PALANGKA RAYA-Terbatasnya akses keluar masuk
Kota Cantik, juga berdampak pada minimnya stok pangan. Apalagi, Bumi Tambun
Bungai-sebutan Kalteng-masih mengharapkan stok pangan dari luar daerah seperti
ayam potong. Belum lama ini pun, terdengar kabar jika pemasok ayam potong dari
Provinsi Kalsel akan memboikot pasokan ayamnya ke wilayah Kalteng, terutama
pada Kota Palangka Raya.
Hal ini dikhawatirkan akan berdampak besar
terhadap pasokan ayam potong yang ada di wilayah Kalteng. Terlebih saat ini tim
gugus tugas penanganan Covid-19 telah memperketat pengawasan di beberapa titik
pintu masuk, khususnya pada Kota Palangka Raya, tentunya hal ini menjadi salah
satu kendala bagi para pemasok ayam potong dari wilayah Kalsel untuk
mendistribusikan pasokan ayam potongnya ke wilayah Kalteng.
Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya,
Ruselita, turut menyikapi hal tersebut. Menurut anggota komisi yang membidangi
Perekonomian dan Pembangunan ini, saat situasi pandemi yang terjadi seperti
sekarang ini segala peraturan ibarat buah simalakama.
Pasalnya, apabila peraturan tidak diterapkan,
maka akan berdampak pada peningkatan kasus Covid-19. Dan jika diterapkan, akan
berdampak pada hal tersebut karena pemasok ayam memang banyak dari Kalsel.
Politikus perempuan dari Partai Perindo ini kembali menambahkan, dengan kondisi
seperti ini meng
haruskan travel, maupun pemasok logistik,
termasuk yang akan mendistribusikan ayam potongnya memasuki wilayah Kalteng
harus menyertai surat bebas atau sehat dari Dinas Kesehatan. Hal ini masih
belum bisa dipenuhi oleh sebagian sopir, sehingga oleh petugas jaga yang ada
diperbatasan, mereka harus disuruh putar balik.
“Tapi dengan melihat kondisi seperti ini
ya mau tidak mau harus mengikuti peraturan pemerintah setempat. Apalagi di
Kalsel sekarang peningkatan kasus Covid-19 bisa dibilang sangat tinggi,â€
tuturnya, kemarin.
Namun, jelas Ruselita hal ini ada baiknya juga
bagi para peternak ayam potong yang ada di Kalteng khususnya Kota Palangka
Raya. Sebab dari segi harga ayam yang
dijual di pasar-pasar akan stabil karena pemasoknya dari dalam daerah.
“Bukan berarti kita tidak mengharapkan
pasokan dari daerah lain khususnya Kalsel, namun ini bagus bagi daerah kita
untuk lebih memberdayakan pasokan dari dalam daerah sehingga dari segi harga
bisa disesuaikan,” terangnya.
Dirinya mendorong agar
Pemko Palangka Raya melalui dinas terkait agar lebih memberdayakan peternak
ayam potong lokal, supaya tidak sepenuhnya berharap pasokan dari luar daerah.
“Jangan hanya wacana, namun dijalankan. Saya yakin jika itu dilakukan,
maka kita juga bisa menjadi pemasok ayam potong yang akan mendistribusikannya
ke daerah lain,” pungkasnya.