25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Sosok dr Terawan, dari Cuci Otak, Dokter Kepresidenan Hingga Menkes

KABINET Indonesia Maju berisi nama-nama baru dan
segar yang diharapkan bisa membangun tanah air di bawah kepemimpinan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Salah satunya dr. Terawan Agus
Putranto, Sp. Rad (K) yang ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan.

Sosok dr.Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) selama ini dikenal sebagai
dokter militer yang menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
(RSPAD) Gatot Subroto. Pria kelahiran, Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini setelah
lulus sekolah menengah atas, dia melanjutkan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia berhasil lulus sebagai dokter pada 1990 saat
usianya menginjak 26 tahun.

Selain itu, dr. Terawan dikenal bertangan dingin dalam menyembuhkan
penyakit stroke. Metodenya berupa ‘cuci otak’ pasien stroke sudah dikenal dunia
sebagai terobosan. Namanya besar karena metode terapi cuci otak dalam
penyembuhan penyakit stroke yang biasa disebabkan oleh terhambatnya aliran
darah ke otak lantaran penyempitan atau pembuluh darah yang tersumbat.

Baca Juga :  Ini Lima Nasihat Sayidina Ali bin Abi Thalib Bagi Para Pemimpin

Metode itu dikenal dengan DSA (Digital Substraction Angiogram). Metode
‘cuci otak’ itu memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha
penderita stroke. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat
penyumbatan pembuluh darah di area otak.

Pernah Disanksi IDI

Namun temuannya itu juga sudah dianggap melanggar etik. Akibatnya Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) menjatuhkan sanksi etik. Sanksi yang diberikan dalam
surat Pengurus Besar (PB) IDI menjatuhkan sanksi untuk dokter Terawan Agus
Putranto berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan IDI sejak 26
Februari 2018-25 Februari 2019. Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai dokter Terawan
melakukan pelanggaran etika kedokteran.

Padahal pasien Dokter Terawan dimulai dari kalangan pejabat seperti Prabowo
Subianto, Mahfud MD hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya pasien stroke,
metode ini juga digunakan untuk mengatasi sumbatan di otak. Metode ini
sebenarnya merupakan metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA
(Digital Substraction Angiogram).

Baca Juga :  Keadilan Sosial di Negeri Konten

Metode cuci otak atau brain flushing yang dibuat oleh dokter Terawan
dinilai tidak berbasis penelitian ilmiah. Tekniknya dilakukan dengan memasukkan
kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha. Prosedur ini dilakukan
untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di area otak. Kateter
kemudian menyemprotkan obat heparin sebagai penghancur plak atau lemak yang
menyumbat pembuluh darah.

Dokter Kepresidenan

Sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Terawan sering menemani banyak
banyak pejabat sakit. Terakhir, Terawan mendampingi Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang dirawat di rumah sakit RSPAD Gatot
Subroto.

Selain itu, Terawan juga merupakan salah satu dokter kepresidenan. Pria
berkaca mata ini juga sempat ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantu Ani
Yudhoyono saat menjalani pengobatan kanker darah di Singapura beberapa waktu
lalu. Selain itu Terawan juga beberapa kali mendampingi pengobatan almarhum
Presiden ke-3 Baharuddin Jusuf Habibie. (JPC/KPC)

KABINET Indonesia Maju berisi nama-nama baru dan
segar yang diharapkan bisa membangun tanah air di bawah kepemimpinan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Salah satunya dr. Terawan Agus
Putranto, Sp. Rad (K) yang ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan.

Sosok dr.Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) selama ini dikenal sebagai
dokter militer yang menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
(RSPAD) Gatot Subroto. Pria kelahiran, Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini setelah
lulus sekolah menengah atas, dia melanjutkan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia berhasil lulus sebagai dokter pada 1990 saat
usianya menginjak 26 tahun.

Selain itu, dr. Terawan dikenal bertangan dingin dalam menyembuhkan
penyakit stroke. Metodenya berupa ‘cuci otak’ pasien stroke sudah dikenal dunia
sebagai terobosan. Namanya besar karena metode terapi cuci otak dalam
penyembuhan penyakit stroke yang biasa disebabkan oleh terhambatnya aliran
darah ke otak lantaran penyempitan atau pembuluh darah yang tersumbat.

Baca Juga :  Ini Lima Nasihat Sayidina Ali bin Abi Thalib Bagi Para Pemimpin

Metode itu dikenal dengan DSA (Digital Substraction Angiogram). Metode
‘cuci otak’ itu memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha
penderita stroke. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat
penyumbatan pembuluh darah di area otak.

Pernah Disanksi IDI

Namun temuannya itu juga sudah dianggap melanggar etik. Akibatnya Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) menjatuhkan sanksi etik. Sanksi yang diberikan dalam
surat Pengurus Besar (PB) IDI menjatuhkan sanksi untuk dokter Terawan Agus
Putranto berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan IDI sejak 26
Februari 2018-25 Februari 2019. Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai dokter Terawan
melakukan pelanggaran etika kedokteran.

Padahal pasien Dokter Terawan dimulai dari kalangan pejabat seperti Prabowo
Subianto, Mahfud MD hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya pasien stroke,
metode ini juga digunakan untuk mengatasi sumbatan di otak. Metode ini
sebenarnya merupakan metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA
(Digital Substraction Angiogram).

Baca Juga :  Keadilan Sosial di Negeri Konten

Metode cuci otak atau brain flushing yang dibuat oleh dokter Terawan
dinilai tidak berbasis penelitian ilmiah. Tekniknya dilakukan dengan memasukkan
kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha. Prosedur ini dilakukan
untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di area otak. Kateter
kemudian menyemprotkan obat heparin sebagai penghancur plak atau lemak yang
menyumbat pembuluh darah.

Dokter Kepresidenan

Sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Terawan sering menemani banyak
banyak pejabat sakit. Terakhir, Terawan mendampingi Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang dirawat di rumah sakit RSPAD Gatot
Subroto.

Selain itu, Terawan juga merupakan salah satu dokter kepresidenan. Pria
berkaca mata ini juga sempat ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantu Ani
Yudhoyono saat menjalani pengobatan kanker darah di Singapura beberapa waktu
lalu. Selain itu Terawan juga beberapa kali mendampingi pengobatan almarhum
Presiden ke-3 Baharuddin Jusuf Habibie. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru