PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi. Mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan dampak kesehatan akibat penumpukan sampah organik di lingkungan permukiman.
“Karena memang, pengelolaan sampah yang buruk itu dapat memicu berbagai penyakit berbasis lingkungan yang dapat merugikan kita semua,” katanya, Sabtu (22/11/2025).
Dia menjelaskan. Bahwa sampah organik yang membusuk dapat menjadi sumber berkembangnya lalat, nyamuk, dan bakteri penyebab penyakit.
Menurutnya. Beberapa penyakit seperti diare, DBD, dan infeksi saluran pernapasan sering muncul di wilayah yang memiliki pengelolaan sampah kurang optimal.
“Untuk itu pencegahan penyakit itu kan harus dimulai dari membenahi sanitasi dan pola pembuangan sampah harian yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa langkah sederhana seperti memisahkan sampah organik dan non-organik dapat membantu mengurangi tumpukan sisa makanan maupun dedaunan.
“Mengolah sampah organik bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga melindungi kesehatan keluarga kita,” tutupnya. (*/adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi. Mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan dampak kesehatan akibat penumpukan sampah organik di lingkungan permukiman.
“Karena memang, pengelolaan sampah yang buruk itu dapat memicu berbagai penyakit berbasis lingkungan yang dapat merugikan kita semua,” katanya, Sabtu (22/11/2025).
Dia menjelaskan. Bahwa sampah organik yang membusuk dapat menjadi sumber berkembangnya lalat, nyamuk, dan bakteri penyebab penyakit.
Menurutnya. Beberapa penyakit seperti diare, DBD, dan infeksi saluran pernapasan sering muncul di wilayah yang memiliki pengelolaan sampah kurang optimal.
“Untuk itu pencegahan penyakit itu kan harus dimulai dari membenahi sanitasi dan pola pembuangan sampah harian yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa langkah sederhana seperti memisahkan sampah organik dan non-organik dapat membantu mengurangi tumpukan sisa makanan maupun dedaunan.
“Mengolah sampah organik bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga melindungi kesehatan keluarga kita,” tutupnya. (*/adr)