Yati
Surachman meluapkan pengalaman sedih yang dialaminya setelah puluhan tahun
malang melintang di dunia film dan sinetron. Sebagai artis gaek, ia merasa
artis senior kurang dihargai di Indonesia dewasa ini.
“Kalau
di Indonesia pemain senior nggak dihargai, direndahkan. Malah dibilang ‘sudah
untung gue ajak main lo’,†kata Yati Surachman saat ditemui di bilangan
Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).
Perannya
sebagai pembantu dalam film dan sinetron disebut Yati sebagai salah satu
penyebab ia pribadi kurang dihargai. Sejumlah pernyataan tidak sedap pun kerap
sampai ke telinganya. Namun dia tak mau terlalu menghiraukan omongan orang.
“Biar
Tuhan yang kasih karma. Dia rendahkan saya, orang lain juga akan
merendahkannya,†ucapnya.
Yati
Surachman menyempatkan diri bercerita soal pemeran pembantu yang diterimanya
untuk pertama kali. Pertama kali dia mendapat peran itu pada 1995 silam.
Sebelum menerima tawaran itu, dia bertanya lebih dulu terkait gambaran peran
pembantu seperti apa. “Kalau cuma pembantu yang sediakan makan dan minum, maaf
ya, siapa saja bisa. Tapi ternyata, pembantu itu adalah kunci dari cerita sebuah
rumah tangga,†kenang Yati.
Sukses
memerankan karakter peran pembantu, dia pun terus disodori karakter serupa
untuk sinetron dan film. Karakter itu pun kini sudah melekat dengan dirinya.
Di
usianya yang sudah lebih dari setengah abad, Yati mengaku tidak lelah dengan
tuntutannya harus tetap melakukan syuting. Semangatnya tetap kuat untuk memberikan
yang terbaik buat penonton.
“Semua
ada ilmunya, ada teorinya. Apa yang kita lakukan secara terus menerus setiap
hari sudah tahu sistem kerjanya. Jadi ya nggak apa-apa. Yang penting saya
menagis dibayar. Tapi kalau menangisi diri, saya nggak mau,†paparnya.
Yati
tidak mau terlalu dihantui rasa takut menjalani syuting di masa pandemi. Dia
yakin kondisi kesehatannya tidak akan terganggu selama menjalani syuting sesuai
protokol kesehatan Covid-19.
“Ketakutan
itu juga bisa menjadi doa lho. Kita syukuri, kiya tekuni, kita gembira. Mungkin
itu juga menjadi obat,†tandas Yati Surachman.