.jpeg "jumpai-arifin-ilham-yang-lumpuh-10-tahun-air-mata-camat-pun-menetes")
TANPA disadarinya, air mata Eddy Mashami menetes. Membasahi
pipinya. Ia tak kuasa membendung rasa sedihnya. Rasa sedih sebagai seorang
Camat Pulau Hanaut, Kabupaten
Kotawaringin Timur. Eddy harus segera bertindak.
Tak ada kata lain baginya selain
memberikan yang terbaik bagi M Arifin Ilham. Anak berusia 13 tahun ini, perlu
segera dibantunya. Selama 10 tahun terakhir, Ilham, harus mengalami kelumpuhan.
“Saat itu, saya melakukan
kunjungan ke rumah-rumah warga. Saat tiba di rumah kedua orang tua Ilham,
ternyata Ilham terbaring lemah di tempat tidurnya. Saat itu saya menanyakan
kepada orang tuanya, dan mereka mengatakan, anaknya sakit saraf dan tidak bisa
normal menggerakan badan layaknya anak-anak seusianya,” kata Eddy kepada Kalteng Pos, Sabtu (24/8).
Saat berusia 7 bulan, Ilham
diserang kejang dan demam. Sakit inilah, yang kemudian diduga menjadi penyebab
kelumpuhannya. Keterangan ini, lanjut Eddy, didapatkan dari analisa dokter, bahwa
Ilham terkena gangguan saraf dan mengalami kelumpuhan. “Saya sedih dan
sempat meneteskan air mata melihat kondisinya. Ia tidak bisa bicara, makan
tidak bisa, hanya minum susu saja, itupun susu balita,” paparnya.
Diakuinya, saat Ilham dipanggil
pun juga tak mampu merespons. “Yang menjadi keprihatinan saya, kenapa
pihak keluarga tidak melaporkan masalah ini? Jika ada laporan otomatis akan
kami lakukan penanganan. Meskipun demikian, kami sudah menyurati Dinas
Kesehatan Kotim untuk menyikapi sakit yang diderita oleh Ilham ini,”
pintanya.
Ilham dan kedua orang tuanya
tinggal di Desa Babaung. Apalagi wilayah ini salah satu desa tertinggal di
Kotim. “Saya rasa orang tua Ilham tidak melaporkan masalah ini dikarenakan
masalah biaya, apalagi orang tuanya bekerja tidak menentu,” ungkapnya.
Pihak kecamatan sudah menyisihkan
sebagian rezeki untuk membantu sakit yang diderita Ilham ini.”Dalam waktu
dekat kami juga akan menyurati Dinas Sosial terkait masalah tersebut,” tutupnya.
(rif/ami/ctk/nto)