sama membangun rasa optimisme dan
semangat masyarakat untuk tetap produktif selama masa pandemi.

“Kegiatan ini bertujuan
untuk membangun pemahaman, kepercayaan dan partisipasi publik untuk
bersama-sama mewujudkan kesehatan ekonomi bangkit,” katanya.

Acara ini, lanjut dia,
berupa pertunjukan virtual kesenian rakyat tradisional melalui live  streaming youtube berdurasi 90 menit. Tampil
dari Sanggar Riak Renteng Tingang.

“Semua pembiayaan
kegiatan Petunra ini bersumber dari anggaran Kementerian Kominfo RI. Biasanya
sosialisasi secara langsung kepada masyarakat, namun kali ini dilaksanakan
melalui pertunjukan seni berupa tarian,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru