KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Zuli Eko Prasetyo menyambut baik rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang diterapkan di sekolah yang ada di kabupaten setempat.
Menurutnya, belajar tatap muka di sekolah ini memang sangat diharapkan oleh masyarakat. Terlebih orang tua peserta didik atau siswa yang ada di Bumi Gawi Hatantiring.
Menurut Zuli Eko, sebelumnya dia juga mendorong agar PTM terbatas dapat dilaksanakan. Namun harus dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Yang pasti itu memang harapan dari masyarakat terutama para orang tua agar bisa dilaksanakan belajar tatap muka, dan saya dari dulu juga terus mendorong agar memberanikan diri untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka," katanya, Senin (13/9).
Politisi PDI-Perjuangan ini mengingatkan kepada dinas terkait maupun pihak sekolah, agar penerapan prokes di sekolah yang melaksanakan PTM terbatas ini betul-betul menjadi perhatian serius. Termasuk di antaranya dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung prokes di lingkungan sekolah.
"Harapan saya kepada penyelenggara pendidikan atau sekolah, harus memerhatikan ini secara serius. Penerapan protokol kesehatan ini syarat mutlak," ujarnya.
Dia menambahkan, tidak hanya pihak sekolah, wali murid juga diingatkan untuk bisa memberikan arahan kepada anak-anaknya terhadap pentingnya penerapan prokes, sehingga sebelumnya berangkat sekolah agar tetap memakai masker, menyiapkan hand sanitizer ataupun sarana dan prasarana prokes lainnya.
"Anak saya juga sekolah tadi, ya saya sarankan dan harus untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Tentunya dengan dilaksanakan PTM terbatas ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, harapan kami ini menjadi semangat lagi bagi anak-anak kita untuk sekolah," pungkasnya.
Jangan Memaksakan Diri Ikuti PTM
Sebelumnya, Wakil Bupati Seruyan, Iswanti menyampaikan bahwa di Bumi Gawi Hantantiring ini sudah melaksanakan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, sehingga diharapkan memberikan hasil maksimal, baik dari peserta didik maupun pihak sekolah.
“Alhamdulillah, mulai Senin (6/9/2021) kemarin di Seruyan sudah melaksanakan PTM terbatas makanya saya imbau kepada peserta didik dan pihak sekolah harus maksimal dalam pelaksanaannya,” kata Iswanti.
Iswanti mengingatkan peserta didik yang melaksanakan proses PTM terbatas tersebut agar tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes). Peran serta dari anak-anak tersebut sangat diperlukan untuk memaksimalkan proses pembelajaran tersebut.
“Jadi, tidak hanya dari sekolah saja yang siap melakukan proses PTM itu, tapi para peserta didiknya juga harus siap dan kondisi juga harus sehat serta menjalankan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Peserta didik maupun guru diminta jangan sampai memaksakan diri masuk sekolah jika sedang sakit lantaran terlalu bersemangat ingin bersekolah mengikuti proses PTM terbatas. Jika kondisi sudah sehat baru diperkenankan hadir ke sekolah. “Saya bilang kalau tidak sehat jangan sampai turun sekolah dulu. Jadi kondisi kita harus siap terlebih dahulu,” harapnya.
Iswanti juga menyampaikan, dari segi kesiapan pihak sekolah sudah luar biasa baik. Protokol kesehatan yang diterapkan sudah sesuai dengan apa yang dianjurkan pemerintah.
Waktu pelaksanaan pembelajaran tatap muka juga dibagi menjadi dua shift, yakni ada pagi dan siang hari agar di kelas tidak menimbulkan kerumunan. “Jadi, kalau misalnya di kelas itu berjumlah 20 orang maka pagi 10 dan siang itu 10 orang, dan untuk gurunya juga dibagi shift,” jelasnya.
Diungkapkan Siswanti, sudah hampir dua tahun mereka tidak melaksanakan proses PTM. Pihak sekolah diharapkan membantu persiapan mental anak agar benar-benar maksimal dan mereka dididik dari awal lagi. “Kita harap pihak sekolah bisa lebih telaten lagi karena mereka sudah lama tidak PTM walaupun melaksanakan daring tapi beda sekolah secara langsung dan saya harap para guru bisa lebih ekstra memberikan perhatian dan pembelajaran terhadap anak-anak,” pungkas Iswanti.