KIAN TINGGI, Anda kian tahu kelanjutannya. Pun bagi yang baru saja ”memenangkan” debat capres dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy. Kini capres termuda Amerika Serikat itu menuai angin kencang.
Itu gara-gara lidah tajamnya. Ia mengecam Ayanna Pressley sebagai tukang sihir dari kelompok Ku Kluk Klan modern.
Ayanna memang pernah menyinggung soal ras tang sangat sensitif. “Kita tidak perlu orang berwajah cokelat yang tidak menyuarakan cokelat,” kata Ayanna. Maksudnyi: setiap ras harus menyuarakan kepentingan ras mereka. Sebenarnya ada kalimat sebelumnya yang mendahului: “Kita tidak perlu orang berkulit hitam yang tidak menyuarakan kepentingan ras kulit hitam”.
Vivek mengutip kalimat kedua, mungkin, karena ia sendiri keturunan Asia.
Intinya Vivek menilai tokoh seperti Ayanna pun masih rasialis.
Tentu Ayanna ngamuk. Dia muda, 49 tahun. Dia tokoh kulit hitam yang cemerlang. Dia terpilih menjadi anggota DPR mewakili Boston. Tahun 2018 lalu Ayanna mengalahkan Michael Capuano yang sangat mengakar di Boston. Michael Capuano sudah 10 kali terpilih sebagai anggota DPR dari Dapil Boston. Ayannalah kulit hitam pertama yang menjadi anggota DPR mewakili Boston.
Boston dikenal sangat ”putih”. Baru belakangan berubah drastis. Wali kota Boston pun kini Tionghoa, wanita, keturunan Taiwan. Kali pertama pula wali kota Boston bukan kulit putih.
Ujian bagi Vivek ini tergolong berat. Ia bisa tidak dapat simpati dari pemilih kulit hitam. Ia bisa dikesankan sebagai batang tebu ireng: gelap di luar, putih di dalam.
Tapi jangan-jangan ia meniru Obama. Orang hitam yang cara berpikirnya kulit putih. Dan karena itu terpilih sampai dua periode.
Vivek memang sengaja menyerempet soal yang peka itu. “Soal ras harus kita perdebatkan secara terbuka dengan apa adanya,” ujar Vivek. “Yang terjadi sekarang ini orang bicara lain kalau di tempat terbuka tapi bicara apa adanya ketika berada di kelompoknya,” kata Vivek seperti disiarkan luas di media Amerika.
Itu seperti kemunafikan baru. Padahal orang Amerika tidak suka orang munafik.
Tapi menyamakan Ayanna dengan tukang sihir KKK sangatlah menohok. KKK sangat dibenci orang kulit hitam. KKK adalah simbol supremasi kulit putih yang paling tinggi. Dan Ayanna disamakan dengan KKK.
Meski ”menang” di debat capres pertama Vivek masih rangking tiga di Partai Republik. Tapi itu pun sudah luar biasa: dari bukan siapa-siapa. Apalagi trend-nya terus melonjak.
Ayanna dari Partai demokrat. Dia termasuk tokoh ”gang squad” di DPR Amerika. Sangat kiri. Anggota ”gang” lainnya Anda sudah tahu: Ilhan Oemar (40), Alexandria Ocasio-Cortez (33), Rashida Tlaib (49).
Ayanna lahir di Cincinnati, Ohio, besar di Chicago, diajak pindah ke Brooklyn New York dan akhirnya ke Boston. Masa kecilnya ditinggal ayah masuk penjara akibat kecanduan alkohol. Lalu ikut ibu saat orang tua bercerai. Waktu SMA di Chicago Ayanna jadi model. Juga juara debat. Kalau saja wali kota Chicago dipilih dari kelas itu, Ayanna yang akan terpilih.
Di Boston Ayanna berhenti kuliah di Boston University karena ibunya kena PHK. Dia harus bekerja. Termasuk menjadi tim sukses calon anggota DPR Joseph Kennedy II. Lalu jadi anggota tim sukses anggota DPR John Kerry.
Ketika akhirnya terpilih sebagai anggota DPRD Boston, mamanya sering hadir di berbagai acara. Sang mama selalu mengenakan nama di dadanyi: Mama Ayanna.
Ayanna kini gundul. Dia tidak menyembunyikan kegundulannyi. Harus apa adanya. Apalagi dia gundul karena penyakit langka tapi tidak membahayakan: alopesia areata. Tiba-tiba saja botak di beberapa tempat. Sekalian saja digundul.
Sampai sekarang masih sulit dijawab dari mana datangnya penyakit itu. Yang lebjh banyak menyerang wanita usia sekitar 40 tahun. Dugaan sementara: dari pikiran yang tegang.
Dan Ayanna kini membuat tegang Vivek. Ujian dari Ayanna bisa membuat Vivek lulus atau terjerembap. (Dahlan Iskan)