Site icon Prokalteng

Ketekunan Perajin Gelang Simpai di Banjarbaru: Dari Hobi Menjadi Rezeki

Inai saat menganyam gelang simpai di tangan pembeli. (Foto: Inai untuk Radar Banjarmasin)

Berawal dari hobi, Inai memaksimalkan kepiawaiannya membuat gelang simpai untuk mencari rezeki.

******
INAI mulai menekuni membuat gelang simpai sejak berusia belasan tahun atau saat masih berada di bangku sekolah menengah atas pada 2015 silam.

Sekarang Sarjana Pendidikan Geografi ULM ini setiap akhir pekan membuka lapak di Lapangan Murjani Banjarbaru.

Pria 25 tahun itu mengaku belajar membuat gelang simpai dari orang tuanya. Teknik-teknik tersebut terus dikembangkannya secara mandiri hingga membentuk motif. “Awalnya hobi dan ingin mengenalkan kerajinan simpai khas Kalimantan kepada masyarakat luar,” ujar Inai kepada Radar Banjarmasin, Minggu (14/7).

Untuk menunjang hobinya tersebut, Inai mengungkapkan bahwa bahan baku simpai, ia dapatkan dari kampung halamannya di Balangan. “Pembuatan gelang simpai ini dirajut di tangan langsung, dan untuk harga juga tergantung tingkat kesulitan. Dari Rp25 ribu hingga Rp200 ribu untuk gelang, sedangkan cincin mulai dari Rp10 ribu sampai Rp25 ribu,” ucapnya.

“Dalam sebulan kalau ada acara expo atau pameran, saya bisa membuat sampai 50 gelang simpai,” tambahnya.

Inai bersyukur, gelang simpai miliknya sudah terjual hingga ke Pulau Jawa. “Kalau pemesanan dari luar daerah itu biasanya mereka mengirim ukuran lingkar lengan ataupun jari, serta motif yang diinginkan,” jelasnya.(jpg)

Exit mobile version