PROKALTENG.CO– Kimberly Ryder tidak merasa aman tinggal di rumahnya di Bali setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan menjadi korban penyekapan dilakukan sang suami, Edward Akbar.
Menurut Kimberly Ryder, kunci di rumah diganti sehingga dia pun tidak punya akses untuk keluar dari rumah. Dia bersyukur ayahnya bergerak cepat dengan membawa petugas kepolisian dari Polsek Payangan, Bali, untuk menyelamatkannya.
“Kejadiannya nggak lama sih, nggak sampai sehari,” ucap Kimberly Ryder saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Kejadian Kimberly Ryder disekap oleh Edward Akbar terjadi setelah Edward mengucapkan talak kepada dirinya. Kimberly mendadak tidak diperbolehkan keluar rumah karena sang suami khawatir anak-anaknya dibawa pergi.
Setelah rumah berhasil dibuka,tak lama kemudian, Kimberly Ryder memutuskan kabur ke Jakarta karena takut dan khawatir akan keselamatan dirinya.
“Setelah adanya penguncian oleh saudara tergugat, penggugat pindah domisili ke daerah Jakarta Pusat. Karena ada KDRT dan penyekapan juga disitu,” beber Machi Achmad selaku kuasa hukum Kimberly di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Kaburnya Kimberly, dipastikan Machi, bukan karena membangkang pada suami. Akan tetapi lebih karena dia takut atau khawatir akan keselamatan dirinya dan juga anak-anak.
“Jadi Kimberly bukan istri yang durhaka, bukan istri nusyuz,” tegas Machi Achmad.
Dalam kesempatan itu, Kimberly Ryder membantah tudingan menyatakan dirinya melakukan kekerasan ke anak dengan memukulinya. Dia secara tegas menyatakan kabar tersebut tidak benar sama sekali. (jpg)