32.6 C
Jakarta
Wednesday, October 8, 2025

Jati Asmoro: Wisata Palangka Raya Akan Kehilangan Daya Tarik Jika Alam Rusak

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, mengingatkan agar pembangunan sektor pariwisata di Ibu Kota Kalimantan Tengah tidak mengabaikan kelestarian lingkungan. Ia menilai, pesona wisata Palangka Raya hanya akan bertahan jika keseimbangan alam tetap dijaga.

Menurut Jati, arah pengembangan pariwisata harus mengacu pada konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan tren wisata modern yang menekankan aspek konservasi.

“Pembangunan pariwisata tidak boleh hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga harus mempertimbangkan kelestarian alam sebagai daya tarik utama,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Ia menegaskan, keindahan destinasi wisata akan memudar jika pembangunan dilakukan tanpa perencanaan matang. Kerusakan alam, kata dia, dapat menghilangkan minat wisatawan untuk datang kembali.

Baca Juga :  Jalankan Program Makan Gratis, Palangka Raya Perlu Dapur Lebih Banyak

“Palangka Raya memiliki potensi besar seperti kawasan Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau. Namun, jika aspek konservasinya diabaikan, potensi itu bisa hilang,” tegasnya.

Jati juga menekankan bahwa pengembangan pariwisata tidak cukup hanya membangun fasilitas fisik seperti jalan atau dermaga. Infrastruktur, kata dia, harus dirancang mendukung upaya pelestarian lingkungan.

“Yang paling penting adalah menjaga ekosistem tetap lestari. Misalnya, dengan sistem pengelolaan sampah yang modern dan jalur akses yang ramah lingkungan,” ujarnya menambahkan.

Meski diakui pembangunan pariwisata di Palangka Raya masih terkendala anggaran, Jati menilai hal itu bukan alasan untuk mengabaikan prinsip keberlanjutan.

“Pembangunan yang baik bukan soal besarnya biaya, tapi soal perencanaan yang bijak dan partisipasi masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga :  Asyik Main Ponsel, Mobil Hampir Masuk Parit

Ia pun mengajak warga sekitar untuk ikut terlibat menjaga kebersihan dan keindahan destinasi wisata.

“Ketika masyarakat merasa memiliki, mereka akan turut menjaga dan melestarikan lingkungan wisata di daerahnya,” pungkasnya. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, mengingatkan agar pembangunan sektor pariwisata di Ibu Kota Kalimantan Tengah tidak mengabaikan kelestarian lingkungan. Ia menilai, pesona wisata Palangka Raya hanya akan bertahan jika keseimbangan alam tetap dijaga.

Menurut Jati, arah pengembangan pariwisata harus mengacu pada konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan tren wisata modern yang menekankan aspek konservasi.

“Pembangunan pariwisata tidak boleh hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga harus mempertimbangkan kelestarian alam sebagai daya tarik utama,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Ia menegaskan, keindahan destinasi wisata akan memudar jika pembangunan dilakukan tanpa perencanaan matang. Kerusakan alam, kata dia, dapat menghilangkan minat wisatawan untuk datang kembali.

Baca Juga :  Jalankan Program Makan Gratis, Palangka Raya Perlu Dapur Lebih Banyak

“Palangka Raya memiliki potensi besar seperti kawasan Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau. Namun, jika aspek konservasinya diabaikan, potensi itu bisa hilang,” tegasnya.

Jati juga menekankan bahwa pengembangan pariwisata tidak cukup hanya membangun fasilitas fisik seperti jalan atau dermaga. Infrastruktur, kata dia, harus dirancang mendukung upaya pelestarian lingkungan.

“Yang paling penting adalah menjaga ekosistem tetap lestari. Misalnya, dengan sistem pengelolaan sampah yang modern dan jalur akses yang ramah lingkungan,” ujarnya menambahkan.

Meski diakui pembangunan pariwisata di Palangka Raya masih terkendala anggaran, Jati menilai hal itu bukan alasan untuk mengabaikan prinsip keberlanjutan.

“Pembangunan yang baik bukan soal besarnya biaya, tapi soal perencanaan yang bijak dan partisipasi masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga :  Asyik Main Ponsel, Mobil Hampir Masuk Parit

Ia pun mengajak warga sekitar untuk ikut terlibat menjaga kebersihan dan keindahan destinasi wisata.

“Ketika masyarakat merasa memiliki, mereka akan turut menjaga dan melestarikan lingkungan wisata di daerahnya,” pungkasnya. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru