27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

PAD Sangat Minim, DPRD Dukung Kejaksaan Usut Mafia Pelabuhan

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Bima Santoso, mengatakan sangat mendukung pihak penegak hukum terutama Kejaksaan Negeri Sampit dalam memberantas mafia pelabuhan di daerah ini, sebagaimana ketahui pada Surat edaran dari Kejaksaan Agung No 17 tahun 2021 tentang  pemberatasan mapia pelabuhan baik itu Terminal Khusus (Terus) ataulun terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) juga bandara udara yang legalitasnya belum jelas dan juga menyalahi ijin peruntukannnya.

“Kami sangat mendukung pihak kejaksaan dalam upaya pemberantasan mafia pelabuhan dan bandar udara, karena mereka memiliki peran sentral dan strategis dalam penegakan hukum untuk mendukung kebijakan tersebut melalu pelaksaan kewenangan, tugas dan fungsi” kata Bima Santoso saat dibincangi di ruang kerjannya, Selasa (4/1).

Dirinya mengatakan belum lama ini pihak Komisi IV DPRD Kabupaten Kotim melaksanakan rapat dengar pendapat dengan pemerintah daerah, melalui intansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Polres Kotim dan Kejaksaan Negeri Sampit untuk membahas soal kepelabuhanan baik Terus, dan TUKS.

Baca Juga :  Berikan Perhatian Lebih Besar Terhadap Pelestarian Kebudayaan Lokal

“Kita sudah melakukan rapat dengar pendapat terkait kepalabuhanan, karena di Kabupaten Kotim ini banyak terdapat pelabuhan besar swasta milik perkebunan kelapa sawit, selain itu juga banyak tersus, sehingga bagaimana nanti kedepannya dibidang kepabuhanan dapat meningkatkan pendapat asli daerah ini,” ujar Bima.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengatakan bahwa Kabupaten Kotim memiliki wilayah yang cukup luas dan banyak terdapat pelabuhan besar swasta milik perkebunan kelapa sawit juga milik para pengusaha lokal baik itu pelabuhan bauksit,  pupuk dan sebagainya sehingga perputaran ekonominya cukup tinggi, tetapi ada hal yang harus di pertanyakan terkait legalitasnya dan pendapatan asli daerahnya.

“Kami minta pihak dinas perhubungan dan KSOP dapat berkoordinasi terkait hal ini, karena selama ini PAD dari kepelabuhanan sangat minim, dan ini yang harus kita benahi,  dan yang legalitasnya tidak jelas dan peruntukannya disalah gunakan itu wajib penegak hukum untuk melakukan penertiban akan hal ini,” tegas Bima.

Baca Juga :  Utamakan Perbaikan Drainase agar Tidak Terjadi Banjir Saat Hujan

Ia juga menyampaikan bahwa pihak komisi IV DPRD Kabupaten Kotim akan terus memantau dan meminta pihak penegak hukum terutama Kejaksaan Negeri Sampit untuk segera melaksanakan surat edaran dari kejagung tersebut hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya sindikat mafia pelabuhan dan bandar udara.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Bima Santoso, mengatakan sangat mendukung pihak penegak hukum terutama Kejaksaan Negeri Sampit dalam memberantas mafia pelabuhan di daerah ini, sebagaimana ketahui pada Surat edaran dari Kejaksaan Agung No 17 tahun 2021 tentang  pemberatasan mapia pelabuhan baik itu Terminal Khusus (Terus) ataulun terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) juga bandara udara yang legalitasnya belum jelas dan juga menyalahi ijin peruntukannnya.

“Kami sangat mendukung pihak kejaksaan dalam upaya pemberantasan mafia pelabuhan dan bandar udara, karena mereka memiliki peran sentral dan strategis dalam penegakan hukum untuk mendukung kebijakan tersebut melalu pelaksaan kewenangan, tugas dan fungsi” kata Bima Santoso saat dibincangi di ruang kerjannya, Selasa (4/1).

Dirinya mengatakan belum lama ini pihak Komisi IV DPRD Kabupaten Kotim melaksanakan rapat dengar pendapat dengan pemerintah daerah, melalui intansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Polres Kotim dan Kejaksaan Negeri Sampit untuk membahas soal kepelabuhanan baik Terus, dan TUKS.

Baca Juga :  Berikan Perhatian Lebih Besar Terhadap Pelestarian Kebudayaan Lokal

“Kita sudah melakukan rapat dengar pendapat terkait kepalabuhanan, karena di Kabupaten Kotim ini banyak terdapat pelabuhan besar swasta milik perkebunan kelapa sawit, selain itu juga banyak tersus, sehingga bagaimana nanti kedepannya dibidang kepabuhanan dapat meningkatkan pendapat asli daerah ini,” ujar Bima.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengatakan bahwa Kabupaten Kotim memiliki wilayah yang cukup luas dan banyak terdapat pelabuhan besar swasta milik perkebunan kelapa sawit juga milik para pengusaha lokal baik itu pelabuhan bauksit,  pupuk dan sebagainya sehingga perputaran ekonominya cukup tinggi, tetapi ada hal yang harus di pertanyakan terkait legalitasnya dan pendapatan asli daerahnya.

“Kami minta pihak dinas perhubungan dan KSOP dapat berkoordinasi terkait hal ini, karena selama ini PAD dari kepelabuhanan sangat minim, dan ini yang harus kita benahi,  dan yang legalitasnya tidak jelas dan peruntukannya disalah gunakan itu wajib penegak hukum untuk melakukan penertiban akan hal ini,” tegas Bima.

Baca Juga :  Utamakan Perbaikan Drainase agar Tidak Terjadi Banjir Saat Hujan

Ia juga menyampaikan bahwa pihak komisi IV DPRD Kabupaten Kotim akan terus memantau dan meminta pihak penegak hukum terutama Kejaksaan Negeri Sampit untuk segera melaksanakan surat edaran dari kejagung tersebut hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya sindikat mafia pelabuhan dan bandar udara.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru