BANJARNEGARA – Program BRILink benar-benar mengubah jalan hidup Peni Prayekti. Ibu rumah tangga asal Dusun Sidomulyo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini kini menjalankan usaha Agen BRILink yang tak hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar dengan merekrut empat karyawan.
Beroperasi di kawasan dataran tinggi, Agen BRILink milik Peni menjadi tumpuan warga desa untuk berbagai transaksi keuangan. Mulai dari setor tunai, transfer, hingga pembayaran tagihan kini bisa dilakukan tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke kantor bank di kota.
Perjalanan Peni sebagai Agen BRILink dimulai pada 24 Mei 2021. Saat itu, ia masih berjualan pakaian dan kerap melakukan transaksi pembayaran secara online melalui minimarket. Dari kebiasaan tersebut, Peni melihat peluang untuk bergabung sebagai mitra BRILink.
Keputusan itu semakin mantap setelah ia mendapatkan dukungan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sebesar Rp25 juta. Dana tersebut dimanfaatkan sebagai modal awal untuk mengembangkan usaha sekaligus menyediakan layanan transaksi keuangan bagi masyarakat sekitar.
“Saya ini ibu rumah tangga. Ingin punya usaha tanpa harus meninggalkan anak-anak. Ternyata rezekinya di sini. Alhamdulillah sekarang bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga sambil tetap mengurus rumah,” ujar Peni.
Setelah tiga tahun menjalankan Agen BRILink, hasilnya mulai dirasakan. Peni mengaku kini mampu menyekolahkan anak-anaknya dengan lebih baik. Namun, peningkatan ekonomi itu justru memotivasinya untuk memberi manfaat lebih luas bagi lingkungannya.
Seiring meningkatnya jumlah transaksi setiap hari, Peni menyadari tidak bisa berjalan sendiri. Ia pun melibatkan warga sekitar untuk membantu operasional. Usaha yang diberi nama Penibrilink tersebut kini mempekerjakan empat orang.
“Alhamdulillah sudah bisa merekrut empat karyawan. Dengan adanya Penibrilink, warga tidak perlu jauh-jauh ke kantor BRI untuk melakukan transaksi,” katanya.
Keberadaan Penibrilink juga sangat membantu pelaku usaha di wilayah tersebut. Menurut Peni, sebagian besar warga bekerja sebagai pedagang dan petani sayuran, seperti kentang, cabai, wortel, hingga kol, yang rutin melakukan setor tunai, transfer, dan pembayaran tagihan.
“Mereka bilang usahanya lebih lancar karena transaksi keuangan jadi mudah dan cepat,” ucapnya.
Kisah Peni menjadi gambaran nyata peran BRILink Agen dalam memperluas akses layanan keuangan hingga ke pelosok desa. Selain menjadi sumber penghasilan bagi mitra, BRILink juga mendorong perputaran ekonomi lokal.
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengatakan keberadaan BRILink Agen menciptakan ekosistem sharing economy di tengah masyarakat.
“Melalui jaringan BRILink Agen, BRI menjangkau masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi di tingkat lokal,” ujarnya.
Akhmad menambahkan, hingga akhir November 2025, BRI telah memiliki sekitar 1,2 juta BRILink Agen yang tersebar di 66.587 desa atau lebih dari 80 persen total desa di Indonesia.
“Model kemitraan ini telah memfasilitasi sekitar 1 miliar transaksi finansial dengan total volume mencapai Rp1.592 triliun,” pungkasnya. ***


