PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Komisi III DPRD Kota Palangka Raya baru-baru ini melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru. Fokus utama pertemuan ini adalah membahas implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi perhatian nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut. Kedua daerah saling berbagi pengalaman dan strategi untuk mengoptimalkan pelaksanaan program. Meski sama-sama masih dalam tahap awal, Banjarbaru dan Palangka Raya sepakat bahwa program MBG membutuhkan persiapan matang agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas.
Wakil Ketua I Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Dede Ardiansyah, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program MBG di Palangka Raya saat ini masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
“Juknis sangat penting sebagai panduan agar program berjalan sesuai target. Tanpa itu, pelaksanaan di lapangan akan sulit dilakukan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Selasa (21/1/2025).
Dede menilai bahwa program MBG merupakan langkah positif yang sejalan dengan visi pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan program tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada kualitas gizi yang diberikan.
“Program ini menggunakan anggaran besar, dan target penerimanya cukup luas. Tahun ini, cakupannya baru 40%, tetapi diharapkan bisa meningkat hingga 100% pada 2025. Karena itu, pengawasan sangat penting, baik dari sisi distribusi maupun kualitas,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran pengusaha lokal dalam mendukung pelaksanaan program MBG. Menurutnya, melibatkan pengusaha lokal, seperti usaha katering, tidak hanya mempercepat pelaksanaan program, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian daerah.
“Saat ini sudah banyak pelaku usaha lokal yang tertarik bergabung. Namun, kita harus memastikan mereka memenuhi standar yang ditetapkan, terutama terkait kualitas dan higienitas makanan,” katanya.
Selain itu, Dede menekankan perlunya sosialisasi kepada masyarakat agar memahami, bahwa program MBG dilakukan secara bertahap. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan tahun ini masih dalam tahap uji coba di beberapa lokasi.
“Banyak masyarakat yang berharap program ini langsung mencakup semua sekolah. Kami terus berkomunikasi agar mereka memahami proses bertahap yang sedang dilakukan,” jelasnya.
Belajar dari Banjarbaru, Dede berharap Palangka Raya dapat mengadopsi strategi-strategi terbaik yang telah diterapkan di daerah lain. Ia optimistis bahwa program MBG dapat memberikan manfaat besar jika dijalankan dengan baik dan mendapat dukungan dari semua pihak.
“Kami yakin program ini akan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak. Dengan evaluasi dan pengawasan yang berkelanjutan, dampaknya akan terasa hingga jangka panjang,” pungkasnya. (ndo)