Tasyi Athasyia panen cibiran dan komentar negatif dari netizen setelah melakukan review bika ambon dan sirop rasa bensin dengan cara memperbandingkannya.
Netizen menganggap apa yang dilakukan Tasyi Athasyia dengan mengangkat salah satu produk dan kemudian menjatuhkan produk yang lain sebagai tindakan yang tidak baik. Netizen pun menganggap Tasyi telah menjatuhkan bisnis dari pelaku UMKM.
Ada juga yang menduga pemilik akun Instagram dengan jumlah followers mencapai 1,7 juta mendapat bayaran atas review produk yang dilakukannya.
Buntut dari komentar negatif dari netizen, food vlogger yang merupakan saudari kandung Tasya Farasya memutuskan pamit dari media sosial. Hal itu dia ungkapkan dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.
“Aku pamit sejenak. Sehat-sehat teman-teman onlineku. Terima kasih semua doa dan kalimat penyemangat yang sudah kalian kasih ke aku, sangat berarti buat aku. Sayang kalian semua. Maaf lahir batin,” tulisnya.
Sebelum berpamitan, Tasyi Athasyia menepis tudingan negatif netizen yang dialamatkan padanya dalam klarifikasi yang dia buat. Dia membantah mau menjatuhkan UMKM dalam review yang dilakukannya.
“Sebelum berbicara buruk tentang aku, pernahkah kamu benar-benar melihat siapa aku, tanpa kaca mata kebencian? Pernah nonton YouTube aku? Pernah lihat episode Jajanan Favorit Tasyi? Tahu berapa banyak UMKM yang aku bantu promosikan tanpa meminta bayaran sepeser pun? Silakan tanyakan langsung ke mereka-apakah aku pernah meminta uang untuk itu,” ujar Tasyi.
Tasyi mengaku sudah lama membantu para pelaku UMKM dengan membantu promosi secara suka rela tanpa dibayar.Tasyi sangat senang untuk melakukan battle makanan dari pelaku UMKM jika memang memang atau unggul dari brand besar.
Terkait tudingan dirinya dibayar saat melakukan review produk, Tasyi menantang siapapun untuk membuktikannya. Karena dia mengaku, tidak mendapat bayaran sama sekali atas review yang dia lakukan.
“Diantara sekian banyak video yang menjelek-jelekkan aku, pernah lihat bukti transfer atau pernyataan resmi dari brand bahwa aku dibayar untuk menjatuhkan bisnis? Kalau aku benar melakukan itu, mana buktinya? Siapa yang membayar aku?,” ujarnya.
Selain itu, Tasyi Athasyia menjelaskan posisinya dalam melakukan review produk. Dia memposisikan diri sebagai konsumen. Tasyi berusaha melakukan review secara jujur sesuai dengan yang dia rasakan.
Tasyi Athasyia merasa apa yang kini dialaminya mendapat cibiran dan komentar negatif dari netizen sebagai bentuk pembungkaman terhadap review jujur yang dilakukannya.
“Jangan sampai karena kasus ini, akan semakin banyak penjual yang gak peduli sama perlindungan konsumen dan standar produk. alias gak mau dikritik..Mereka akan merasa ketika produk di-complain atau ada sesuatu, mereka malah menyerang pembeli dan gak mau tanggung jawab, yang kasian ya kalian-kalian juga nantinya,” ungkapnya.(jpc)