PALANGKA RAYA-Pelaksanaan
kegiatan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2019 di Kota Palangka Raya membawa
dampak positif. Selain untuk ajang promosi pariwisata juga mempertahan seni
budaya lokal yang dimiliki dan terus dilestarikan untuk generasi berikutnya.
“Agar terus terjaga dan mempertahankan senu
budaya lokal yang kita miliki, dan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya,
melalui suku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ikut berperan penting,†ungkap Wakil
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Subandi.
Selain itupun, dalam
kegiatan tersebut ada beberapa evaluasi sebagai acuan dan perbaikan kedepannya,
agar dapat masuk Calender of Event (CoE) tingkat Nasional Kementerian
Pariwisata (Kemenpar) RI.
“Artinya kita mulai melakukan pembinaan terutama terhadap capaian dari
raihan saat FBIM lalu,†ujar Subandi.
Subandi mengatakan,
capaian dari lomba-lomba seni budaya dan kearifan lokal yang diikuti selama
FBIM, harus mampu dievaluasi terutama kekurangan maupun kendala yang ada.
“Palangka Raya mampu meraih urutan kedua dalam
FBIM tahun ini. Itu sudah bagus, namun alangkah baiknya bisa meningkat lagi
untuk yang akan datang. Kapan perlu mampu meraih peringkat pertama atau juara
umum,†harapnya.
Dampak lainnya, adalah
harus mampu dimanfaatkan sebagai sarana menarik pengunjung sekaligus
memperkenalkan lagi potensi wisata di Palangka Raya, baik
nasional maupun mancanegara.
“Setidaknya momen FBIM
sebagai evaluasi menyeluruh, baik sebagai sarana memajukan wisata, dan sarana
memajukan pengembangan seni, budaya dan kearifan lokal,â€tutup Subandi. (ari)