25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Lumban: Masih Banyak Desa yang Terisolasi

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Saat
ini pembangunan infrastruktur di desa-desa pelosok di Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim) masih terbatas. Bahkan tidak sedikit desa yang masih terisolasi
jalan darat sehingga masyarakatnya harus mengandalkan jalur sungai.

 

Anggota
Komisi I DPRD Kabupaten Kotim, SP Lumban Gaol mendorong pembangunan di desa
dilakukan secara berkelanjutan, untuk mempercepat pemerataan pembangunan, dan
pemerintah daerah telah membuat program pembangunan jangka menengah dan
panjang. Semua digariskan secara jelas, tetapi pelaksanaannya belum sesuai
harapan karena terkendala keterbatasan anggaran.

 

“Pada
dasarnya pembangunan memang berawal dari desa dan berakhir di perkotaan.
Sehingga dampak dari sistem pembangunan berasal dari desa ini akan mendorong
percepatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, karena masyarakat desa masih
sangat membutuhkan sentuhan pembangunan agar aktivitas perekonomian semakin
lancar. Untuk itu, pembangunan desa harus dilakukan berkelanjutan,”
ujarnya, Senin (28/9).

Baca Juga :  SOPD Harus Bisa Berinovasi untuk Menggali PAD

Menurut
Gaol luasnya wilayah Kabupaten Kotim tidak sebanding dengan kemampuan keuangan
daerah saat ini, membuat upaya percepatan pemerataan pembangunan dilaksanakan
menyesuaikan kondisi keuangan daerah, dan pembangunan dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

 

“Saat
ini pembangunan di desa bisa dipercepat karena setiap desa mendapat kucuran
dana cukup besar melalui Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tetapi
pembangunan melalui program dana desa itu juga dibatasi, dan tidak semua proyek
dan kegiatan fisik di desa bisa dibiayai dana desa, apalagi infrastruktur
penghubung desa yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten,” bebernya.

 

Politisi
Partai Demokrat ini menyebut, pembangunan di desa-desa juga bisa terbantu
dengan adanya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang rutin
dilaksanakan setiap tahunnya oleh TNI. Program pembangunan yang mengedepankan
gotong-royong antara anggota TNI, Polri dan masyarakat itu membawa dampak
positif terhadap pembangunan desa.

Baca Juga :  RPJMD Tahun 2021-2026 Dianggap Sudah Mencapai Semua Aspek

 

“Saya
sangat mendukung TMMD dilaksanakan secara berkelanjutan karena bisa menjangkau
desa-desa terpencil yang belum dijangkau secara optimal oleh pemerintah daerah,
sehingga pembangunan di desa-desa juga semakin cepat,” tutupnya.

 

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Saat
ini pembangunan infrastruktur di desa-desa pelosok di Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim) masih terbatas. Bahkan tidak sedikit desa yang masih terisolasi
jalan darat sehingga masyarakatnya harus mengandalkan jalur sungai.

 

Anggota
Komisi I DPRD Kabupaten Kotim, SP Lumban Gaol mendorong pembangunan di desa
dilakukan secara berkelanjutan, untuk mempercepat pemerataan pembangunan, dan
pemerintah daerah telah membuat program pembangunan jangka menengah dan
panjang. Semua digariskan secara jelas, tetapi pelaksanaannya belum sesuai
harapan karena terkendala keterbatasan anggaran.

 

“Pada
dasarnya pembangunan memang berawal dari desa dan berakhir di perkotaan.
Sehingga dampak dari sistem pembangunan berasal dari desa ini akan mendorong
percepatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, karena masyarakat desa masih
sangat membutuhkan sentuhan pembangunan agar aktivitas perekonomian semakin
lancar. Untuk itu, pembangunan desa harus dilakukan berkelanjutan,”
ujarnya, Senin (28/9).

Baca Juga :  SOPD Harus Bisa Berinovasi untuk Menggali PAD

Menurut
Gaol luasnya wilayah Kabupaten Kotim tidak sebanding dengan kemampuan keuangan
daerah saat ini, membuat upaya percepatan pemerataan pembangunan dilaksanakan
menyesuaikan kondisi keuangan daerah, dan pembangunan dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

 

“Saat
ini pembangunan di desa bisa dipercepat karena setiap desa mendapat kucuran
dana cukup besar melalui Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tetapi
pembangunan melalui program dana desa itu juga dibatasi, dan tidak semua proyek
dan kegiatan fisik di desa bisa dibiayai dana desa, apalagi infrastruktur
penghubung desa yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten,” bebernya.

 

Politisi
Partai Demokrat ini menyebut, pembangunan di desa-desa juga bisa terbantu
dengan adanya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang rutin
dilaksanakan setiap tahunnya oleh TNI. Program pembangunan yang mengedepankan
gotong-royong antara anggota TNI, Polri dan masyarakat itu membawa dampak
positif terhadap pembangunan desa.

Baca Juga :  RPJMD Tahun 2021-2026 Dianggap Sudah Mencapai Semua Aspek

 

“Saya
sangat mendukung TMMD dilaksanakan secara berkelanjutan karena bisa menjangkau
desa-desa terpencil yang belum dijangkau secara optimal oleh pemerintah daerah,
sehingga pembangunan di desa-desa juga semakin cepat,” tutupnya.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru