27.6 C
Jakarta
Thursday, July 24, 2025

Dewan: Hindari Pembakaran Lahan untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Subandi mendukung imbauan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini disampaikan menyusul penetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh Pemerintah Kota Palangka Raya pada Selasa (22/7/2025).

Subandi menyatakan pembukaan lahan dengan metode pembakaran masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat karena dianggap lebih cepat, mudah, dan murah. Namun, cara ini sangat berisiko memicu karhutla yang berdampak luas pada lingkungan dan masyarakat.

“Dampak kabut asap akibat karhutla sangat merugikan. Tidak hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada sektor pendidikan, ekonomi, transportasi, dan pariwisata di Kota Palangka Raya,” katanya, Rabu, (23/7).

Baca Juga :  Cegah Stunting, Dewan Sebut Optimalkan Pemanfaatan Ikan

Subandi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menghindari praktik pembakaran lahan dan mengadopsi metode pengolahan lahan yang lebih ramah lingkungan.

“Dengan kerja sama dan kepedulian bersama, kita dapat mencegah terjadinya karhutla dan dampak kabut asap yang merugikan. Mari kita jaga lingkungan kita demi kesehatan dan keselamatan bersama,” ujarnya.

Pemerintah Kota Palangka Raya telah menetapkan status siaga darurat karhutla mengingat wilayah Kalimantan Tengah, termasuk Palangka Raya, diperkirakan mulai memasuki musim kemarau pada Juli 2025 dengan puncaknya pada Agustus 2025.

Subandi berharap masyarakat dapat mendukung upaya pencegahan karhutla dan bersama-sama menjaga lingkungan untuk mencegah bencana kabut asap. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Subandi mendukung imbauan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini disampaikan menyusul penetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh Pemerintah Kota Palangka Raya pada Selasa (22/7/2025).

Subandi menyatakan pembukaan lahan dengan metode pembakaran masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat karena dianggap lebih cepat, mudah, dan murah. Namun, cara ini sangat berisiko memicu karhutla yang berdampak luas pada lingkungan dan masyarakat.

“Dampak kabut asap akibat karhutla sangat merugikan. Tidak hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada sektor pendidikan, ekonomi, transportasi, dan pariwisata di Kota Palangka Raya,” katanya, Rabu, (23/7).

Baca Juga :  Cegah Stunting, Dewan Sebut Optimalkan Pemanfaatan Ikan

Subandi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menghindari praktik pembakaran lahan dan mengadopsi metode pengolahan lahan yang lebih ramah lingkungan.

“Dengan kerja sama dan kepedulian bersama, kita dapat mencegah terjadinya karhutla dan dampak kabut asap yang merugikan. Mari kita jaga lingkungan kita demi kesehatan dan keselamatan bersama,” ujarnya.

Pemerintah Kota Palangka Raya telah menetapkan status siaga darurat karhutla mengingat wilayah Kalimantan Tengah, termasuk Palangka Raya, diperkirakan mulai memasuki musim kemarau pada Juli 2025 dengan puncaknya pada Agustus 2025.

Subandi berharap masyarakat dapat mendukung upaya pencegahan karhutla dan bersama-sama menjaga lingkungan untuk mencegah bencana kabut asap. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/