Wakil
Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya Hampir tidak percaya ketika dinyatakan
positif Covid-19. Padahal 5 hari
sebelumnya dinyatakan negatif. Namun, kenyataan itu membuat Habib bersemangat
untuk sembuh dengan berbagai upaya. Hasil dari upaya tersebut, Habib sembuh
dengan cepat dan dinyatakan negatif dalam waktu yang singkat.
ARJONI,
PALANGKA RAYA
SEKADAR berbagi
pengalaman, itulah kata pertama yang dituliskan Wagub Kalteng Habib Ismail bin
Yahya di akun facebooknya, setelah dinyatakan negarif Covid-19. Penetapan
status terpapar Covid-19 yang dialamatkan kepadanya memang bikin sedikit agak
tercengang.
Iya, Habib
yang senang olahraga ekstrime ini sempat kaget ketika dinyatakan postif
Covid-19. Habib tidak merasakan gejala apapun, bahkan hasil swab antigen
pertanggal 3 Desember 2020 dinyatakan negatif.
Entah
kenapa? Swab 4 hari setelah dinyatakan negarif, keluar hasil pada tanggal 8
Habib Ismail dinyatakan positif Covid-19. Sontak itu membuat Habib kaget. Karena
padatnya kegiatan yang dilakukannya sebelum dinyatakan positif dan tanpa gejala
apapun.
“Tanggal
3 Desember saya swab antigen dan hasilnya negatif. Tetapi tiba-tiba 8 Desember
hasil Swab PCR saya dinyatakan positif,” kata Habib Ismail menceritakan
keheranannya.
Tak mengapa,
Habib Ismail pun mengikuti anjuran Tim Medis untuk isolasi mandiri. Meski,
paparan Covid-19 yang dialami Habib Ismail tingkat penularan sangat
rendah.
Tidak ingin
membahayakan seisi rumah dan orang lain, Habib melakukan isolasi yang unik. Dia
melakukan cara berbeda dengan isolasi di rumah, tetapi tidak di dalam rumah,
melainkan di luar rumah.
Siang
berjemur berteman dengan teriknya mentari dan malam berteman dengan rembulan.
Sekalipun selama isolasi habib tidak bertemu anak dan istrinya, dia lebih
memilih bersama mentari dan rembulan.
“Saya
melakukan isolasi mandiri di rumah bukan di dalam rumah, melainkan di luar
rumah atas teras. 3 hari saya nggak masuk rumah walau dengan berat hati menahan
hasrat untuk memeluk anak bungsu saya. Siang-siang biar panas sekalipun, saya
tetap di luar bersahabat dengan terik matahari dan malam pun saya berteman
dengan bulan serta dinginnya malam. Niat saya adalah agar alam ciptaan Allah
yang saya yakini punya zat-zat untuk menyembuhkan bisa menyembuhkan saya atas
izin Allah. Tatkala siang saya mengharap ultra violet menyinari tubuh saya
dengan harapan semua virus mati. Pada malam hari saya harapkan angin malam dan
embun bisa menambah daya tahan tubuh saya,” ungkapnya.
Ikhtiar
tersebut pun membuahkan hasil. Tiga hari kemudian tepatnya 11 Desember
Habib Ismail dinyatakan negatif sesuai hasil swab PCR. Disadarinya, itu semua
berkat doa dan ikhtiar yang dilakukannya selama menjalani isolasi mandiri.
“Tentunya
kesembuhan saya juga karena bantuan obat-obatan herbal, seperti madu, sirih,
daun kelor dan juga obat-obatan dari RS Doris. Dan yang paling penting karena
kasih sayang dokter dan perawat yang merawat dengan sepenuh hatinya,”
ujarnya.
Habib Ismail
pun berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kalteng agar tidak
mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Sebab, dengan menaati prokes Covid-19,
dapat mencegah penyebaran Covid-19.
“Intinya
memang corona harus kita temani sekaligus kita lawan. Pesan saya, tegakkan prokes
dalam hal apa saja. Jangan sampai Anda menjadi korban berikutnya. Semoga Allah
melindungi kita,” demikian ungkap Habib Ismail.