25.6 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Teguh Aprianto: Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa

PROKALTENG.CO โ€” Isu serangan ransomware terhadap Bank BRI oleh grup peretas baru bernama Bashe sempat menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Namun, Teguh Aprianto, konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, menilai klaim tersebut tidak lebih dari lelucon.

โ€œSeminggu yang lalu, muncul isu bahwa Bank BRI jadi korban ransomware berdasarkan klaim dari Bashe, grup yang masih baru. Namun, karena data yang dilampirkan tidak cukup meyakinkan, kami memilih untuk tidak mempublikasikan apapun terkait insiden ini,โ€ ujar Teguh, Rabu (25/12/2024).

Setelah tenggat waktu berlalu, Bashe akhirnya merilis data yang mereka sebut sebagai bukti. Namun, hasilnya jauh dari kredibel. โ€œDatanya hanya satu file Excel dengan 100 baris yang ternyata cocok dengan dokumen yang sudah ada di Scribd dan PDFCoffee,โ€ jelas Teguh. Ia menambahkan bahwa klaim tersebut justru membuat grup ini terlihat tidak serius.

Baca Juga :  Menginjak Usia ke-129 Tahun, BRI Semakin Brilian dan Cemerlang Memajukan Perekonomian Negeri

โ€œMari tepuk tangan untuk Bashe, grup ransomware terkocak sepanjang masa,โ€ sindir Teguh, menggambarkan lemahnya bukti yang diajukan kelompok peretas tersebut disampaikan di akun X miliknya.

Postingan Teguh Aprianto di media sosial mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen. Salah satunya adalah Riandi Arif, yang sejak awal sudah skeptis terhadap klaim tersebut.

โ€œDari awal udah skeptis, paling lawak liat si paling data bocor, Mr. Bert. BRI udah global level ISO certified, NIST framework, layered security architecture. Tim internal kuat, backed by top-tier vendors. Masa iya, lebih percaya eks-admin judi yang nggak ngerti tech kayak Bert?โ€ tulis Riandi dengan nada sindiran.

Beberapa hari sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan tidak ada serangan siber ransomware atau kebocoran data pada sektor perbankan. Hal tersebut disampaikan Meutya usai adanya dugaan serangan ransomware terhadap BRI yang beredar di media sosial, termasuk X/Twitter.

Baca Juga :  Berbagi di Tahun Baru Imlek, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako di Tangerang dan Singkawang

Meutya menuturkan bahwa pihaknya sudah berkordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dan mendapatkan konfirmasi bahwa tidak ada serangan yang menyasar sektor perbankan.

Meutya juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita yang tersebar di media sosial, terutama dari akun yang tidak jelas asal usulnya. Selain itu, ia meminta masyarakat untuk mengandalkan pemberitaan dari media massa yang kredibel dan terdaftar. ***

PROKALTENG.CO โ€” Isu serangan ransomware terhadap Bank BRI oleh grup peretas baru bernama Bashe sempat menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Namun, Teguh Aprianto, konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, menilai klaim tersebut tidak lebih dari lelucon.

โ€œSeminggu yang lalu, muncul isu bahwa Bank BRI jadi korban ransomware berdasarkan klaim dari Bashe, grup yang masih baru. Namun, karena data yang dilampirkan tidak cukup meyakinkan, kami memilih untuk tidak mempublikasikan apapun terkait insiden ini,โ€ ujar Teguh, Rabu (25/12/2024).

Setelah tenggat waktu berlalu, Bashe akhirnya merilis data yang mereka sebut sebagai bukti. Namun, hasilnya jauh dari kredibel. โ€œDatanya hanya satu file Excel dengan 100 baris yang ternyata cocok dengan dokumen yang sudah ada di Scribd dan PDFCoffee,โ€ jelas Teguh. Ia menambahkan bahwa klaim tersebut justru membuat grup ini terlihat tidak serius.

Baca Juga :  Menginjak Usia ke-129 Tahun, BRI Semakin Brilian dan Cemerlang Memajukan Perekonomian Negeri

โ€œMari tepuk tangan untuk Bashe, grup ransomware terkocak sepanjang masa,โ€ sindir Teguh, menggambarkan lemahnya bukti yang diajukan kelompok peretas tersebut disampaikan di akun X miliknya.

Postingan Teguh Aprianto di media sosial mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen. Salah satunya adalah Riandi Arif, yang sejak awal sudah skeptis terhadap klaim tersebut.

โ€œDari awal udah skeptis, paling lawak liat si paling data bocor, Mr. Bert. BRI udah global level ISO certified, NIST framework, layered security architecture. Tim internal kuat, backed by top-tier vendors. Masa iya, lebih percaya eks-admin judi yang nggak ngerti tech kayak Bert?โ€ tulis Riandi dengan nada sindiran.

Beberapa hari sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan tidak ada serangan siber ransomware atau kebocoran data pada sektor perbankan. Hal tersebut disampaikan Meutya usai adanya dugaan serangan ransomware terhadap BRI yang beredar di media sosial, termasuk X/Twitter.

Baca Juga :  Berbagi di Tahun Baru Imlek, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako di Tangerang dan Singkawang

Meutya menuturkan bahwa pihaknya sudah berkordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dan mendapatkan konfirmasi bahwa tidak ada serangan yang menyasar sektor perbankan.

Meutya juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita yang tersebar di media sosial, terutama dari akun yang tidak jelas asal usulnya. Selain itu, ia meminta masyarakat untuk mengandalkan pemberitaan dari media massa yang kredibel dan terdaftar. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru