SAMPIT, PROKALTENG.CO– Belum meratanya aliran listrik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi perhatian pihak legislatif khususnya anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) IV dan V. Pasalnya selama ini mereka banyak mendapat keluhan dari masyarakat di dua dapil tersebut karena terkait daerahnya belum teraliri listrik. Warga setempat masih mengandalkan genset maupun listrik tenaga surya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Hairis Salamad mengatakan, hasil koordinasi DPRD dan pimpinan PT PLN Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu, percepatan perluasan jaringan listrik di Kabupaten Kotim masih terbuka. Bahkan dari informasi yang disampaikan pihak PLN ada satu desa di Kotim yang sudah dicanangkan untuk dipasang jaringan baru, tetapi terbentur beberapa persoalan sehingga tertunda.
"Hasil pertemuan kami waktu itu, pada prinsipnya pihak PLN sangat mendukung terkait dengan percepatan pembangunan jaringan listrik baru bagi desa-desa yang masih belum teraliri listrik. Hanya saja pihaknya meminta back up dari pihak eksekutif dan legislatif untuk mempermudah urusan birokrasi," ujarnya saat dibincangi di ruang kerjannya, Jumat (28/5).
Hairis juga menegaskan, perlu kesamaan pandangan antara semua pihak baik itu dari pemerintah daerah, PLN maupun pihak perusahaan yang terlibat dalam pemasangan jaringan baru untuk listrik di sejumlah desa di wilayah utara Kabupaten Kotim.
"Saya yakin dengan koordinasi dan komunikasi yang baik, target percepatan perluasan jaringan listrik maupun akses jaringan telekomunikasi di Kabupaten Kotim ini bisa cepat terwujud, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam menikmati akses layanan publik tersebut," ucapnya.
Politikus Partai Amanat Nasional ini juga menambahkan, listrik mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Termasuk untuk kegiatan ekonomi. Keberadaan listrik akan turut mendorong percepatan kemajuan ekonomi di desa.
"Saat ini kebutuhan listrik berbanding lurus dengan kemajuan teknologi dan pemanfaatannya, karena listrik dan internet sangat dibutuhkan untuk mendukung program pembelajaran secara dalam jaringan atau daring yang diterapkan di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Kabupaten Kotim ini," sampai Hairis.