BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat
berhati-hati dan mewaspadai datangnya bencana alam yang lebih besar.
“BNPB itu meyakini bakal terjadi
bencana besar. Karena itu kita serius melakukan imbauan,†kata Kepala Pusat
Data dan Informasi (Kapusdatin) dan Humas BNPB Agus Wibowo beberapa waktu lalu.
Kepala BNPB Doni Monardo
mengatakan, bencana bisa datang kapan saja. Karena itu, masyarakat harus selalu
waspada. Sebab, berdasarkan data BNPB korban bencana melebihi korban perang.
“Bencana dapat terjadi
sewaktu-waktu belum ada teknologi yang dapat mencatat secara pasti tanggal dan
jam kejadiannya. Terjadinya gempa dan tsunami di masa lalu hendaknya dapat
menjadi referensi,†kata Doni di Jakarta International Expo (Jiexpo), Sabtu
(11/1/2020).
Peringatan BNPB sejalan dengan
ramalan Mbah Mijan. Ia meramalkan bakal
datang bencana yang lebih besar melanda tanah air.
class="twitter-tweet">Renungkanlah!
Insting Ular Kobra, Gerhana Matahari, Banjir Bandang, Angin
Puting Beliung, Gerhana Bulan, adalah kemurkaan-Nya.Saya
harus katakan, betapa buruknya manusia sekarang. Mereka sudah tidak takut
Allah, sudah tidak takut Tuhan. Rabalah hatimu sekarang
juga.— Mbah Mijan (@mbah_mijan) January
10, 2020
“Gerhana Bulan pada tanggal 11
Januari 2020 adalah pertanda bahwa tahun Kolo Bayu masa ini, akan kedatangan
angin besar, getaran bumi, dan gelombang air laut yang sangat tinggi,†kata
Mbah Mijan di akun Twitternya.
“Pertanda alam yang terus menerus
adalah pesan semesta, agar manusia kembali taat kepada Allah SWT,†tambah
paranormal kondang ini.
class="twitter-tweet">Gerhana Bulan pada tanggal 11 Januari 2020 adalah
pertanda bahwa tahun Kolo Bayu masa ini, akan kedatangan angin besar, getaran
bumi, dan gelombang air laut yang sangat tinggi.Pertanda
alam yang terus menerus adalah pesan semesta, agar manusia kembali taat kepada
Allah SWT.— Mbah Mijan (@mbah_mijan) January
10, 2020
Mbah Mijan mengatakan, teror ular
kobra, gerhana matahari, banjir bandang, angin puting beliung, gerhana bulan
merupakan pertanda bahwa Tuhan murka.
“Saya harus katakan, betapa
buruknya manusia sekarang. Mereka sudah tidak takut Allah, sudah tidak takut
Tuhan. Rabalah hatimu sekarang juga,†katanya.
Menurut Mbah Mijan, semesta tak
pernah mengurangi kasih sayangnya terhadap manusia selama ribuan tahun.
“Maka adakalanya, Semesta
berkomunikasi dengan Manusia, akan tetapi jika tak didengar, semesta punya cara
untuk bicara. Mari kembali sembah Allah, sembah Tuhan dan dekatkan diri
kepada-Nya,†pinta Mbah Mijan. (one/pojoksatu)