27.5 C
Jakarta
Thursday, March 20, 2025

Della Surya

TikTok benar-benar bisa dipakai alat memfitnah yang luar biasa. Saya sampai merinding melihat video-video di situ. Khususnya yang menyangkut dr Della Rianadita. Della direktur RSUD Depati Hamzah milik Pemkot Pangkalpinang, Bangka.

Video itu menuduh langsung dr Della telah korupsi pembelian cath lab di RS itu. Puluhan miliar rupiah. Video juga minta agar pasien BPJS jangan ke RS itu. Tidak akan bisa ditangani kecuali harus bayar mahal.

Di video lain, dr Della tampil bicara. Tapi bukan suara dia. Gerak bibirnya juga tidak terlalu cocok dengan kata-kata yang terdengar.

Saat bicara Della pakai jilbab. Tangannyi sedang diborgol. Di video itu seolah dia mengaku sebagai koruptor pembelian cath lab –alat yang bisa untuk memasang ring pada jantung.

“Saya kebal hukum. Saya tidak akan ditangkap,” begitu kata-kata yang terdengar seolah dari bibir Della. Jelas sekali video itu rekayasa.

Video lain juga menghujat suami Della: dr Kuncoro Bayu Aji. Kuncoro kini lagi mengikuti program pendidikan di kota Nanjing. Ini merupakan program pertama Kemenkes untuk 52 dokter se-Indonesia. Mereka disebar di berbagai kota di Tiongkok.

Video fitnah itu mengungkap bahwa sang suami dikirim ke Tiongkok dengan cara menutup kesempatan dokter lainnya. Della dianggap amat jahat di video-video TikTok itu.

Dua bulan lamanya dr Della membiarkan TikTok itu. Tapi belakangan ibundanya tidak mau ke masjid. Tidak mau pula menghadiri tahlilan. Setelah ditanya kenapa, barulah ibundanyi menjawab: malu. Di masjid, anaknyi jadi pembicaraan akibat TikTok tersebut.

Demi sang ibu dokter Della pun ke polisi. Dia mengadukan pemilik akun TikTok bernama “Anak Muda O Pos”. Polisi ternyata bisa menemukan siapa pemilik akun tersebut: Trie Lius Putri. Umur 26 tahun.

Setelah melakukan pengusutan, polisi berhasil membongkar nama di balik Trie. Nama itu membuat dokter Della kaget bukan main: ia seorang dokter. Ahli jantung. Namanya: Surya Hafidiansyah Putra. Dia tahu nama itu dari pemberitaan di media.

Baca Juga :  Wildan Vixmo

“Beliau tetangga saya sendiri,” ujar Della. “Rumahnya selisih 10 rumah dari rumah saya,” tambahnyi.

Dokter Della asli Bangka. Lahir, sekolah, sampai tamat SMA di Pangkalpinang. Lalu kuliah di Yogyakarta: di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah.

 

Di kampus itu Della bertemu Kuncoro. Asli Yogyakarta. Saat mengambil spesialis jantung PPDS-nya di UNS Solo. Sepulang dari Nanjing kelak tentu Kuncoro bisa mengoperasikan mesin cath lab di RSUD Pangkalpinang.

Dokter Surya pun diperiksa polisi. Lalu ditahan. Sampai sekarang belum diungkap apa motif dokter Surya menggunakan Trie untuk melawan Della lewat TikTok.

Yang tersebar adalah soal persaingan alat dan profesi: dr Surya adalah ahli jantung di RSUP Bung Karno di Pangkalpinang. RSUP ini milik provinsi Bangka Belitung.

RS Bung Karno sudah lebih dulu memiliki mesin cath lab. Dokter Surya adalah satu-satunya orang yang bisa mengoperasikan alat tersebut di sana.

Berarti kini ada dua cath lab di Bangka. Yang milik RSUD di tengah kota Pangkalpinang, yang milik RSUP di kabupaten Bangka, dekat dengan kota Pangkalpinang.

Menurut Agus Putra, wartawan kami di Babel Pos, jarak antara dua rumah sakit ini sekitar 30 menit pakai mobil.

Dokter Surya lulusan FK Universitas Sumatera Utara (USU). Lalu mengambil spesialis jantung dan pembuluh darah di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Setelah dokter Surya ditahan kesan yang muncul: dokter Della memperkarakan dokter Surya. Dokter Surya ditahan gara-gara dilaporkan oleh dokter Della.

“Saya tidak melaporkan dr Surya. Yang saya perkarakan itu akun TikTok,” ujar Della. “Pemilik akunnya saja saya tidak tahu,” tambahnyi.

Setelah tahu pemilik akun itu seorang remaja putri Della kaget. Lebih kaget lagi ketika tahu rekan sejawatnya sendiri yang berada di balik remaja putri tersebut.

