PROKALTENG.CO – Aktris Henidar Amroe bersyukur atas respon positif
yang diterimanya dari warganet usai mencurahkan kisah masa lalu tentang
pernikahannya.
Meski diakuinya, kemudian banyak
kaum pria yang menggodanya. “Bismillah, banyak respons positif atas cerita masa
laluku beberapa waktu lalu, Alhamdulillah. Banyak yang mendoakan, banyak yang
memberi masukan juga. Ada yang mencoba menggoda-goda dari para cowok-cowok.
Wajar aja ya respon-respon semua itu,†jelasnya, Sabtu (13/2/2021).
“Bahkan lebih dari itu saya
bersyukur atas tanggapan kalian terhadap cerita saya, artinya kalian perhatian
dan perduli sama saya. Saya doakan Allah SWT membalas kebaikan kalian dengan
sehat, bahagia dan sejahtera Amin,†lanjutnya.
“Terima kasih banyak, aku hormati
dan hargai waktu dan perhatian kalian. Mohon maaf kalau aku banyak kekurangan
sebagai sahabat on line kalian,†ungkapnya.
Sebelumnya, Henidar menegaskan
statusnya yang telah cukup lama menjanda sejak 2010. Pernikahannya terbilang singkat,
hanya bertahan setahun.
Untuk kali pertama, Henidar
mengungkapkan dirinya dipaksa menikah pada tahun 2009. Dia ragu saat itu, namun
tidak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauan sang kakak.
Dia enggan menyebut nama
suaminya. Namun, diketahui aktris 58 itu menikah dengan Brio Al Khoir yang
usianya masih 20-an tahun.
“Lama aku menjanda, sejak tahun
2010. Banyak orang enggak tau bahwa aku berstatus “jandaâ€. Karena pernikahanku
hanya akad di rumah dan dihadiri oleh keluarga saja. Tetangga juga enggak ada
yang diundang. Teman-teman, sahabat sekalipun tidak aku kasih tau. Aku
sebetulnya ragu untuk menikah ketika itu. Kenapa? Banyak alasannya!,†bebernya,
Senin (8/2/2021) lewat unggahan Instagramnya.
Keraguannya saat itu memiliki
banyak alasan. “Pertama karena aku belum mantab menikah dengan calonku, kedua
aku belum terlalu kenal dia, ketiga dia lebih muda dariku, keempat karena
kerjaan dia enggak jelas, kelima dia enggak minta restu orang tuanya, keenam
dia punya pacar waktu itu,†jelasnya.
“Apa ada hal yang lebih
mengerikan dari status orang mau menikah dibandingkan waktu aku mau menikah?,â€
lanjutnya.
Saat persiapan akad itu, dirinya
tetap berusaha berias diri. “Lalu aku melangkah keluar kamar menuju ruang
pernikahan, aku ragu sangat ragu. Namun kakakku melotot dan mengatakan
lanjutkan! Dan aku menyesal,†kenangnya.
Namun, lanjutnya siapa yang bisa
mengubah ketika takdir sudah jatuh. “Inshallah Allah ijinkan aku menikah dengan
dia. Karena tidak ada 1 helai daun kering yang jatuh ke bumi tanpa SeizinNya,â€
sebutnya.
Setelah akad terjadi, Henidar
berlaku layaknya sebagai istri sah yang mengabdi kepada suaminya. Melayani,
memasak, mencuci bajunya, bangun di sepertiga malam masak untuknya sahur. Waktu
berjalan perlahan, dan aku menyerah, aku memutuskan bahwa dia bukan yang aku
inginkan untuk mengarungi perjalanan ini bersama,†ungkapnya.
Sang mantan suami, diakuinya
sebagai orang yang baik, mau mengalah, membelikan makanan kesukaannya jika
pulang bekerja. “Merawat aku jika aku sedang sakit, berpuasa untukku agar
segera diberi keturunan. Namun aku tidak mampu bertahan, aku nyerah, aku minta
pisah,†tuturnya.
“Aku menikah oktober 2009 dan
berpisah 2010 lalu kami resmi bercerai 2014, ketika dia sudah berstatus suami
perempuan lain. Berani cerita enggak boleh sesak. Jangan tanya sekarang dia
dimana?†pungkasnya.