SAMPIT, PROKALTENG.CO– Ketergantungan pedagang pasar kepada distribusi daging ayam potong dari luar daerah terus terjadi hingga saat ini, yang mengakibatkan daging ayam potong terkadang harganya merangkak naik, hal ini menjadi keluhan bagi masyarakat dan pedagang makanan.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Darmawati berharap agar kondisi ini dapat menjadi perhatian pemerintah daerah, bagaimana. potensi pemberdayaan peternak unggas lokal di Kabupaten Kotim dapat dikembangkan kerena daerah ini memiliki potensi yang cukup baik dalam mengembangkan peternakan baik itu ayam potong atau unggas lokal.
“Sejauh ini kami menilai bahwa belum ada peternak unggas yang cukup menunjang dalam memasok kebutuhan konsumen di pasar sehingga tidak ada salahnya apabila penerapan pemberdayaan peternak unggas dilakukan dengan skala besar,” kata Darmawati, Selasa (8/11).
Dirinya mengharapkan hal ini dapat menjadi perhatian pemerintah daerah melalui dinas terkait, agar melakukan mengembangkan para peternak baik itu ayam potong atau unggas lokal lainnya, kalau diberdayakan dengan baik dan benar, setidaknya dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah daerah kedepannya agar dapat membudayakan peternak lokal, sehingga dapat membantu pasokan ayam, dan tidak menunggu lagi pasokan dari luar daerah dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Politikis Partai Golkar ini mengatakan harga ayam potong saat ini sekitar Rp35,000 perkilogramnya, dengan harga segitu cukup membebani masyarakat ekonomi kebawah, kalau dibiarkan terus berlarut- larut dikwatirkan akan terjadi kelangkaan daging ayam dan harganya pun terus meningkat.
“Kami meminta pemerintah daerah agar melakukan pemantauan terhadap harga ayam dipasar, kalau memang kenaikan ayam tersebut akibat pasokannya berkurang, kedepannya ini harus diantisipasi akan kenaikan harganya, apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan,” jelasnya.(bah)