SAMPIT,KALTENGPOS.CO– Anggota Komisi I DPRD Kabupaten
Kotawarimngin Timur (Kotim) H.Hairis Salamad, meminta kepada pemerintah kabupaten
agar lebih serius dalam memperhatikan desa- desa yang tertinggal di daerah ini.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan agar program pembangunan seimbang dengan
peningkatan sumber daya manusia (SDM) maupun dukungan fasilitas penunjang di
sektor ekonomi masyarakat.
“Mengingat
sejauh ini kendala kemajuan di desa-desa tersebut yakni belum terealisasinya
transportasi jalan darat,†ujarnya, Selasa (15/12).
Dia
menjelaskan, sejak tahun 2015 lalu, berdasarkan SK Gubernur Kalteng, Kabupaten
Kotim hanya memiliki sedikitnya 6 desa tertinggal. Namun, setelah mendapat
penetapan status dari Kemen PDT jumlah desa tertinggal justru bertambah menjadi
72 desa pada tahun 2017 lalu.
Hairis
meminta pada tahun 2020 ini pemerintah daerah bisa membuat desa tertinggal ini
menjadi maju dan tidak menyandang status tertinggal lagi. Dia meminta
pemerintah kabupaten beserta pemerintah desa dapat meningkatkan kemajuan desa
tertinggal tersebut.
“Kita
akui saat ini upaya tersebut belum bisa berjalan mulus, karena masih terdapat
72 desa yang mana sudah 3 tahun dan ini tentunya sudah ada perubahan status,â€
jelasnya.
Dia
menambahkan, beberapa waktu lalu, pemerintah daerah sudah membentuk tim khusus
untuk menginventarisasi ulang seluruh desa yang ada di Kotim. Hasil inventarisasi
tersebut nantinya akan menjadi acuan pemerintah pusat untuk menetapkan status
desa tertinggal di Kabupaten Kotim ini.
Politikus
Partai Amanat Nasional tersebut mengharapkan tim ini sudah bekerja dengan baik
sehingga tahun 2020 ini, tidak ada lagi desa yang tertinggal.
“Terisolasinya desa tersebut dikarenakan rumitnya geografis, yang menjadi
kendala adalah status kawasan, hal ini mestinya harus segera di selesaikan,
salah satunya yaitu dengan cara melakukan pelepasan kawasan hutan produksi
tersebut dengan sistem pinjam pakai kawasan, sehingga desa tersebut tidak
terisolasi lagi,” tutupnya.