Site icon Prokalteng

Jadi Ibu Sukses Multitasking di Era Digital

jadi-ibu-sukses-multitasking-di-era-digital

Menjelang Hari Ibu setiap 22
Desember, perempuan diapresiasi dalam posisinya yang memiliki peran ganda. Ibu
di era digital membuat mereka terus bergerak sambil menjalani peran ganda baik
mengurus rumah tangga dan bekerja. Tantangannya tentu tak mudah.

==

PaRa perempuan hebat yang
berstatus ibu berbincang dalam Forum Diskusi bertema ‘Ngumpul Asik : Wanita
Bisa memberdayakan Diri Melalui Teknologi’ baru-baru ini. Menurut data We Are
Social in 2019, Indonesia mengalami peningkatan 13 persen dalam hal jumlah
pengguna internet dari tahun ke tahun. Wanita menempati porsi 48,57 persen dari
keseluruhan pengguna internet, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII).

Maka ada beberapa kiat agar
bisa menjadi ibu sukses di era digital dengan peran multitasking sambil
mengurus banyak hal. Para ibu dengan bidangnya masing-masing memberikan tips
bagi semua bunda.

Pegiat isu perempuan dan istri
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot Saiful Hidayat
meminta para ibu untuk mempergunakan internet dengan bijaksana. Teknologi
digunakan sebagai sarana edukasi dalam mendidik anak.

“Bisa manfaatkan teknologi.
Jangan teknologi manfaatkan kita. Contoh ya, kita harus bisa bagi waktu
seberapa lama harus buka HP. Seberapa penting harus dibaca sampai detail. Grup
kan banyak banget, enggak harus semua kita baca. Mana yang harus kita balas dan
baca. Atau membuka media sosial,” kata Happy.

Happy memberi saran kepada
para ibu agar internet justru memberikan informasi yang positif kepada para ibu
dalam rangka memudahkan mendidik anak. Sehingga para ibu juga diminta agar tak
percaya hoax.

“Bisa berikan hal positif yang
tak ngawur. Di tengah banyaknya informasi di internet saat ini, kita perlu
lebih hati-hati dalam memilih apa yang perlu dibaca dan apa yang bisa
dipercaya. Tips paling mendasar adalah mencari tahu sumber informasi tersebut,
dan pastikan bahwa sumber tersebut kredibel serta tepercaya. Kita juga perlu
lebih bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Happy.

Asdep Perlindungan Hak
Perempuan Dalam Situasi Darurat dan Kondisi Khusus, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Nyimas Aliah, menyorot bagaimana wanita dapat
ambil bagian dalam sektor ekonomi dengan lebih mudah sekarang ini. Hal tersebut
sejalan dengan riset dari The Mckinsey Global Institute (MGI) yang
memperkirakan peningkatan kesetaraan gender dapat menambah nilai 12 triliun
dolar AS per tahun ke perekonomian dunia di tahun 2025 nanti.

“Dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi, perempuan akan mampu meningkatkan kapasitas mereka dan
berpartisipasi dalam banyak sektor, termasuk ekonomi dan pembangunan,”
tegasnya.

Para ibu saat ini sebagian
memutuskan untuk resign dari pekerjaannya di kantor dan sibuk mengurus anak.
Era digital membuat para ibu mudah bekerja dari rumah sambil melakukan bonding
dengan anak.

Psikolog dari Yayasan Praktik
Psikologi Indonesia mengatakan berbagai informasi dan pengetahuan yang dapat
diakses dengan kemajuan teknologi ini dapat digunakan untuk memberdayakan
mereka dengan kemampuan dan pengetahuan baru. Salah satunya dapat menjadi
pilihan karir yang baru atau sumber pendapatan.

“Perempuan yang berdaya akan
bermanfaat dan signifikan di setiap rumah tangga, sehingga dapat memperkaya
keluarganya dengan lebih banyak nilai-nilai positif,” tuturnya.

Para ibu bisa melakukan Me
Time dengan hal-hal positif, salah satunya membaca. Akses dan konten yang
dibaca juga bisa menjadi sarana informasi bagi keluarganya. Product Manager
BaBe, Lidia Chandra, mencontohkan komunitas para ibu dalam Ikatan Bunda BaBe
(iBuBa) selalu berbagi tips serta trik positif bagi para ibu lainnya dalam
rangka pengasuhan pada anak dan keluarga.

“Perempuan, dalam hal ini para
ibu, merupakan gerbang bagi keluarga. Memberdayakan perempuan itu bagus, bukan
hanya bagi mereka yang merasakan manfaatnya tetapi juga untuk keluarga secara
keseluruhan yang lebih harmonis,” tandas dia.(jpc)

 

Exit mobile version