29.2 C
Jakarta
Sunday, December 14, 2025

AgenBRILink Hidupkan Ekonomi Perbatasan, Layanan Keuangan di Sebatik Makin Mudah Dijangkau

SEBATIK – Akses layanan keuangan yang cepat dan mudah menjadi kunci pergerakan ekonomi di wilayah perbatasan. Di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara—kawasan 3T yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia—BRI memperkuat inklusi keuangan melalui layanan branchless banking AgenBRILink. Kehadiran layanan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini harus menempuh jarak jauh menuju kantor BRI terdekat.

Komitmen BRI memperluas layanan hingga pelosok tampak dari kiprah Muhammad Yusuf, AgenBRILink di Desa Liangbunyu, Kecamatan Sebatik Barat. Sejak 2017, Yusuf konsisten menghadirkan layanan perbankan yang dekat, cepat, dan terjangkau bagi warga setempat.

“Alhamdulillah perkembangan AgenBRILink di sini sangat bagus. Masyarakat merasa sangat terbantu karena BRI Unit letaknya jauh. Selain jadi solusi praktis, ini juga jadi sumber penghasilan tambahan bagi saya,” ujarnya.

Pulau Sebatik dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas ekonomi yang bergantung pada komoditas rumput laut, kelapa sawit, dan hasil laut. Mayoritas warga Desa Liangbunyu bekerja sebagai petani rumput laut dan petani sawit, sehingga perputaran uang terjadi hampir setiap hari. Kondisi itu membuat kebutuhan layanan transaksi yang cepat dan lengkap semakin tinggi.

Baca Juga :  Mengecap Manisnya Bisnis Stroberi dengan Pemberdayaan BRI

“Warga di sini beraktivitas dari pagi sampai sore, dan hasil panen rumput laut maupun sawit cukup rutin. Jadi kebutuhan transaksi mereka beragam, mulai setor–tarik tunai, transfer, bayar tagihan, sampai beli pulsa,” jelas Yusuf.

Setelah delapan tahun menjadi AgenBRILink, Yusuf berharap usahanya dapat terus berkembang. Ia turut menyampaikan rasa terima kasih kepada BRI yang memberi kesempatan baginya untuk menjadi jembatan layanan keuangan bagi masyarakat perbatasan.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa kehadiran AgenBRILink di perbatasan tidak hanya memudahkan akses layanan keuangan formal, tetapi juga turut meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang menjadi agenda nasional.

Electronic money exchangers listing

“Layanan yang dekat dan mudah dijangkau membuat aktivitas keuangan warga jauh lebih efisien. Bagi agen seperti Yusuf, peran ini juga meningkatkan pendapatan dan membantu menggerakkan ekonomi sekitar,” ungkap Dhanny.

Baca Juga :  Jalankan Program Transformasi, Human Capital BRI Raih Indonesia Distinguished HC Leader Awards

Inisiatif tersebut sejalan dengan Asta Cita keenam Presiden Prabowo Subianto yang mendorong pembangunan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Termasuk Asta Cita ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas dan memperkuat kewirausahaan.

Sebagai informasi, hingga akhir September 2025 BRI memiliki sekitar 1,2 juta AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan ini telah menjangkau 66.648 desa, atau setara 80 persen dari total desa di Tanah Air. ***

SEBATIK – Akses layanan keuangan yang cepat dan mudah menjadi kunci pergerakan ekonomi di wilayah perbatasan. Di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara—kawasan 3T yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia—BRI memperkuat inklusi keuangan melalui layanan branchless banking AgenBRILink. Kehadiran layanan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini harus menempuh jarak jauh menuju kantor BRI terdekat.

Komitmen BRI memperluas layanan hingga pelosok tampak dari kiprah Muhammad Yusuf, AgenBRILink di Desa Liangbunyu, Kecamatan Sebatik Barat. Sejak 2017, Yusuf konsisten menghadirkan layanan perbankan yang dekat, cepat, dan terjangkau bagi warga setempat.

“Alhamdulillah perkembangan AgenBRILink di sini sangat bagus. Masyarakat merasa sangat terbantu karena BRI Unit letaknya jauh. Selain jadi solusi praktis, ini juga jadi sumber penghasilan tambahan bagi saya,” ujarnya.

Electronic money exchangers listing

Pulau Sebatik dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas ekonomi yang bergantung pada komoditas rumput laut, kelapa sawit, dan hasil laut. Mayoritas warga Desa Liangbunyu bekerja sebagai petani rumput laut dan petani sawit, sehingga perputaran uang terjadi hampir setiap hari. Kondisi itu membuat kebutuhan layanan transaksi yang cepat dan lengkap semakin tinggi.

Baca Juga :  Mengecap Manisnya Bisnis Stroberi dengan Pemberdayaan BRI

“Warga di sini beraktivitas dari pagi sampai sore, dan hasil panen rumput laut maupun sawit cukup rutin. Jadi kebutuhan transaksi mereka beragam, mulai setor–tarik tunai, transfer, bayar tagihan, sampai beli pulsa,” jelas Yusuf.

Setelah delapan tahun menjadi AgenBRILink, Yusuf berharap usahanya dapat terus berkembang. Ia turut menyampaikan rasa terima kasih kepada BRI yang memberi kesempatan baginya untuk menjadi jembatan layanan keuangan bagi masyarakat perbatasan.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa kehadiran AgenBRILink di perbatasan tidak hanya memudahkan akses layanan keuangan formal, tetapi juga turut meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang menjadi agenda nasional.

“Layanan yang dekat dan mudah dijangkau membuat aktivitas keuangan warga jauh lebih efisien. Bagi agen seperti Yusuf, peran ini juga meningkatkan pendapatan dan membantu menggerakkan ekonomi sekitar,” ungkap Dhanny.

Baca Juga :  Jalankan Program Transformasi, Human Capital BRI Raih Indonesia Distinguished HC Leader Awards

Inisiatif tersebut sejalan dengan Asta Cita keenam Presiden Prabowo Subianto yang mendorong pembangunan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Termasuk Asta Cita ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas dan memperkuat kewirausahaan.

Sebagai informasi, hingga akhir September 2025 BRI memiliki sekitar 1,2 juta AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan ini telah menjangkau 66.648 desa, atau setara 80 persen dari total desa di Tanah Air. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru