SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim), H Hairis Salamad meminta pemerintah daerah untuk memelihara dan
melestarikan cagar budaya yang saat ini masih ada. Terutama rumah betang atau
rumah panjang milik suku Dayak di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang.
“Kami meminta pemerintah daerah untuk dapat
melestarikan cagar budaya yang ada di daerah ini terutama Rumah Betang Tumbang
Gagu, yang saat ini kondisi rumah Betang tersebut sangat memprihatinkan, karena
sebagian atap rumahnya sudah bocor dan lantainya juga sudah terlihat
keropos,” ujarnya saat dibincangi diruang kerjannya, Senin (9/11).
Hairis Salamad mengatakan, cagar budaya Rumah Betang Tumbang
Gagu didirikan suku Dayak yang sudah berumur ratusan tahun itu merupakan aset
daerah. Cagar budaya ini bisa sebagai obyek wisata, namun perlu dipelihara
keberadaannya. Seharusnya pemerintah harus konsisten memperhatikan serta
mempertahankan kebudayaan lokal yang bersejarah peninggalan nenek moyang.
“Saat saya melakukan kunjungan ke sana dan bertemu langsung
dengan ahli waris penunggu rumah betang tersebut. Mereka bersedia menyerahkan
rumah betang tersebut sebagai aset daerah. Mereka berharap pemerintah daerah
bisa melakukan pembenahan atau merehap rumah betang tersebut sehingga rumah
tersebut bisa dijadikan objek wisata yang terkenal di Kabupaten Kotim
ini,” sampainya.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan selain
rehab rumah betang tersebut, akses jalan menuju desa tersebut harus dibenahi. Pasalnya
selama ini untuk sampai ke desa tersebut harus meliwati jalur sungai sebab
akses jalan darat sampai saat ini belum juga di bangun dan di desa tersebut
sudah lama terisolasi.
“Kami juga meminta pemerintah daerah dapat membangun
jalan menuju Tumbang Gagu tersebut karena sampai saat ini akses jalan darat
menuju ke rumah Betang itu masih sulit dan hanya mengandalkan jalur sungai
saja,” terang Hairis Salamad.
Dirinya juga menambahkan kalau jalur darat nantinya sudah
bagus, maka bisa dipastikan obyek wisata rumah betang Tumbang Gagu akan menjadi
perhatian wisatawan lokal maupun
mancanegara. Dia berharap agar pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran
khusus untuk pemugaran atau rehabilitasi aset budaya itu.