Panggung hiburan kembali berduka. Aktris Ria Irawan diketahui
meninggal dunia setelah melawan kanker. Ria Irawan memang diketahui mengidap
kanker getah bening yang juga disebut sebagai kanker limfoma selama 10 tahun.
Di luar kasus Ria Irawan, sebenarnya bagian tubuh mana saja sih yang bisa
digerogoti kanker getah bening?
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof.
Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB mengatakan limfoma termasuk penyakit
kanker darah. Kanker darah atau blood cancer sendiri sebenarnya
dibagi menjadi tiga yaitu leukemia, limfoma, dan myeloma.
“Leukemia menyerang sumsum tulang, limfoma menyerang kelenjar
getah bening dan myeloma menyerang sel plasma,†jelasnya kepada JawaPos.com,
Senin (6/1).
Lalu di mana saja kanker limfoma umumnya menggerogoti tubuh
seseorang?
1. Leher
Pasien dengan limfoma biasanya juga datang dengan keluhan adanya
benjolan pada leher.
2. Ketiak
Bisa juga pasien mengeluhkan benjolan pada ketiak. Pada
pemeriksaan USG abdomen ditemukan adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Selangkangan
Oleh karena buat siapapun yang mempunyai gejala timbul benjolan
di leher, selangkangan atau ketiak, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk
memastikan penyebab benjolan tersebut. Benjolan terjadi karena pembengkakan
kelenjar getah bening. Benjolan bisa disebabkan oleh infeksi akut biasanya
kalau di selangkangan di sebut sekelan, hal ini terjadi karena adanya infeksi
kulit di kaki seperti bisul atau pada pemeriksaan USG abdomen ditemukan adanya
pembengkakan kelenjar getah bening.
4. Saluran Cerna
Limfoma juga bisa ditemukan pada saluran cerna ditemukan saat
dilakukan endoskopi. Pada skrining USG abdomen ditemukan pada kelenjar bening
di sekitar pembuluh darah besar di perut.
5. Organ Bekas Operasi
Selain itu limfoma juga bisa ditemukan dari organ yang
dioperasi, ketika dilakukan pemeriksaan histopatologi pada tumor tersebut,
ternyata hasil pemeriksaan dari tumor tersebut ditemukan sel-sel kanker
limfoma.
Gejalanya
Pasien dengan limfoma umumnya mempunyai keluhan berat badan
turun, demam tidak terlalu tinggi, dan keringat malam. Gejala umum seperti ini
juga bisa ditemukan pada infeksi tuberculosis.
Tatalaksana Limfoma
Dokter akan melakukan pemeriksaan atas benjolan. Kalau karena
infeksi akut terapi infeksi kulit misal dengan antibiotika dapat mengecilkan
benjolan. Jika benjolan keras dokter mencurigai karena limfoma. Jika belum
yakin dokter akan minta dilakukan USG pada benjolan tersebut.
Setelah pasien terdiagnosis ada benjolah kelenjar getah bening,
pasien dikirim ke dokter bedah utk dibiopsi dan di evaluasi penyebab benjolan
tersebut. Jika ditemukan sel kanker, dilakukan evaluasi secara patologi anatomi
untuk melihat jenis linfoma.
Secara umum pasien juga diminta untuk periksa USG abdomen atau
CT scan atau PET Scan utk melihat penyebaran limfoma di tempat lain. Jika sudah
ada kepastian limfoma dan jenisnya, dokter akan melakukan kemoterapi.
Kemoterapi awal biasanya sebanyak 6 kali.
Bisa Kambuh Sewaktu-Waktu
Jika dikemoterapi tumor mengecil atau hilang, maka dikatakan
bahwa penyakitnya remisi dan bisa saja sewaktu-waktu terjadi relaps atau
kambuh. Jadi setiap pasien yang sudah disebutkan remisi tetap harus menjaga
agar tetap kontrol dan gaya hidup sehat. Hidup teratur, dengan menghindari gaya
hidup yang tidak sehat seperti tidak merokok dan tidak minum alkohol. Cukup
tidur serta banyak mengosumsi buah dan sayur-sayuran.(jpc)