33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kerahkan 1.635 Vaksinator, Optimistis Vaksinasi di Kalteng Tuntas

Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran meminta agar sisa logistik vaksin yang ada di Kalteng segera di
gunakan hingga akhir Mei. Bupati dan wali kota
se-Kalteng diminta untuk segera
mengerahkan para vaksinator menyelesaikan program vaksinasi
sebagaimana
target yang ditetapkan.

MENINDAKLANJUTI arahan gubernur, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng mendorong agar
kabupaten/kota segera menyelesaikan target tersebut. Kepala Dinkes Kalteng
Suyuti Syamsul mengatakan, pada dasarnya target penyelesaian sisa vaksin
sebanyak 130 ribu
dosis itu dapat saja diselesaikan oleh kabupaten/kota dengan tenggang
waktu yang ditargetkan oleh gubernur. Mengingat ketersediaan tenaga kesehatan
(vaksinator, red) mencukupi untuk
menyelesaikan vaksinasi hingga akhir Mei ini.

“Kami memiliki 1.635 vaksinator se-Kalteng, sebetulnya untuk
menghabiskan sisa vaksin hingga akhir Mei nanti
itu bisa saja dengan jumlah vaksinator yang ada,”
katanya saat diwawancarai di Aula Jayang Tingang, kemarin
(20/5).

Diungkapkannya, dari jumlah
1.635 vaksinator, bila satu vaksinator dapat menyuntikkan vaksin
kepada sepuluh orang
penerima, maka dalam sehari dapat menyelesaikan 16 ribu vaksinasi. Apabila
tenggang waktu yang diberikan oleh gubernur sepuluh hari, maka dari 16 ribu
orang yang disuntik per
hari, pihaknya yakin target
itu dapat tercapai dalam waktu kurang dari sepuluh hari pelaksanaan.

“Sisa logistik vaksin yang ada 130 ribu dosis, dengan jumlah 1.635 vaksinator, saya pikir tujuh hari
saja
sudah bisa menyelesaikan itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada
sejumlah keluhan yang didapatkan dari petugas pelaksana lapangan. Salah satunya
soal tidak adanya anggaran bagi para vaksinator untuk menjangkau sasaran alias melakukan jemput bola.

“Sehingga vaksinasi hanya
terpusat di puskesmas, kalau hanya di puskesmas, maka orang yang bisa datang
terbatas jumlahnya,” jelasnya.

Suyuti menyebut, perihal
penyediaan anggaran untuk para vaksinator, khususnya biaya transportasi, mesti
diprioritaskan. ”Dengan demikian para vaksinator bisa
bergerak dari tempat satu ke tempat yang lainnya
untuk mempercepat vaksinasi,” bebernya.

Apabila biaya transportasi dipenuhi, maka pelaksanaan vaksinasi dipastikan akan lancar. Berkenaan dengan kesulitan
transportasi ini
, pihak TNI dan Polri juga memberikan dukungan dengan menyiapkan kendaraan
dinas.

“Apabila memang kendalanya karena transportasi, maka pihak TNI dan Polri siap menggunakan
kendaraan dinas untuk menjemput para vaksinator,” ucap Suyuti.

Lebih lanjut dikatakannya, sejauh ini sudah 300 ribu dosis
vaksin tersalurkan. Namun karena jumlah penduduk
Kalteng mencapai 2,7 juta jiwa, pihaknya tidak
mengejar vaksinasi dapat dilaksanakan 100 persen.

“Kami hanya upayakan capai 70 persen dari total
penduduk Kalteng, tidak harus 100 persen,” pungkasnya.

Gencarkan Vaksinasi Lansia

Terpisah, Ketua Harian
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hardi mengatakan
, partisipasi masyarakat
untuk mengikuti vaksinasi,
khususnya para lansia, perlu terus didorong. Berdasarkan
data yang ada
saat ini, vaksin yang digunakan oleh kabupaten/kota di Kalteng sebanyak 175.863 dosis atau 59,60
%. Sementara sisa vaksin sebanyak 119.217 dosis vaksin atau 40,40 % dari total
vaksin yang diterima pemerintah provinsi sebanyak 323.980 dosis.

Karena itu pihaknya menilai vaksinasi bagi para
lansia mesti lebih digencarkan lagi, agar target yang
diharapkan oleh
gubernur dapat tercapai dalam
kurun waktu 10 hari demi terciptanya herd community atau
kekebalan
kelompok masyarakat.

Jadwal dan tempat vaksinasi akan diatur dinas kesehatan di tiap
kabupaten/kota, supaya dalam jangka waktu 10 hari ke depan vaksinasi sudah tuntas. Kami akan terus tingkatkan
komunikasi dan koordinasi,” katanya kepada Kalteng Pos, Kamis (20/5).

Baca Juga :  Misteri Sosok Kakek Berjenggot yang Dihormati

Ditambahkan Erlin, sesuai arahan gubernur saat rapat koordinasi bersama bupati dan walikota se-Kalteng pada Rabu (19/5) lalu, ada instruksi kepada dinas kesehatan untuk
melaksanakan tes antigen secara mas
sal dan acak. Apabila ditemukan warga yang terkonfirmasi positif, maka ditindaklanjuti oleh satgas untuk proses karantina di rumah
sakit.

Selain itu juga akan dilakukan tes di pasar, khusus untuk Kota
Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur
, dan Kapuas, serta pada beberapa kabupaten
lain
yang peningkatan kasusnya masih tinggi.

“Sejak awal memang bapak gubernur sangat konsen melakukan
penanganan
Covid-19. Salah satunya dengan
membuat perda bersama unsur DPRD
dan bekerja sama dengan unsur forkopimda untuk menangani pelanggar protokol kesehatan sehingga
bisa memberi efek jera bagi masyarakat,” tambahnya lagi.

Kepada masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi diminta untuk menghubungi petugas pelayanan
kesehatan setempat
. Sebab, salah satu cara
untuk mencegah penyebaran
virus adalah dengan mengikuti
program vaksinasi.
Di
samping itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga sangat diperlukan, seperti selalu menggunakan masker,
mencuci tangan, menjaga jarak,
dan menghindari kerumunan.

“Dengan demikian kita sudah membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai
penyebaran virus
, sekaligus menyelamatkan diri, keluarga, dan orang lain dari bahaya kematian yang diakibatkan oleh virus ini,” pugkasnya.

Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bartim dr Jimmi WS
Hutagalung optimistis
target vaksinasi bisa tercapai hingga akhir Mei
nanti. Pasalnya di wilayah tersebut hanya tersisa 417
dosis
vaksin untuk
di
berikan kepada sasaran penerima.

“Kami optimistis bisa tercapai, karena berdasarkan stok vaksin terakhir yang diterima Kabupaten
Bartim pada tanggal 9 Mei
ada sebanyak 520 vial, per Senin (17/5) vaksin yang sudah terpakai 103 vial,” beber Jimmi kepada Kalteng Pos,
kemarin.

Ditambahkan Jimmi, untuk mengejar target yang ditetapkan
gubernur, pihaknya telah menyiasati dengan membuka pelayanan vaksinasi tiap
hari. Bahkan, dijadwalkan secara bergantian akan dilakukan penyuntikan massal
mengambil waktu libur atau akhir pekan
(Sabtu dan Minggu).

“Sebelas puskesmas dan satu rumah sakit  tiap hari akan membuka
pelayanan penyuntikan vaksin
, jadi tidak tertutup kemungkinan stok
vaksin yang
ada akan habis disuntikkan kepada penerima,” tutur Jimmi.

Di Kabupaten Kotawaringin Barat, pemerintah setempat melalui dinas kesehatan memastikan akan menuntaskan pemberian vaksin kepada
masyarakat.
Upaya
koordinasi
terus dilakukan agar penyaluran vaksin bisa dilaksanakan secara maksimal. Berbagai cara dilakukan supaya masyarakat yang belum menerima vaksinasi segera
mendapatkan
nya. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kobar Rois kepada Kalteng Pos.

Menurutnya, berkaitan dengan keinginan gubernur terkait vaksinasi, Kabupaten Kobar siap
mewujudkan. Pelaksanaan
vaksinasi akan dimaksimalkan oleh ara vaksinator sesuai ketentuan teknis dan
pertimbangan operasi lapangan.
Skenario pemanfaatan maksimal vaksinasi Covid19 di kobar sudah disusun
di semua wilayah.

“Kami sudah laksanakan sesuai yang dijadwalkan dan kami
optimistis itu akan dituntaskan beberapa hari ke depan, semoga bisa maksimal menjangkau sasaran vaksinasi di wilayah ini,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo
meyakini bahwa target vaksinasi Covid-19 untuk
kelompok lansia di
kabupaten tersebut bisa
dicapai dalam jangka waktu 10 hari ke depan.

