Perencanaan Pembangunan Jangan Asal-asalan

PURUK CAHU – DPRD  Murung
Raya (Mura), meminta agar program pembangunan yang direncanakan harus matang da
tidak asal-asalan. Meski saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang belum
jelas kesudahanannya.

“Kita minta agar program
perencanaan akurat tidak asal-asalan. Karena program ini nantinya menjadi
program yang dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Mura,” kata Anggota Komisi II
DPRD Mura Gad F Silam, Kamis (25/6).

Karenanya, kata dia, eksekutif
dan legislatif dapat melakukan kaloborasi menyusun program prioritas, sehingga
untuk waktu yang akan datang fokus kepada pekerjaan yang berlum selesai tahun
sebelumnya

“Prinsipnya kita di DPRD ini
ingin semua program itu bermanfaat besar untuk masyarakat,”ujarnya.

Legislator PDIP ini berharap,
agar anggaran untuk perjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah itu
tidak terlalu banyak, dan terkesan mubazir, termasuk Alat Tulis Kantor (ATK)
supaya tidak terlalu berlebihan.

Jangan sampai anggaran perjalan
dinas SKPD melebih batas normal, atau lebih banyak ketimbang melaksanakan
program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. “Ini artinya
tidak sebanding, dan saya mengapresiasi selama pandemi Covid-19 dana untuk
perihal tersebut direalokasi,” pungkasnya.

PURUK CAHU – DPRD  Murung
Raya (Mura), meminta agar program pembangunan yang direncanakan harus matang da
tidak asal-asalan. Meski saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang belum
jelas kesudahanannya.

“Kita minta agar program
perencanaan akurat tidak asal-asalan. Karena program ini nantinya menjadi
program yang dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Mura,” kata Anggota Komisi II
DPRD Mura Gad F Silam, Kamis (25/6).

Karenanya, kata dia, eksekutif
dan legislatif dapat melakukan kaloborasi menyusun program prioritas, sehingga
untuk waktu yang akan datang fokus kepada pekerjaan yang berlum selesai tahun
sebelumnya

“Prinsipnya kita di DPRD ini
ingin semua program itu bermanfaat besar untuk masyarakat,”ujarnya.

Legislator PDIP ini berharap,
agar anggaran untuk perjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah itu
tidak terlalu banyak, dan terkesan mubazir, termasuk Alat Tulis Kantor (ATK)
supaya tidak terlalu berlebihan.

Jangan sampai anggaran perjalan
dinas SKPD melebih batas normal, atau lebih banyak ketimbang melaksanakan
program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. “Ini artinya
tidak sebanding, dan saya mengapresiasi selama pandemi Covid-19 dana untuk
perihal tersebut direalokasi,” pungkasnya.