PALANGKA RAYA-Anggota
Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang membidangi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Natalia S.T menyarankan kepada para
pelaku dunia usaha dapat memanfaatkan aktivitasnya sebaik mungkin di tengah
pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Diakuinya, hal
ini memang tidaklah mudah untuk dijalankan, meski demikian para pelaku usaha
tidak ada pilihan lain guna perputaran roda perekonomian terus berjalan dan
tidak mengakibatkan dampak krisis yang berkepanjangan khususnya, bagi para
pelaku dunia usaha.
“Mau tidak
mau, pelaku usaha harus beradaptasi dengan cara berpikir yang kreatif dan
berani melakukan shifting pola kerja baru di lingkup perdagangan dan jasa ataupun
pada ruang publik,” ujar Natalia kepada Kalteng Pos, Senin (22/6).
Politis
perempuan dari Fraksi Hanura tersebut kembali menjelaskan, jika saat ini telah
terjadi revolusi pasar yang signifikan, karena respon konsumen terhadap produk
dan perdagangan, serta edukasi, telah berubah drastis. Dengan demikian maka
pelaku usaha, eksekutif, dan legislatif, dituntut harus bisa mencari solusi.
“Karena
pandemi ini tidak hanya kita saja yang mengalami, namun hampir berdampak kepada
perekonomian serta industri di dunia. Saya yakin kita mampu melalui ini
bersama-sama, asalkan kita bisa beradaptasi dan tidak berpasrah dengan
keadaan,” ungkapnya.
Natalia mengakui,
jika pandemi Covid-19 dalam waktu yang singkat telah mengubah perilaku konsumen
dari transaksi konvensional ke pola dalam jaringan (online). Rantai pasok
berubah, kontak fisik antara produsen dan konsumen makin minim, tuntutan harga
jual kian kompetitif, dan sistem transaksi pembayaran dituntut semakin ideal
demi mengurangi interaksi yang berpotensi menjadi sarana transmisi lokal.
“Sudah
saatnya para pelaku usaha dan seluruh pihak untuk mengubah mindset. Langkah
sistematis harus dibangun, agar pelaku usaha dapat terus bertahan meski dalam
situasi pandemi,” ucapnya.
Di sisi lain,
dia juga mengingatkan kepada para pelaku usaha untuk tetap mengedepankan
kejujuran dalam melakukan usahanya. Dia mencontohkan perdagangan dengan sistem
online memang membatasi tatap muka antara konsumen dan pedagang, namun hal itu
jangan serta merta dijadikan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan pribadi,
karena tentu akan mengurangi kepercayaan konsumen.
“Selalu
budayakan jujur dalam melakukan usaha. Berikan layanan yang terbaik agar
konsumen tidak mengurangi kepercayaan,
dan jangan sesekali mencoba untuk menurunkan kualitas barang dagangan,” tutup
Natalia.