Mul mengaku, pada Sabtu (22/5) pihaknya akan melaksanakan lagi vaksinasi massal. “Target vaksinasi
untuk lansia saat ini memang baru tercapai 4 persen. Minggu ini kami targetkan
naik 10 persen. Ada 12.390 kelompok lansia yang menjadi target vaksinasi
Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau,”
ucap Mul,
kemarin.

Baca Juga :  Dukungan dan Doa Kuatkan Ergon Sembuh Dari Covid-19

Ia menyebut bahwa rendahnya
capaian vaksinasi kelompok lansia di Kabupaten Pulang Pisau
dikarenakan pelaksanaanya tidak berjalan selama
bulan Ramadan. “Kami akan genjot capaian vaksinasi
Covid-19
dalam beberapa hari ini. Kami targetkan bisa naik hingga 10 sampai 20 persen dalam
waktu dekat ini,” tegasnya.

Untuk mencapai target tersebut, dinas kesehatan menjalin kerja sama dengan pihak
terkait dan petugas puskesmas untuk bergerak
bersama. “Kami optimistis target itu bisa tercapai, apalagi ketersediaan vaksin untuk kelompok lansia dan guru
tercukupi,” tandasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas melalui dinas kesehatan terus mengejar capaian vaksinasi untuk kelompok pelayan publik dan lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi melalui Kabid Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit dr Tri Setya Utami mengaku
, jumlah
sasaran yang belum divaksin masih banyak, karena
vaksinasi dilaksanakan bertahap
menyesuaikan stok vaksin yang ada.

“Selama ini kami tetap berupaya melaksanakan vaksinasi dan ke depannya kami tetap upayakan untuk capai target,” ucap dr Tri Setya Utami,
Kamis (20/5).

Tri menambahkan, berdasarkan update rekap laporan vaksinasi Covid-19
Kabupaten Kapuas per tanggal 19 Mei 2021
pukul 23.00 WIB, kategori sumber daya manusia (SDM) kesehatan sasaran divaksin
2.063 orang
. Vaksinasi dosis pertama menjangkau 2.242 orang
atau 107,68 persen,
sedangkan vaksinasi dosis kedua diberikan
untuk 2.136 orang atau 95,27 persen.

Petugas publik yang divaksin berjumlah 26.268 orang. Vaksinasi dosis pertama
5.893 orang atau 22,43 persen dan vaksinasi dosis kedua 4.551 orang atau 17,33
persen. Sedangkan
kelompok lansia, penerima vaksinasi sebanyak
30.191orang.
Vaksinasi dosis pertama
747 orang atau 2,47 persen dan vaksinasi dosis kedua 552 orang atau 1,83
persen.

“Total penerima vaksinasi 58.522 orang, di mana vaksinasi dosis pertama 8.882 orang atau
15,18 persen, tunda 76 orang, dan batal 124 orang, kemudian vaksin dosis kedua
7.239 orang atau 12,37 persen, tunda
2 orang,
dan batal 2 orang,” bebernya.

Di Kabupaten Katingan, dalam beberapa bulan belakangan proses
vaksinasi Covid
19 terus dilaksanakan. Namun dalam prosesnya mengalami sejumlah kendala. “Sekarang inikan dilakukan
vaksinasi untuk
lansia dan pelayan publik. Untuk kelompok lansia, kami alami kendala. Banyak yang tidak mau divaksin,” kata Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto kepada Kalteng Pos,
Kamis (20/5).

Dijelaskan dr Robertus, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mengejar target vaksinasi yang ditetapkan.
Bahkan sebelum adanya permintaan
gubernur. “Kami sangat
mendukung permintaan gubernur. Makanya dengan sisa waktu yang diminta
itu, k
ami berupaya memaksimalkan vaksinasi,” jelasnya.

Mantan Direktur RSUD Mas
Amsyar Kasongan
tidak memberikan data pasti berapa dosis
vaksin yang belum diberikan kepada kelompok sasaran. Ia hanya memastikan bahwa
masih banyak
warga yang belum divaksin. “Datanya ada di kantor. Saya tidak ingat detailnya, karena tiap
hari data
selalu berubah. Mudah-mudahan dengan sisa waktu ini, capaian vaksinasi bisa meningkat,” ucapnya.

Selama ini, lanjut dr Robertus, pihaknya  sudah melakukan segala upaya
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk
mengikuti vaksinasi. “Namun banyak dari mereka yang tetap tidak mau, itu
yang jadi kesulitan
kami,” tandasnya.

Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran meminta agar sisa logistik vaksin yang ada di Kalteng segera di
gunakan hingga akhir Mei. Bupati dan wali kota
se-Kalteng diminta untuk segera
mengerahkan para vaksinator menyelesaikan program vaksinasi
sebagaimana
target yang ditetapkan.

MENINDAKLANJUTI arahan gubernur, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng mendorong agar
kabupaten/kota segera menyelesaikan target tersebut. Kepala Dinkes Kalteng
Suyuti Syamsul mengatakan, pada dasarnya target penyelesaian sisa vaksin
sebanyak 130 ribu
dosis itu dapat saja diselesaikan oleh kabupaten/kota dengan tenggang
waktu yang ditargetkan oleh gubernur. Mengingat ketersediaan tenaga kesehatan
(vaksinator, red) mencukupi untuk
menyelesaikan vaksinasi hingga akhir Mei ini.

“Kami memiliki 1.635 vaksinator se-Kalteng, sebetulnya untuk
menghabiskan sisa vaksin hingga akhir Mei nanti
itu bisa saja dengan jumlah vaksinator yang ada,”
katanya saat diwawancarai di Aula Jayang Tingang, kemarin
(20/5).

Diungkapkannya, dari jumlah
1.635 vaksinator, bila satu vaksinator dapat menyuntikkan vaksin
kepada sepuluh orang
penerima, maka dalam sehari dapat menyelesaikan 16 ribu vaksinasi. Apabila
tenggang waktu yang diberikan oleh gubernur sepuluh hari, maka dari 16 ribu
orang yang disuntik per
hari, pihaknya yakin target
itu dapat tercapai dalam waktu kurang dari sepuluh hari pelaksanaan.

“Sisa logistik vaksin yang ada 130 ribu dosis, dengan jumlah 1.635 vaksinator, saya pikir tujuh hari
saja
sudah bisa menyelesaikan itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada
sejumlah keluhan yang didapatkan dari petugas pelaksana lapangan. Salah satunya
soal tidak adanya anggaran bagi para vaksinator untuk menjangkau sasaran alias melakukan jemput bola.

“Sehingga vaksinasi hanya
terpusat di puskesmas, kalau hanya di puskesmas, maka orang yang bisa datang
terbatas jumlahnya,” jelasnya.

Suyuti menyebut, perihal
penyediaan anggaran untuk para vaksinator, khususnya biaya transportasi, mesti
diprioritaskan. ”Dengan demikian para vaksinator bisa
bergerak dari tempat satu ke tempat yang lainnya
untuk mempercepat vaksinasi,” bebernya.

Apabila biaya transportasi dipenuhi, maka pelaksanaan vaksinasi dipastikan akan lancar. Berkenaan dengan kesulitan
transportasi ini
, pihak TNI dan Polri juga memberikan dukungan dengan menyiapkan kendaraan
dinas.

“Apabila memang kendalanya karena transportasi, maka pihak TNI dan Polri siap menggunakan
kendaraan dinas untuk menjemput para vaksinator,” ucap Suyuti.

Lebih lanjut dikatakannya, sejauh ini sudah 300 ribu dosis
vaksin tersalurkan. Namun karena jumlah penduduk
Kalteng mencapai 2,7 juta jiwa, pihaknya tidak
mengejar vaksinasi dapat dilaksanakan 100 persen.

“Kami hanya upayakan capai 70 persen dari total
penduduk Kalteng, tidak harus 100 persen,” pungkasnya.

Gencarkan Vaksinasi Lansia

Terpisah, Ketua Harian
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hardi mengatakan
, partisipasi masyarakat
untuk mengikuti vaksinasi,
khususnya para lansia, perlu terus didorong. Berdasarkan
data yang ada
saat ini, vaksin yang digunakan oleh kabupaten/kota di Kalteng sebanyak 175.863 dosis atau 59,60
%. Sementara sisa vaksin sebanyak 119.217 dosis vaksin atau 40,40 % dari total
vaksin yang diterima pemerintah provinsi sebanyak 323.980 dosis.

Karena itu pihaknya menilai vaksinasi bagi para
lansia mesti lebih digencarkan lagi, agar target yang
diharapkan oleh
gubernur dapat tercapai dalam
kurun waktu 10 hari demi terciptanya herd community atau
kekebalan
kelompok masyarakat.

