Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah masuk menjadi salah satu wilayah zona kuning persebaran Covid-19. Tidak sedikit warga yang terpapar dengan gejala ringan. Kondisi ini mendorong pemerintah kecamatan berinisitif membangun tempat isolasi mandiri (isoman) terpusat. Untuk mencegah pasien bergejala ringan berkeliaran. Bagaimana Kisahnya? Berikut Ulasannya.
=======================
ISOMAN adalah hal yang wajib dilakukan warga jika uji usap (swab), baik uji usap antibodi maupun antigen, dinyatakan positif Covid-19. Berkaitan dengan isoman ini dan sebagai bentuk perhatian pemerintah Kecamatan Bukit Batu terhadap warganya, dibangunlah tempat isoman terpusat di Jalan Tjilik Riwut Km 31, tepatnya di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pertanian dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya.
Camat Bukit Batu Hendrikus Satria Budi menjelaskan tempat isoman terpusat yang disediakan pihak kecamatan ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat. Cikal bakal dibukanya tempat isoman tersebut bermula dari operasi yustisi tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kecamatan Bukit Batu. Dalam operasi itu, setiap pelanggar protokol kesehatan (prokes), terutama yang tidak mengenakan masker, langsung dilakukan uji usap antigen.
Dari hasil operasi yustisi itu, cukup banyak warga Kecamatan Bukit Batu yang dinyatakan positif Covid-19. Kemudian diberikan arahan untuk melakukan isoman di rumah di bawah pantauan petugas UPT puskesmas setempat. Namun berdasarkan hasil laporan kepala rukun tetangga (RT), ada beberapa pasien isoman yang berkeliaran dan beraktivitas.
“Untuk mencegah hal tersebut terulang lagi, maka kami berinisiatif mendirikan pusat isoman terpadu,” ucap Budi, Minggu (15/8).
Tepat pada 16 Agustus tempat isoman terpusat dibuka. Awalnya hanya ada satu pasien yang menempati. Namun kemarin tercatat sudah ada 12 orang yang menempati tempat isoman terpusat itu. Pasien yang menempatinya rata-rata bergejala ringan hingga sedang. Tersedia 20 kamar yang bisa menampung sebanyak 40 pasien. Selain itu, ada tiga aula yang siap difungsikan untuk tempat isoman, dengan total kapasitas sebanyak 70 tempat tidur. Fasilitas yang disediakan berupa air conditioner (AC) serta toilet dan kamar mandi di tiap kamar.
“Sayangnya belum ada fasilitas WIFI-nya, saya sudah komunikasi dengan pihak Telkom, ternyata biayanya cukup besar, sementara tempat isoman terpusat ini berdiri dan beroperasi dengan mengandalkan sumber dana dari donatur seperti BOS dan donatur lainnya,” terangnya.
Tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di tempat itu sebanyak tiga orang. Terdiri dari dua perawat dan satu dokter dari UPT Puskesmas Bukit Batu. Untuk uji usap antigen kepada pasien, pihaknya melibatkan UPT puskesmas. Untuk suplai makanan, pihak kecamatan membuka dapur umum yang dikomandoi oleh ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Bukit Batu, berkolaborasi dengan Kelompok Tani Wanita (KTW) kecamatan dan kelompok tangkap ikan. Selain menyuplai bahan makanan berupa sayur dan ikan, tim dapur umum juga mengolah masakan untuk dikonsumsi para pasien isoman. Selain disediakan makan pagi, siang, dan malam, para pasien juga diberi vitamin.
“Pemberian makanan tidaksembarangan kami lakukan, kami tanya dulu ke pasien soal riwayat penyakit penyerta atau komorbit, misalnya pasien pengidap diabetes kami berikan makanan yang sesuai,” jelasnya.
Kebutuhan untuk para pasien seperti beras, masker, susu beruang, vitamin, dan jamujamuan merupakan pemberian donatur. Antara lain dari REI Kalteng, BOS, Huma Betang, dan sumbangan pribadi legislator, serta donasi dari masyarakat sekitar. Kondisi kamar yang ditempati para pasien dipastikan aman dan nyaman layaknya wisma, karena ruangan yang digunakan merupakan mes Hasundau yang sering dipakai untuk diklat oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya.
“Kami bersyukur karena antusiasme masyarakat terhadap tempat isoman terpadu ini cukup tinggi, masyarakat atau pemangku kepentingan yang ingin berdonasi bisa langsung transfer ke nomor rekening Bank Kalteng 106-0202-01506-2 atas nama Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Bukit Batu,” ucapnya.
Tempat isoman terpadu ini didirikan atas adanya Instruksi Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah dan Instruksi Mendagri Nomor 30 Tahun 2021, yang mewajibkan daerah mempunyai tempat isoman terpusat. Tempat isoman terpusat di Kecamatan Bukit Batu ini merupakan yang pertama ada di Kota Palangka Raya untuk tingkat kecamatan. Tempat ini pun terbuka untuk menampung pasien isoman dari luar Kecamatan Bukit Batu.
Pria lulusan STTPDN angkatan lima ini berharap upaya yang dijalankan pihaknya ini mendapat perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya. Budi menilai keberadaan tempat isoman terpusat ini cukup bermanfaat dan memudahkan tim satgas kecamatan melakukan pemantauan terhadap para pasien isoman. Tempat isoman terpusat ini juga dilengkapi delapan tabung oksigen yang merupakan sumbangan dari BOS. Jika terjadi sesuatu yang bersifat urgen atau darurat, ambulans milik UPT Puskesmas Bukit Batu selalu stand by melayani. Setiap ada warga yang diketahui terkonfi rmasi positif Covid-19 setelah uji usap antigen di UPT Puskesmas Bukit Batu akan langsung diarahkan untuk menjalani isoman di tempat isoman terpusat itu.
“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan menjadi donatur untuk operasional tempat isoman terpadu ini, semoga ke depannya fasilitas dan penanganan di tempat ini lebih baik dan lebih optimal lagi,” tutupnya.