PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A. Lambung menyoroti Tempat Penampungan Sementara (TPS) Jalan Tingang Kota Palangka Raya. Karena di TPS itu, sampah-sampah berhamburan sampai ke jalan dengan bau busuk yang sangat menyengat. Oleh sebab itu, Nenie memberikan imbauan kepada dinas terkait agar memperhatikan hal tersebut.
”Selain itu, diperlukan kerjasama kepada para pemulung yang beraktivitas di TPS tersebut, agar setelah mencari barang bekas, sampah-sampah dikembalikan seperti semula,”ucapnya, kepada Prokalteng.Co, Kamis (16/2/2023).
Wakil rakyat membidangi perekonomian dan pembangunan ini juga menyampaikan, bahwa dirinya memberikan solusi untuk hal tersebut dengan menerapkan penerapan sampah berbasis ekonomi.
”Misalnya, sampah organik yang diakomodir secara baik dan memiliki nilai ekonomi, seperti pembuatan pupuk kompos. Dikarenakan saat ini pertanian organik memanfaatkan limbah yang ramah lingkungan,”ujarnya.
Politisi PDI-Perjuangan ini juga mengutarakan bahwa selain sampah organik, ada juga sampah non organik contohnya plastik, botol-botol yang bisa digunakan sebagai daur ulang untuk pembuatan kerajinan tangan.
”Sampah yang dikelola dengan baik akan memiliki nilai jual,”pungkasnya.
Reporter: Marini
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A. Lambung menyoroti Tempat Penampungan Sementara (TPS) Jalan Tingang Kota Palangka Raya. Karena di TPS itu, sampah-sampah berhamburan sampai ke jalan dengan bau busuk yang sangat menyengat. Oleh sebab itu, Nenie memberikan imbauan kepada dinas terkait agar memperhatikan hal tersebut.
”Selain itu, diperlukan kerjasama kepada para pemulung yang beraktivitas di TPS tersebut, agar setelah mencari barang bekas, sampah-sampah dikembalikan seperti semula,”ucapnya, kepada Prokalteng.Co, Kamis (16/2/2023).
Wakil rakyat membidangi perekonomian dan pembangunan ini juga menyampaikan, bahwa dirinya memberikan solusi untuk hal tersebut dengan menerapkan penerapan sampah berbasis ekonomi.
”Misalnya, sampah organik yang diakomodir secara baik dan memiliki nilai ekonomi, seperti pembuatan pupuk kompos. Dikarenakan saat ini pertanian organik memanfaatkan limbah yang ramah lingkungan,”ujarnya.
Politisi PDI-Perjuangan ini juga mengutarakan bahwa selain sampah organik, ada juga sampah non organik contohnya plastik, botol-botol yang bisa digunakan sebagai daur ulang untuk pembuatan kerajinan tangan.
”Sampah yang dikelola dengan baik akan memiliki nilai jual,”pungkasnya.
Reporter: Marini