Site icon Prokalteng

Simak Nih Sederet Ciri Pengguna Medsos yang Kehilangan Arah

simak-nih-sederet-ciri-pengguna-medsos-yang-kehilangan-arah

TIPE orang yang menggunakan media sosial memang berbeda-beda, ada
yang menggunakannya dengan baik dan benar, namun ada juga yang malah
sebaliknya.

Yaps, mereka terkadang selalu menyalahgunakan media sosial, seperti
menyebarkan kebohongan bahkan ada juga yang malah bertengkar melalui media
sosial.

Pengguna media sosial belakangan
ini pun seperti kehilangan arah loh tipstrenners, berikut sederet ciri-cirinya!

1. Soal Politik

Kalau sudah menyentuh soal
politik, masyarakat kita fanatiknya luar biasa. Apalagi kalau sudah ditambah keyakinan
agama.

Bahkan posting yang mengungkap
tafsir berbeda dari yg selama ini mereka pahami langsung dicaci dan diberi
label serta tuduhan macem-macem. Tidak mau membuka ruang diri untuk menyimak
pendapat orang lain.

2. Kemampuan Berdiskusi yang Rendah

Kemampuan berdiskusi kita rendah
sekali. Argumen bukan dibantah dg argumen. Rujukan dengan referensi lainnya.
Tapi dengan tuduhan dan caci maki. Kita belum terbiasa untuk berbeda pendapat.

Sebelas kitab tafsir mu’tabar
yang saya jadikan rujukan dimentahkan hanya dengan satu-dua baris cacian.

Mereka tidak sadar bahwa yang
mereka caci bukan saya, tapi para mufassir itu karena saya “cuma” mengutip para
mufassir klasik.

3. Hilangnya Sisi Kemanusiaan

Medsos telah membuat kita
kehilangan sisi kemanusiaan kita. Orang dengan enteng mencaci maki karena
merasa yang dihadapi itu cuma layar hp atau layar komputer, bukan sesama
manusia yang harus dihargai. Walhasil adab kesopanan telah hilang.

4. Orang Awam yang Ahli Dalam Semua Hal

Medsos juga membuat orang merasa
sejajar. Strata keilmuan sudah tidak mendapat tempat. Orang awam pun tiba-tiba
menjadi ahli dalam semua hal, dan bebas komentar tentang semua persoalan.

Baik latar belakang keilmuannya
cocok dengan tema yg dibahas atau tidak, pokoknya kalau tidak setuju langsung
menyalahkan dan mencaci maki.

5. Adanya Intimidasi

Mayoritas yang setuju hanya
berdiam diri dengan mengklik like dan share tulisan. Khawatir kalau ikutan
komen mendukung akan dicaci maki juga atau intimidasi.

Akhirnya memilih jalan aman untuk
share di wall masing-masing atau klik like saja. Walhasil yang muncul dalam
kolom komen kebanyakan para haters yang tak tahu diri dan tak tahu malu itu. (ayu/tipstren/kpc)

Exit mobile version