24.4 C
Jakarta
Tuesday, December 24, 2024

Kekompakan Menjadi Kunci Kemenangan

Banyak cara mewujudkan
rasa cinta kepada nabinya. Beberapa orang memilih dengan mengaplikasikan dalam
sebuah syair. Dilantunkan dengan kelembutan dan kasih sayang. Begitu pula yang
dilakukan grup habsyi Sayyidil Mursalin.

 

ANISA
B WAHDAH,
Palangka
Raya

 

SORAK penonton
bergemuruh kala nama kelompok maulid habsyi Sayyidil Mursalin disebut oleh
pembawa acara dalam rangkaian maulid habsy Kalteng Pos yang diselenggrakan pada
23-25 Mei di halaman Gedung Biru Kalteng Pos.

Sejak 2016 lalu, kelompok
ini selalu mendominasi dan meraih  juara
pada kegiatan yang diselenggarakan Surat Kabar Harian (SKH) Kalteng Pos setiap
tahunnya. Kalteng Pos mulai menggelar kegiatan maulid habsyi pada 2011 lalu.
Sayyidil Mursalin mulai bergabung pada 2016 lalu.

Kelompok yang didirikan
oleh satu rekanan ini terkenal memiliki kekompakan yang luar biasa. Didirikan
pada tahun 2011 silam oleh beberapa rekan sejawat yang rutin bersalawat di
Kecamatan Anjir, Kabupaten Kapuas. Dengan harapan dapat mengembangkan bakat dan
kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, sekelompok anak muda ini akhirnya membentuk
grup habsyi yang diberi nama Sayyidil Mursalin.

“Awalnya kami cuma
sekelompok teman yang sering kumpul dalam kegiatan rutin berselawat. Lalu kami berinisiatif
membentuk grup ini,” kata ketua grup Sayyidil Mursalin, Muhammad Khair,
saat dibincangi usai perlombaan Maulid Habsyi Kalteng Pos.

Baca Juga :  Harmoko Lekat dengan Ucapan ”Atas Petunjuk Bapak Presiden…”

Perlahan mereka pun mempelajari
syair, musik, dan peragaan, di bawah bimbingan Sulaiman. Rasa persahabatan yang
kuat dan tekad yang sama, menjadikan grup mereka penuh kekompakan.

“Ada 18 orang yang
tergabung dalam grup ini. Untuk melanjutkan generasi ke depan, saat ini kami membina
15 orang lagi. Kami rutin berkumpul, seminggu sekali membawakan syair favorit
yakni ya sayyidasadati,” lanjutnya.

Kebersamaan yang telah
dirajut itu,semakin menyemangatkan mereka untuk mengikuti kegiatan keagamaan,
khususnya di bidang habsyi. Salah satu kegiatan yang selalu diikuti sejak tiga
empat tahun terakhir adalah Maulid Habsyi Kalteng Pos. Tak pernah absen sejak
saat itu.

“Awalnya mendengar
informasi dari teman yang ada di Kota Palangka Raya, bahwa Kalteng Pos setiap bulan
Ramadan menggelar maulid habsyi. Kami pun tertarik untuk ikut dan selalu hadir
memeriahkan kegiatan ini setiap tahunnya,” kata pria yang sehari-hari
mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Anjir.

Pertama kali tampil
pada 2016 lalu, kelompok ini sudah memikat hati juri. Saat itu Sayyidil
Mursalin berhasil meraih juara tiga. Merasa belum puas atas capaian itu,
kelompok ini semakin bersemangat berlatih sembari menanti datangnya bulan
Ramadan, agar bisa kembali memeriahkan Maulid Habsyi Kalteng Pos. Hasil tak
mengkhianati perjuangan. Kali kedua mengikuti kegiatan tersebut, langsung
mendapat peringkat pertama.

Baca Juga :  Dua Dokter yang Meninggal Kemarin karena Covid-19

“Meski demikian
tidak menjadikan kami puas begitu saja. Kami tetap terus berlatih, agar dapat
berpartisipasi di tahun berikutnya,” ucap pria kelahiran 1995 silam.

Tahun ketiga, yakni
2018, Sayyidil Mursalin turun peringkat. Kali ini mereka hanya puas berada pada
peringkat ketiga. Mereka pun mengintropeksi diri dan berusaha memperbaiki
kekurangan.

“Gara-gara kami
turun peringkat, kami berlatih lagi lebih giat dan menargetkan juara satu dalam
Maulid Habsyi Kalteng Pos 2019. Alhamdulillah terwujud. Kami kembali meraih
peringkat pertama,” ucapnya sembari tersenyum.

Sejak awal bulan
Ramadan tahun ini, grup Sayyidin Mursalin sudah rutin berlatih. Padahal Kalteng
Pos belum mengumumkan adanya perlombaan. Namun, mereka yakin agenda tahunan ini
akan tetap diselenggarakan.

“Sekitar Ramadan hari
kesepuluh, saya menghubungi Kalteng Pos untuk menanyakan apakah soal event
Maulid Habsyi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Ternyata ada. Ketika keluar
pengumuman, kami langsung mendaftar dan memperkuat persiapan,” bebernya.

Dengan tak bertinggi
hati, pihaknya meyakini bahwa kemenangan kali ini lantaran kekompakan para
personel. Percuma, sambungnya, berlatih dan bersungguh-sungguh tapi tidak kekompakan
dalam satu grup.

“Karena habsyi ini mainnya adalah grup,
maka kekompakan sangatlah penting.Itu kunci utamannya,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Banyak cara mewujudkan
rasa cinta kepada nabinya. Beberapa orang memilih dengan mengaplikasikan dalam
sebuah syair. Dilantunkan dengan kelembutan dan kasih sayang. Begitu pula yang
dilakukan grup habsyi Sayyidil Mursalin.

 

ANISA
B WAHDAH,
Palangka
Raya

 

SORAK penonton
bergemuruh kala nama kelompok maulid habsyi Sayyidil Mursalin disebut oleh
pembawa acara dalam rangkaian maulid habsy Kalteng Pos yang diselenggrakan pada
23-25 Mei di halaman Gedung Biru Kalteng Pos.

Sejak 2016 lalu, kelompok
ini selalu mendominasi dan meraih  juara
pada kegiatan yang diselenggarakan Surat Kabar Harian (SKH) Kalteng Pos setiap
tahunnya. Kalteng Pos mulai menggelar kegiatan maulid habsyi pada 2011 lalu.
Sayyidil Mursalin mulai bergabung pada 2016 lalu.

Kelompok yang didirikan
oleh satu rekanan ini terkenal memiliki kekompakan yang luar biasa. Didirikan
pada tahun 2011 silam oleh beberapa rekan sejawat yang rutin bersalawat di
Kecamatan Anjir, Kabupaten Kapuas. Dengan harapan dapat mengembangkan bakat dan
kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, sekelompok anak muda ini akhirnya membentuk
grup habsyi yang diberi nama Sayyidil Mursalin.

“Awalnya kami cuma
sekelompok teman yang sering kumpul dalam kegiatan rutin berselawat. Lalu kami berinisiatif
membentuk grup ini,” kata ketua grup Sayyidil Mursalin, Muhammad Khair,
saat dibincangi usai perlombaan Maulid Habsyi Kalteng Pos.

Baca Juga :  Harmoko Lekat dengan Ucapan ”Atas Petunjuk Bapak Presiden…”

Perlahan mereka pun mempelajari
syair, musik, dan peragaan, di bawah bimbingan Sulaiman. Rasa persahabatan yang
kuat dan tekad yang sama, menjadikan grup mereka penuh kekompakan.

“Ada 18 orang yang
tergabung dalam grup ini. Untuk melanjutkan generasi ke depan, saat ini kami membina
15 orang lagi. Kami rutin berkumpul, seminggu sekali membawakan syair favorit
yakni ya sayyidasadati,” lanjutnya.

Kebersamaan yang telah
dirajut itu,semakin menyemangatkan mereka untuk mengikuti kegiatan keagamaan,
khususnya di bidang habsyi. Salah satu kegiatan yang selalu diikuti sejak tiga
empat tahun terakhir adalah Maulid Habsyi Kalteng Pos. Tak pernah absen sejak
saat itu.

“Awalnya mendengar
informasi dari teman yang ada di Kota Palangka Raya, bahwa Kalteng Pos setiap bulan
Ramadan menggelar maulid habsyi. Kami pun tertarik untuk ikut dan selalu hadir
memeriahkan kegiatan ini setiap tahunnya,” kata pria yang sehari-hari
mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Anjir.

Pertama kali tampil
pada 2016 lalu, kelompok ini sudah memikat hati juri. Saat itu Sayyidil
Mursalin berhasil meraih juara tiga. Merasa belum puas atas capaian itu,
kelompok ini semakin bersemangat berlatih sembari menanti datangnya bulan
Ramadan, agar bisa kembali memeriahkan Maulid Habsyi Kalteng Pos. Hasil tak
mengkhianati perjuangan. Kali kedua mengikuti kegiatan tersebut, langsung
mendapat peringkat pertama.

Baca Juga :  Dua Dokter yang Meninggal Kemarin karena Covid-19

“Meski demikian
tidak menjadikan kami puas begitu saja. Kami tetap terus berlatih, agar dapat
berpartisipasi di tahun berikutnya,” ucap pria kelahiran 1995 silam.

Tahun ketiga, yakni
2018, Sayyidil Mursalin turun peringkat. Kali ini mereka hanya puas berada pada
peringkat ketiga. Mereka pun mengintropeksi diri dan berusaha memperbaiki
kekurangan.

“Gara-gara kami
turun peringkat, kami berlatih lagi lebih giat dan menargetkan juara satu dalam
Maulid Habsyi Kalteng Pos 2019. Alhamdulillah terwujud. Kami kembali meraih
peringkat pertama,” ucapnya sembari tersenyum.

Sejak awal bulan
Ramadan tahun ini, grup Sayyidin Mursalin sudah rutin berlatih. Padahal Kalteng
Pos belum mengumumkan adanya perlombaan. Namun, mereka yakin agenda tahunan ini
akan tetap diselenggarakan.

“Sekitar Ramadan hari
kesepuluh, saya menghubungi Kalteng Pos untuk menanyakan apakah soal event
Maulid Habsyi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Ternyata ada. Ketika keluar
pengumuman, kami langsung mendaftar dan memperkuat persiapan,” bebernya.

Dengan tak bertinggi
hati, pihaknya meyakini bahwa kemenangan kali ini lantaran kekompakan para
personel. Percuma, sambungnya, berlatih dan bersungguh-sungguh tapi tidak kekompakan
dalam satu grup.

“Karena habsyi ini mainnya adalah grup,
maka kekompakan sangatlah penting.Itu kunci utamannya,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru