PALANGKA RAYA-Walaupun
masih hanya kabut asap tipis menyelimuti wilayah kota Palangka Raya. Hendaknya
masyarakat terutama peserta didik dapat menggunakan masker untuk menghindari
kabut asap, yang hingga kini masih terasa terutama pada pagi hari.
Sebagai upaya menekan
terpaparnya penyakit yang ditimbulkan oleh kabut asap ini seperti batuk, pilek,
flu dan sakit tenggorokan, dan penyakit lainnya. Hal itu diungkapkan Wakil
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Subandi.
“Kasihan peserta didik,
terlebih mereka yang masuh duduk di bangku sekolah dasar maupun tingkat sekolah
menengah pertama. Apalagi pagi-pagi mereka sudah berangkat ke sekolah disaat
kabut asap dalam kondisi masih menyengat,†ungkapnya, kemarin.
Menurutnya, apabila hal
ini tidak diantisipasi oleh banyak pihak maka bahaya kabut asap akan sangat
berdampak bagi kesehatan. Kandungan kimia yang terdeteksi melalui kabut asap
ini banyak menghasil karbondioksida dan sulfur (belerang), yang bisa
menyebabkan permasalahan kesehatan, khususnya gangguan pernapasan hingga
mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Maka diharapkan peran
orang tua dan guru harus mengingatkankan anak didiknya menggunakan masker
ketika berangkat maupun pulang sekolah. Juga disarankan agar masyarakat dapat
mengurangi aktivitas di luar rumah, kalaupun melakukan aktivitas yang sifatnya
mendesak diupayakan menggunakan masker,†beber legislator Golkar tersebut.
Subandi juga mendorong
pemerintah bersama masyarakat untuk berperan aktif dan meningkatkan kesadaran
dalam menciptakan situasi siap siaga dilingkungannya masing-masing. Sebab,
karhutla ini jangan dipandang sebelah mata karena tidak bisa diprediksi titik
api yang membesar.
“Sangat dibutuhkan
kesiapsiagaan dari aparat pemerintah bersama masyarakat, pelaku usaha,
kepolisian dan TNI untuk bahu membahu menekan luapan api, karena kapan saja dan
dimana saja bisa terjadi,†tutupnya.(ari)