Jadwal dan tempat vaksinasi akan diatur dinas kesehatan di tiap
kabupaten/kota, supaya dalam jangka waktu 10 hari ke depan vaksinasi sudah tuntas. Kami akan terus tingkatkan
komunikasi dan koordinasi,” katanya kepada Kalteng Pos, Kamis (20/5).

Baca Juga :  Misteri Sosok Kakek Berjenggot yang Dihormati

Ditambahkan Erlin, sesuai arahan gubernur saat rapat koordinasi bersama bupati dan walikota se-Kalteng pada Rabu (19/5) lalu, ada instruksi kepada dinas kesehatan untuk
melaksanakan tes antigen secara mas
sal dan acak. Apabila ditemukan warga yang terkonfirmasi positif, maka ditindaklanjuti oleh satgas untuk proses karantina di rumah
sakit.

Selain itu juga akan dilakukan tes di pasar, khusus untuk Kota
Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur
, dan Kapuas, serta pada beberapa kabupaten
lain
yang peningkatan kasusnya masih tinggi.

“Sejak awal memang bapak gubernur sangat konsen melakukan
penanganan
Covid-19. Salah satunya dengan
membuat perda bersama unsur DPRD
dan bekerja sama dengan unsur forkopimda untuk menangani pelanggar protokol kesehatan sehingga
bisa memberi efek jera bagi masyarakat,” tambahnya lagi.

Kepada masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi diminta untuk menghubungi petugas pelayanan
kesehatan setempat
. Sebab, salah satu cara
untuk mencegah penyebaran
virus adalah dengan mengikuti
program vaksinasi.
Di
samping itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga sangat diperlukan, seperti selalu menggunakan masker,
mencuci tangan, menjaga jarak,
dan menghindari kerumunan.

“Dengan demikian kita sudah membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai
penyebaran virus
, sekaligus menyelamatkan diri, keluarga, dan orang lain dari bahaya kematian yang diakibatkan oleh virus ini,” pugkasnya.

Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bartim dr Jimmi WS
Hutagalung optimistis
target vaksinasi bisa tercapai hingga akhir Mei
nanti. Pasalnya di wilayah tersebut hanya tersisa 417
dosis
vaksin untuk
di
berikan kepada sasaran penerima.

“Kami optimistis bisa tercapai, karena berdasarkan stok vaksin terakhir yang diterima Kabupaten
Bartim pada tanggal 9 Mei
ada sebanyak 520 vial, per Senin (17/5) vaksin yang sudah terpakai 103 vial,” beber Jimmi kepada Kalteng Pos,
kemarin.

Ditambahkan Jimmi, untuk mengejar target yang ditetapkan
gubernur, pihaknya telah menyiasati dengan membuka pelayanan vaksinasi tiap
hari. Bahkan, dijadwalkan secara bergantian akan dilakukan penyuntikan massal
mengambil waktu libur atau akhir pekan
(Sabtu dan Minggu).

“Sebelas puskesmas dan satu rumah sakit  tiap hari akan membuka
pelayanan penyuntikan vaksin
, jadi tidak tertutup kemungkinan stok
vaksin yang
ada akan habis disuntikkan kepada penerima,” tutur Jimmi.

Di Kabupaten Kotawaringin Barat, pemerintah setempat melalui dinas kesehatan memastikan akan menuntaskan pemberian vaksin kepada
masyarakat.
Upaya
koordinasi
terus dilakukan agar penyaluran vaksin bisa dilaksanakan secara maksimal. Berbagai cara dilakukan supaya masyarakat yang belum menerima vaksinasi segera
mendapatkan
nya. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kobar Rois kepada Kalteng Pos.

Menurutnya, berkaitan dengan keinginan gubernur terkait vaksinasi, Kabupaten Kobar siap
mewujudkan. Pelaksanaan
vaksinasi akan dimaksimalkan oleh ara vaksinator sesuai ketentuan teknis dan
pertimbangan operasi lapangan.
Skenario pemanfaatan maksimal vaksinasi Covid19 di kobar sudah disusun
di semua wilayah.

“Kami sudah laksanakan sesuai yang dijadwalkan dan kami
optimistis itu akan dituntaskan beberapa hari ke depan, semoga bisa maksimal menjangkau sasaran vaksinasi di wilayah ini,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo
meyakini bahwa target vaksinasi Covid-19 untuk
kelompok lansia di
kabupaten tersebut bisa
dicapai dalam jangka waktu 10 hari ke depan.

Mul mengaku, pada Sabtu (22/5) pihaknya akan melaksanakan lagi vaksinasi massal. “Target vaksinasi
untuk lansia saat ini memang baru tercapai 4 persen. Minggu ini kami targetkan
naik 10 persen. Ada 12.390 kelompok lansia yang menjadi target vaksinasi
Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau,”
ucap Mul,
kemarin.

Baca Juga :  Dukungan dan Doa Kuatkan Ergon Sembuh Dari Covid-19

Ia menyebut bahwa rendahnya
capaian vaksinasi kelompok lansia di Kabupaten Pulang Pisau
dikarenakan pelaksanaanya tidak berjalan selama
bulan Ramadan. “Kami akan genjot capaian vaksinasi
Covid-19
dalam beberapa hari ini. Kami targetkan bisa naik hingga 10 sampai 20 persen dalam
waktu dekat ini,” tegasnya.

Untuk mencapai target tersebut, dinas kesehatan menjalin kerja sama dengan pihak
terkait dan petugas puskesmas untuk bergerak
bersama. “Kami optimistis target itu bisa tercapai, apalagi ketersediaan vaksin untuk kelompok lansia dan guru
tercukupi,” tandasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas melalui dinas kesehatan terus mengejar capaian vaksinasi untuk kelompok pelayan publik dan lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi melalui Kabid Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit dr Tri Setya Utami mengaku
, jumlah
sasaran yang belum divaksin masih banyak, karena
vaksinasi dilaksanakan bertahap
menyesuaikan stok vaksin yang ada.

“Selama ini kami tetap berupaya melaksanakan vaksinasi dan ke depannya kami tetap upayakan untuk capai target,” ucap dr Tri Setya Utami,
Kamis (20/5).

Tri menambahkan, berdasarkan update rekap laporan vaksinasi Covid-19
Kabupaten Kapuas per tanggal 19 Mei 2021
pukul 23.00 WIB, kategori sumber daya manusia (SDM) kesehatan sasaran divaksin
2.063 orang
. Vaksinasi dosis pertama menjangkau 2.242 orang
atau 107,68 persen,
sedangkan vaksinasi dosis kedua diberikan
untuk 2.136 orang atau 95,27 persen.

Petugas publik yang divaksin berjumlah 26.268 orang. Vaksinasi dosis pertama
5.893 orang atau 22,43 persen dan vaksinasi dosis kedua 4.551 orang atau 17,33
persen. Sedangkan
kelompok lansia, penerima vaksinasi sebanyak
30.191orang.
Vaksinasi dosis pertama
747 orang atau 2,47 persen dan vaksinasi dosis kedua 552 orang atau 1,83
persen.

“Total penerima vaksinasi 58.522 orang, di mana vaksinasi dosis pertama 8.882 orang atau
15,18 persen, tunda 76 orang, dan batal 124 orang, kemudian vaksin dosis kedua
7.239 orang atau 12,37 persen, tunda
2 orang,
dan batal 2 orang,” bebernya.

Di Kabupaten Katingan, dalam beberapa bulan belakangan proses
vaksinasi Covid
19 terus dilaksanakan. Namun dalam prosesnya mengalami sejumlah kendala. “Sekarang inikan dilakukan
vaksinasi untuk
lansia dan pelayan publik. Untuk kelompok lansia, kami alami kendala. Banyak yang tidak mau divaksin,” kata Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto kepada Kalteng Pos,
Kamis (20/5).

Dijelaskan dr Robertus, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mengejar target vaksinasi yang ditetapkan.
Bahkan sebelum adanya permintaan
gubernur. “Kami sangat
mendukung permintaan gubernur. Makanya dengan sisa waktu yang diminta
itu, k
ami berupaya memaksimalkan vaksinasi,” jelasnya.

Mantan Direktur RSUD Mas
Amsyar Kasongan
tidak memberikan data pasti berapa dosis
vaksin yang belum diberikan kepada kelompok sasaran. Ia hanya memastikan bahwa
masih banyak
warga yang belum divaksin. “Datanya ada di kantor. Saya tidak ingat detailnya, karena tiap
hari data
selalu berubah. Mudah-mudahan dengan sisa waktu ini, capaian vaksinasi bisa meningkat,” ucapnya.

Selama ini, lanjut dr Robertus, pihaknya  sudah melakukan segala upaya
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk
mengikuti vaksinasi. “Namun banyak dari mereka yang tetap tidak mau, itu
yang jadi kesulitan
kami,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru