31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Perempuan Miliki Potensi Membangun Daerah, Faridawaty Ajak Berpolitik

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO -Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Faridawaty Darland Atjeh menyebutkan bahwa perempuan memiliki potensi yang strategis meningkatkan peran dalam membangun daerah. Hal ini disampaikan Ketua DPW NasDem Kalteng saat menjadi narasumber pada latihan kader kohati (LKK) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya, beberapa waktu lalu.

“Peran itu dapat diwujudkan melalui pembangunan sumber daya manusia, maka perempuan sangat penting dalam kemajuan bangsa,” kata Faridawaty.

Selanjutnya, Faridawaty menjelaskan, bahwa perempuan tidak boleh takut berkarier, bahkan menjadi pimpinan. Baik dalam suatu kelompok, organisasi, perusahaan, maupun pemerintahan.

“Stigma gender yang negatif terhadap perempuan saat ini sudah terkikis seiring pengetahuan masya rakat tentang perempuan. Perem puan tidak berbeda layaknya laki-laki yang memiliki potensi serta kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegasnya saat menyampaikan materi di Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (21/2).

Baca Juga :  Dewan: Tinjau Ulang Penutupan Lalu-lintas di Beberapa Ruas Jalan

Ia juga menyampaikan, bahwa seiring berjalannya waktu, perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwa keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan serta kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, tidak bisa lagi dianggap remeh, karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan.

Namun ia tegaskan, bahwa tidak boleh lupa untuk kuota keterwakilan perempuan tidak akan efektif jika pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan politik serta kesetaraan gender perempuan masih minim.

“Seluruh pihak perlu bahu-membahu membuka ruang seluas-luasnya, bukan hanya kesempatan bagi perempuan untuk terlibat, namun juga memperoleh pengetahuan, memperluas pemahaman, dan meningkatkan keterampilan politiknya. Sehingga kelak ketika mereka duduk di kursi-kursi kekuasaan akan lahir kebijakan-kebijakan yang lebih responsif, inklusif dan humanis,” jelasnya.

Baca Juga :  Wiyatno Dorong Pembukaan Jalan Pulang Pisau-Bukit Liti

Maka dari itu, Faridawaty menyampaikan harapannya agar para perempuan setelah keluar dari dunia kemahasiswaan bisa mengambil peran-peran tersebut. “Penting bagi seluruh perempuan di seluruh Indonesia, kalau saja sesama perempuan kita saling mendukung, saling memotivasi, saling menginspirasi, saya yakin kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam politik itu akan bisa tercapai,” tegasnya. (irj/ens/kpg/hnd)

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO -Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Faridawaty Darland Atjeh menyebutkan bahwa perempuan memiliki potensi yang strategis meningkatkan peran dalam membangun daerah. Hal ini disampaikan Ketua DPW NasDem Kalteng saat menjadi narasumber pada latihan kader kohati (LKK) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya, beberapa waktu lalu.

“Peran itu dapat diwujudkan melalui pembangunan sumber daya manusia, maka perempuan sangat penting dalam kemajuan bangsa,” kata Faridawaty.

Selanjutnya, Faridawaty menjelaskan, bahwa perempuan tidak boleh takut berkarier, bahkan menjadi pimpinan. Baik dalam suatu kelompok, organisasi, perusahaan, maupun pemerintahan.

“Stigma gender yang negatif terhadap perempuan saat ini sudah terkikis seiring pengetahuan masya rakat tentang perempuan. Perem puan tidak berbeda layaknya laki-laki yang memiliki potensi serta kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegasnya saat menyampaikan materi di Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (21/2).

Baca Juga :  Dewan: Tinjau Ulang Penutupan Lalu-lintas di Beberapa Ruas Jalan

Ia juga menyampaikan, bahwa seiring berjalannya waktu, perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwa keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan serta kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, tidak bisa lagi dianggap remeh, karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan.

Namun ia tegaskan, bahwa tidak boleh lupa untuk kuota keterwakilan perempuan tidak akan efektif jika pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan politik serta kesetaraan gender perempuan masih minim.

“Seluruh pihak perlu bahu-membahu membuka ruang seluas-luasnya, bukan hanya kesempatan bagi perempuan untuk terlibat, namun juga memperoleh pengetahuan, memperluas pemahaman, dan meningkatkan keterampilan politiknya. Sehingga kelak ketika mereka duduk di kursi-kursi kekuasaan akan lahir kebijakan-kebijakan yang lebih responsif, inklusif dan humanis,” jelasnya.

Baca Juga :  Wiyatno Dorong Pembukaan Jalan Pulang Pisau-Bukit Liti

Maka dari itu, Faridawaty menyampaikan harapannya agar para perempuan setelah keluar dari dunia kemahasiswaan bisa mengambil peran-peran tersebut. “Penting bagi seluruh perempuan di seluruh Indonesia, kalau saja sesama perempuan kita saling mendukung, saling memotivasi, saling menginspirasi, saya yakin kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam politik itu akan bisa tercapai,” tegasnya. (irj/ens/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru