27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Dewan Sebut Potensi Peternakan di Kotim Menjanjikan

SAMPIT,KALTENGPOS.CO
Potensi pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
tidak hanya bisa dilaksanakan oleh salah satu pihak saja. Tetapi harus
melibatkan banyak pihak, terutama pemerintah daerah dan para pelaku sehingga
regulasinya juga dapat mendukung. 

 

“Potensi
peternakan di Kabupaten Kotim sangat menjanjikan. Hal ini terlihat
dari  kondisi lahan yang memadai dan cadangan untuk makanan ternak,
apalagi jika dikelola terintegrasi dengan usaha perkebunan yang ada di
Kabupaten Kotim,” ujar Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Syahbana,
Senin (5/10).

 

Kalau
potensi itu memang dikelola secara serius dan berkelanjutan, program swasembada
daging yang didengungkan sejak lama ini bisa tercapai dan dapat terlaksana.
Asalkan pemerintah daerah, pihak swasta dan peternak ini punya persepsi yang
sama, maka Kabupaten Kotim dapat menjadi penghasil daging di Kalteng.

Baca Juga :  Lemahnya Pengawasan Pemkab Terhadap Eks Lokalisasi

“Saya
yakin kalau memang dikelola secara serius dan berkelanjuitan program swasembada
daging yang didengungkan sejak lama ini bisa tercapai dan terlaksana.  Sehingga Kabupaten Kotim bisa sukses dan
mampu menjadi kabupaten penghasil daging 
yang ada di Kalteng ini,” ucap Syahbana.

 

Politisi
Partai NasDem ini juga mengatakan pihak swasta harus diberikan kesempatan untuk
membuka areal peternakan di Kotim, termasuk pengusaha perkebunan
swasta. Karena perkebunan sawit mempunyai potensi besar dalam penyediaan
pakan murah dan mudah berupa pelepah daun dan dahan kelapa sawit, limbah
bungkil sawit dan solid decanter yang dapat didayagunakan menjadi pakan ternak
berkualitas.

 

“Program
integrasi usaha perkebunan kelapa sawit dengan usaha budidaya sapi potong
didukung Peraturan Menteri Pertanian (Permentan)
No 105/Permentan/PD.300/8/2014. Saat ini beberapa intitusi dan lembaga
baik negeri dan swasta banyak yang telah mengkaji, bahkan mengaplikasikan
sistem integrasi sapi sawit,” jelas Syahbana.

Baca Juga :  Sengketa Lahan Bagaikan Bom Waktu

 

Dirinya
juga mengharapkan program ini dapat diaplikasikan sehingga para peternak dapat
mengembangkan sapi sawit, sehingga Kabupaten Kotim dapat menjadi swasembada
daging.

SAMPIT,KALTENGPOS.CO
Potensi pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
tidak hanya bisa dilaksanakan oleh salah satu pihak saja. Tetapi harus
melibatkan banyak pihak, terutama pemerintah daerah dan para pelaku sehingga
regulasinya juga dapat mendukung. 

 

“Potensi
peternakan di Kabupaten Kotim sangat menjanjikan. Hal ini terlihat
dari  kondisi lahan yang memadai dan cadangan untuk makanan ternak,
apalagi jika dikelola terintegrasi dengan usaha perkebunan yang ada di
Kabupaten Kotim,” ujar Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Syahbana,
Senin (5/10).

 

Kalau
potensi itu memang dikelola secara serius dan berkelanjutan, program swasembada
daging yang didengungkan sejak lama ini bisa tercapai dan dapat terlaksana.
Asalkan pemerintah daerah, pihak swasta dan peternak ini punya persepsi yang
sama, maka Kabupaten Kotim dapat menjadi penghasil daging di Kalteng.

Baca Juga :  Lemahnya Pengawasan Pemkab Terhadap Eks Lokalisasi

“Saya
yakin kalau memang dikelola secara serius dan berkelanjuitan program swasembada
daging yang didengungkan sejak lama ini bisa tercapai dan terlaksana.  Sehingga Kabupaten Kotim bisa sukses dan
mampu menjadi kabupaten penghasil daging 
yang ada di Kalteng ini,” ucap Syahbana.

 

Politisi
Partai NasDem ini juga mengatakan pihak swasta harus diberikan kesempatan untuk
membuka areal peternakan di Kotim, termasuk pengusaha perkebunan
swasta. Karena perkebunan sawit mempunyai potensi besar dalam penyediaan
pakan murah dan mudah berupa pelepah daun dan dahan kelapa sawit, limbah
bungkil sawit dan solid decanter yang dapat didayagunakan menjadi pakan ternak
berkualitas.

 

“Program
integrasi usaha perkebunan kelapa sawit dengan usaha budidaya sapi potong
didukung Peraturan Menteri Pertanian (Permentan)
No 105/Permentan/PD.300/8/2014. Saat ini beberapa intitusi dan lembaga
baik negeri dan swasta banyak yang telah mengkaji, bahkan mengaplikasikan
sistem integrasi sapi sawit,” jelas Syahbana.

Baca Juga :  Sengketa Lahan Bagaikan Bom Waktu

 

Dirinya
juga mengharapkan program ini dapat diaplikasikan sehingga para peternak dapat
mengembangkan sapi sawit, sehingga Kabupaten Kotim dapat menjadi swasembada
daging.

Terpopuler

Artikel Terbaru