SAMPIT-Ketua Fraksi Partai
PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim), Mondika Latifah Munawarah meminta kepada masyarakat Kotim agar
tidak mudah terprovokasi dengan hal apa saja ketika menjelang pemilihan kepala
daerah yang rencananya dilaksanakan pada 9 Desember 2020 nanti.
“Jelang pilkada tahun ini, jangan sampai masyarakat terprovokasi
gara-gara beda pilihan. Biasanya yang paling mudah terprovokasi itu melalui
media sosial seperti facebook, whatsApp dan lain sebagainya.” ujar Mondika
Senin (14/7).
Menurutnya, siapapun bakal calon yang nantinya akan bertanding di
Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng dan juga Bupati dan Wakil Bupati
Kotim adalah putra atau putri terbaik daerah Kalimantan Tengah. Maka dari itu,
masyarakat khususnya di Kabupaten Kotim tidak saling menjatuhkan bakal calon di
pilkada nanti.
“Berbeda pilihan terkait pemimpin itu hal yang wajar di pilkada
nanti. Hanya saja, jangan sampai akibat perbedaan pilihan itu, malah masyarakat
yang bermusuhan sehingga membuat gaduh di daerah ini,” kata Mondika.
Dirinya juga mengajak para netizen agar bisa menggunakan bahasa santun
ketika berselancar di media sosial. Dan apabila pilkada dilaksanakan tahun ini
pasti di lapangan tidak bisa maksimal kampanyenya sehingga dunia maya menjadi
sasaran para pakar politik menarik simpatisan masyarakat untuk meraup suara
,karena masih dalam pandemi Covid-19
atau masa pemulihan.
“Sudah bisa dipastikan, para tim sukses nanti akan mengunakan
dunia maya untuk saling serang, tetapi saya berharap semua timses bisa
menggunakan bahasa yang bijak dan santun supaya tidak berujung keranah hukum.
Saya juga meminta pihak penegak hukum bisa dari sekarang punya tim khusus dalam
rangka memantau kegiatan di dunia maya, baik itu sebelum pilkada dimulai hingga
selesai nanti .”pungkasnya.