Baca Juga :  Nilai Rocky

Setelah polisi mengungkap siapa di balik akun TikTok tersebut Della ingat peristiwa dua tahun lalu. “Waktu itu dokter Surya menelepon saya. Hampir satu jam,” ujar Della.

Isi pembicaraan: soal pengadaan cath lab di RSUD. Intinya dokter Surya tidak setuju ada dua cath lab di Pangkalpinang.

Della mengaku bahwa dia hanya ketempatan. Pengadaannya oleh Kemenkes. Mesin itu sekarang sudah tiba. Sedang dipasang. Sekalian menunggu tenaga yang kini sedang dilatih di Tiongkok.

Apakah tidak terlalu banyak Pangkalpinang punya dua alat cath lab?

“Dilihat dari jumlah pendaftar BPJS yang dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta dua cath lab tidak berlebihan,” ujar Della. “Bahkan saya dengar akan tiba satu cath lab lagi untuk satu RSUD Kabupaten di Bangka ini,” tambahnyi.

Memang agak aneh kalau motif video TikTok  itu persaingan cath lab dan monopoli keahlian menjalankannya. Dua-duanya kan milik Pemda –provinsi dan kota. Bisa dimengerti kalau pemilik cath lab pertama adalah RS swasta. Itu pun tidak akan sampai pada tingkat seserem di TikTok itu.

“Ternyata benar-benar kejadian kan bahwa pengadaan alat canggih dihambat oleh praktik seperti itu,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin. Ia memang lagi disorot tajam soal untuk apa mengadakan begitu banyak cath lab sampai ke tingkat RS kabupaten.

Sedih. Kini satu-satunya dokter yang bisa menjalankan mesin cath lab di Bangka ditahan. Alatnya ikut “tertahan”. Pasien yang sudah antre jadi korban.

Anda pun pasti sedih bahwa medsos dipakai alat fitnah seperti itu. Apalagi sesama dokter. Sesama profesi. Sesama cari uang di ladang yang sama.

Polisi pasti akan menawarkan jalan tengah. Siapa tahu ada yang mau minta maaf secara terbuka. Lalu ada yang mau memaafkan. Mumpung ini adalah hari-hari terakhir bulan Puasa. Sebentar lagi Lebaran Idulfitri tiba. Maaf lahir batin.(Dahlan Iskan)

TikTok benar-benar bisa dipakai alat memfitnah yang luar biasa. Saya sampai merinding melihat video-video di situ. Khususnya yang menyangkut dr Della Rianadita. Della direktur RSUD Depati Hamzah milik Pemkot Pangkalpinang, Bangka.

Video itu menuduh langsung dr Della telah korupsi pembelian cath lab di RS itu. Puluhan miliar rupiah. Video juga minta agar pasien BPJS jangan ke RS itu. Tidak akan bisa ditangani kecuali harus bayar mahal.

Di video lain, dr Della tampil bicara. Tapi bukan suara dia. Gerak bibirnya juga tidak terlalu cocok dengan kata-kata yang terdengar.

Saat bicara Della pakai jilbab. Tangannyi sedang diborgol. Di video itu seolah dia mengaku sebagai koruptor pembelian cath lab –alat yang bisa untuk memasang ring pada jantung.

“Saya kebal hukum. Saya tidak akan ditangkap,” begitu kata-kata yang terdengar seolah dari bibir Della. Jelas sekali video itu rekayasa.

Video lain juga menghujat suami Della: dr Kuncoro Bayu Aji. Kuncoro kini lagi mengikuti program pendidikan di kota Nanjing. Ini merupakan program pertama Kemenkes untuk 52 dokter se-Indonesia. Mereka disebar di berbagai kota di Tiongkok.

Video fitnah itu mengungkap bahwa sang suami dikirim ke Tiongkok dengan cara menutup kesempatan dokter lainnya. Della dianggap amat jahat di video-video TikTok itu.

Dua bulan lamanya dr Della membiarkan TikTok itu. Tapi belakangan ibundanya tidak mau ke masjid. Tidak mau pula menghadiri tahlilan. Setelah ditanya kenapa, barulah ibundanyi menjawab: malu. Di masjid, anaknyi jadi pembicaraan akibat TikTok tersebut.

Demi sang ibu dokter Della pun ke polisi. Dia mengadukan pemilik akun TikTok bernama “Anak Muda O Pos”. Polisi ternyata bisa menemukan siapa pemilik akun tersebut: Trie Lius Putri. Umur 26 tahun.

Setelah melakukan pengusutan, polisi berhasil membongkar nama di balik Trie. Nama itu membuat dokter Della kaget bukan main: ia seorang dokter. Ahli jantung. Namanya: Surya Hafidiansyah Putra. Dia tahu nama itu dari pemberitaan di media.

Baca Juga :  Wildan Vixmo

“Beliau tetangga saya sendiri,” ujar Della. “Rumahnya selisih 10 rumah dari rumah saya,” tambahnyi.

Dokter Della asli Bangka. Lahir, sekolah, sampai tamat SMA di Pangkalpinang. Lalu kuliah di Yogyakarta: di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah.

 

Di kampus itu Della bertemu Kuncoro. Asli Yogyakarta. Saat mengambil spesialis jantung PPDS-nya di UNS Solo. Sepulang dari Nanjing kelak tentu Kuncoro bisa mengoperasikan mesin cath lab di RSUD Pangkalpinang.

Dokter Surya pun diperiksa polisi. Lalu ditahan. Sampai sekarang belum diungkap apa motif dokter Surya menggunakan Trie untuk melawan Della lewat TikTok.

Yang tersebar adalah soal persaingan alat dan profesi: dr Surya adalah ahli jantung di RSUP Bung Karno di Pangkalpinang. RSUP ini milik provinsi Bangka Belitung.

RS Bung Karno sudah lebih dulu memiliki mesin cath lab. Dokter Surya adalah satu-satunya orang yang bisa mengoperasikan alat tersebut di sana.

Berarti kini ada dua cath lab di Bangka. Yang milik RSUD di tengah kota Pangkalpinang, yang milik RSUP di kabupaten Bangka, dekat dengan kota Pangkalpinang.

Menurut Agus Putra, wartawan kami di Babel Pos, jarak antara dua rumah sakit ini sekitar 30 menit pakai mobil.

Dokter Surya lulusan FK Universitas Sumatera Utara (USU). Lalu mengambil spesialis jantung dan pembuluh darah di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Setelah dokter Surya ditahan kesan yang muncul: dokter Della memperkarakan dokter Surya. Dokter Surya ditahan gara-gara dilaporkan oleh dokter Della.

“Saya tidak melaporkan dr Surya. Yang saya perkarakan itu akun TikTok,” ujar Della. “Pemilik akunnya saja saya tidak tahu,” tambahnyi.

Setelah tahu pemilik akun itu seorang remaja putri Della kaget. Lebih kaget lagi ketika tahu rekan sejawatnya sendiri yang berada di balik remaja putri tersebut.

Baca Juga :  Nilai Rocky

Setelah polisi mengungkap siapa di balik akun TikTok tersebut Della ingat peristiwa dua tahun lalu. “Waktu itu dokter Surya menelepon saya. Hampir satu jam,” ujar Della.

Isi pembicaraan: soal pengadaan cath lab di RSUD. Intinya dokter Surya tidak setuju ada dua cath lab di Pangkalpinang.

Della mengaku bahwa dia hanya ketempatan. Pengadaannya oleh Kemenkes. Mesin itu sekarang sudah tiba. Sedang dipasang. Sekalian menunggu tenaga yang kini sedang dilatih di Tiongkok.

Apakah tidak terlalu banyak Pangkalpinang punya dua alat cath lab?

“Dilihat dari jumlah pendaftar BPJS yang dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta dua cath lab tidak berlebihan,” ujar Della. “Bahkan saya dengar akan tiba satu cath lab lagi untuk satu RSUD Kabupaten di Bangka ini,” tambahnyi.

Memang agak aneh kalau motif video TikTok  itu persaingan cath lab dan monopoli keahlian menjalankannya. Dua-duanya kan milik Pemda –provinsi dan kota. Bisa dimengerti kalau pemilik cath lab pertama adalah RS swasta. Itu pun tidak akan sampai pada tingkat seserem di TikTok itu.

“Ternyata benar-benar kejadian kan bahwa pengadaan alat canggih dihambat oleh praktik seperti itu,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin. Ia memang lagi disorot tajam soal untuk apa mengadakan begitu banyak cath lab sampai ke tingkat RS kabupaten.

Sedih. Kini satu-satunya dokter yang bisa menjalankan mesin cath lab di Bangka ditahan. Alatnya ikut “tertahan”. Pasien yang sudah antre jadi korban.

Anda pun pasti sedih bahwa medsos dipakai alat fitnah seperti itu. Apalagi sesama dokter. Sesama profesi. Sesama cari uang di ladang yang sama.

Polisi pasti akan menawarkan jalan tengah. Siapa tahu ada yang mau minta maaf secara terbuka. Lalu ada yang mau memaafkan. Mumpung ini adalah hari-hari terakhir bulan Puasa. Sebentar lagi Lebaran Idulfitri tiba. Maaf lahir batin.(Dahlan Iskan)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/