PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kalteng, Duwel Rawing mendukung kebijakan pemda baik provinsi maupun kabupaten atau kota yang meliburkan sekolah atau mengalih pembelajaran tatap muka ke daring karena kabut asap.
Menurut Duwel, kebijakan itu sudah tepat sebab telah mempertimbangkan berbagai aspek terutama kesehatan bagi para peserta didik akibat kabut asap yang terjadi. Saat ini memang sejumlah wilayah menunjukkan kualitas udara sangat berbahaya.
“Seperti halnya di Kota Palangkaraya, polusi udara akibat kabut asap ini sudah menunjukan level berbahaya, maka sudah sepatutnya kebijakan diambil dan kita dukung itu baik dari Pemko maupun Disdik Kalteng,” ucapnya, Kamis, (5/10).
Duwel mengatakan, apabila kebijakan tidak segera diambil maka itu pastinya akan dapat membahayakan kesehatan para peserta didik. Namun demikian, diharapkan para peserta didik juga agar tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik meski secara daring.
Sebelumnya, Pemko Palangkaraya melalui Disdik setempat telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait pelaksanaan pembelajaran anak-anak tingkat PAUD/TK/SD/SMP selama kabut asap, salah satu poin pentingnya yakni mengalihkan pembelajaran tatap muka menjadi daring.
Begitu juga dengan Pemprov melalui Disdik Kalteng telah secara resmi pertanggal 4 Oktober 2023 telah mengeluarkan SE serupa, di antara poin pentingnya yaitu bagi SMA/SMK/SLB yang di daerah kabut asap kategori berbahaya pembelajaran tatap muka dialihkan sementara ke daring selama 3 hari.
“Harapan kita dengan adanya kebijakan atau keputusan tersebut, peserta didik bisa terhindar dari gangguan kesehatan. Semoga saja kabut asap ini segera berakhir agar tidak lagi mengganggu proses pembelajaran di sekolah,” imbuh politisi PDIP ini. (hfz/pri)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kalteng, Duwel Rawing mendukung kebijakan pemda baik provinsi maupun kabupaten atau kota yang meliburkan sekolah atau mengalih pembelajaran tatap muka ke daring karena kabut asap.
Menurut Duwel, kebijakan itu sudah tepat sebab telah mempertimbangkan berbagai aspek terutama kesehatan bagi para peserta didik akibat kabut asap yang terjadi. Saat ini memang sejumlah wilayah menunjukkan kualitas udara sangat berbahaya.
“Seperti halnya di Kota Palangkaraya, polusi udara akibat kabut asap ini sudah menunjukan level berbahaya, maka sudah sepatutnya kebijakan diambil dan kita dukung itu baik dari Pemko maupun Disdik Kalteng,” ucapnya, Kamis, (5/10).
Duwel mengatakan, apabila kebijakan tidak segera diambil maka itu pastinya akan dapat membahayakan kesehatan para peserta didik. Namun demikian, diharapkan para peserta didik juga agar tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik meski secara daring.
Sebelumnya, Pemko Palangkaraya melalui Disdik setempat telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait pelaksanaan pembelajaran anak-anak tingkat PAUD/TK/SD/SMP selama kabut asap, salah satu poin pentingnya yakni mengalihkan pembelajaran tatap muka menjadi daring.
Begitu juga dengan Pemprov melalui Disdik Kalteng telah secara resmi pertanggal 4 Oktober 2023 telah mengeluarkan SE serupa, di antara poin pentingnya yaitu bagi SMA/SMK/SLB yang di daerah kabut asap kategori berbahaya pembelajaran tatap muka dialihkan sementara ke daring selama 3 hari.
“Harapan kita dengan adanya kebijakan atau keputusan tersebut, peserta didik bisa terhindar dari gangguan kesehatan. Semoga saja kabut asap ini segera berakhir agar tidak lagi mengganggu proses pembelajaran di sekolah,” imbuh politisi PDIP ini. (hfz/pri)
