26.5 C
Jakarta
Thursday, May 8, 2025

Pemko Mesti Mitigasi Wabah Penyerang Ternak Ayam

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO โ€“ Virus menular pada hewan ternak bernama Gumboro atau Infectious Bursal Disease (IBD) sempat menimpa peternak ayam di Kota Palangkaraya. Peternak mengalami kerugian yang cukup besar, karena jumlah ayam yang mati mencapai ratusan ekor.

Wabah virus menyerang ternak itu, mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Ruselita.

โ€œSaya sempat mendengar adanya wabah ini dan dialami peternak kita. Dengan adanya wabah gumboro ini kita berharap, adanya langkah cepat dari pemerintah melalui dinas terkait,โ€ kata Ruselita, belum lama ini.

Dia menegaskan, langkah cepat yang harus dilakukan pemerintah, tentunya berupa mitigasi sebagai upaya pencegahan agar wabah Gumboro tidak meluas. Pasalnya wabah virus yang sedang menyerang ayam peternak tentu menjadi keprihatinan. Untuk itu dinas terkait dapat segera turun ke lapangan untuk melihat sejauh mana wabah menyebar.

Baca Juga :  Mulai Masa Sidang III, Pembahasan Sejumlah Raperda Menunggu

โ€œMungkin ada pengaruhnya juga dari keadaan cuaca kita yang sedang ekstrem. Sehingga berdampak terhadap kesehatan unggas. Virus gumboro tentu perlu kita waspadai perkembangannya agar tidak meluas dan merugikan peternak kita,โ€ imbuh Ruselita.

Terpenting, lanjut dia, tindakan dinas terkait untuk melihat dan meneliti sejauh mana bahaya virus gumboro terhadap kesehatan manusia. Begitu juga dampak mengkonsumsi ayam yang terkontaminasi virus tersebut.

Seperti yang diketahui, ayam yang terinfeksi penyakit gumboro akan mengalami beberapa gejala klinis yang tampak.

Diantaranya terlihat gemetar, dehidrasi, bulu kusam dan berdiri. Selain itu akan ditemukan feses atau kotoran yang menempel, disertai feses yang encer dan berwarna putih.

Pada kasus Gumboro subklinis, gejala ini tidak muncul secara signifikan. Sehingga perlu diamati tidak hanya dari gejala, namun juga dari perubahan organ dalam tubuh ayam. (kpg)

Baca Juga :  Banyak Sektor Pembangunan Memerlukan Dukungan Pemodalan dari Investor

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO โ€“ Virus menular pada hewan ternak bernama Gumboro atau Infectious Bursal Disease (IBD) sempat menimpa peternak ayam di Kota Palangkaraya. Peternak mengalami kerugian yang cukup besar, karena jumlah ayam yang mati mencapai ratusan ekor.

Wabah virus menyerang ternak itu, mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Ruselita.

โ€œSaya sempat mendengar adanya wabah ini dan dialami peternak kita. Dengan adanya wabah gumboro ini kita berharap, adanya langkah cepat dari pemerintah melalui dinas terkait,โ€ kata Ruselita, belum lama ini.

Dia menegaskan, langkah cepat yang harus dilakukan pemerintah, tentunya berupa mitigasi sebagai upaya pencegahan agar wabah Gumboro tidak meluas. Pasalnya wabah virus yang sedang menyerang ayam peternak tentu menjadi keprihatinan. Untuk itu dinas terkait dapat segera turun ke lapangan untuk melihat sejauh mana wabah menyebar.

Baca Juga :  Mulai Masa Sidang III, Pembahasan Sejumlah Raperda Menunggu

โ€œMungkin ada pengaruhnya juga dari keadaan cuaca kita yang sedang ekstrem. Sehingga berdampak terhadap kesehatan unggas. Virus gumboro tentu perlu kita waspadai perkembangannya agar tidak meluas dan merugikan peternak kita,โ€ imbuh Ruselita.

Terpenting, lanjut dia, tindakan dinas terkait untuk melihat dan meneliti sejauh mana bahaya virus gumboro terhadap kesehatan manusia. Begitu juga dampak mengkonsumsi ayam yang terkontaminasi virus tersebut.

Seperti yang diketahui, ayam yang terinfeksi penyakit gumboro akan mengalami beberapa gejala klinis yang tampak.

Diantaranya terlihat gemetar, dehidrasi, bulu kusam dan berdiri. Selain itu akan ditemukan feses atau kotoran yang menempel, disertai feses yang encer dan berwarna putih.

Pada kasus Gumboro subklinis, gejala ini tidak muncul secara signifikan. Sehingga perlu diamati tidak hanya dari gejala, namun juga dari perubahan organ dalam tubuh ayam. (kpg)

Baca Juga :  Banyak Sektor Pembangunan Memerlukan Dukungan Pemodalan dari Investor

Terpopuler

Artikel Terbaru