26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pembelajaran Daring, Anggota Dewan Ini Minta Jangan Bebankan Siswa dan

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Proses
pembelajaran sistem jarak jauh atau daring banyak dikeluhkan masyarakat, karena
diangap membebani orang tua dan juga siswa.

 

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim) Hendra Sia mengatakan, sistem pembelajaran jarak jauh memang
tidak seefektif sistem tatap muka, apalagi di tengah kondisi darurat seperti
saat ini. Menurutnya, banyak hal yang perlu disiapkan dengan baik agar proses
pembelajaran bisa berjalan dengan optimal, misalnya, infrastruktur seperti
jaringan internet yang memadai.

 

“Untuk itu, dukungan pemerintah
sangat dibutuhkan. Pemerintah bekerja sama dengan swasta dituntut untuk benar-benar
memastikan fasilitas jaringan sudah tersedia dengan baik. Jangan sampai saat
mereka belajar, jaringan lelet dan putus-putus,” ucapnya Minggu (2/8).

 

Hendra Sia juga mengatakan, dukungan
fasilitas tidaklah cukup. Pemerintah bisa lewat Kementerian Pendidikan juga
perlu memastikan konten materi yang disiapkan juga memadai dan tidak keluar
dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga walaupun di tengah kondisi seperti
saat ini, apa yang dipelajari para siswa tidak ketinggalan atau bahkan keluar
dari substansi materi pembelajaran yang seharusnya.

Baca Juga :  Sektor Pertanian Menguatkan Ekonomi Masyarakat saat Pandemi Covid-19 y

 

“Dalam sistem pembelajaran daring
ini tidak cukup dengan hanya menyiapkan infrastruktur berupa jaringan dan
platform aplikasi. Ada tuntutan yang justru lebih sulit dari itu, yaitu
kesiapan sumber daya manusia (SDM), baik guru maupun para pelajar, kalau mereka
tidak siap menjalankannya pembelajaran akan semakin tidak efiktif,”
ujarnya.

 

Politisi Partai Perindo ini mengaku miris,
ada pelajar di daerah lain yang melakukan tindakan kriminal karena terkendala
pembelajaran daring. Hal ini sangat memperihatinkan dan ini menjadi perhatian
pemerintah daerah agar kejadian serupa tidak terjadi di Kabupaten Kotim ini.

 

“Kami meminta pemerintah daerah
terutama dinas pendidikan agar bisa menyampaikan kepada semua  tenaga pendidik di daerah ini untuk lebih
memperhatikan kendala yang terjadi bagi para siswa dan siswi mereka dalam
menempuh pendidikan di masa pandemi ini. Jangan cuman mementingkan materi, tapi
membuat siswa dan orang tua siswa merasa berat,” harap Hendra Sia.

Baca Juga :  SOPD Perlu Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Kearsipan

 

Dirinya
juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim agar tidak memaksa
melakukan pembelajaran daring kalau memang siswa atau orang tua siswa tidak
mampu. Harus dicarikan solusi agar siswa tersebut tetap bisa mengikuti
pelajaran, seperti diberikan waktu untuk ke sekolah mengambil materi untuk dipelajari
dan dikerjakan.

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Proses
pembelajaran sistem jarak jauh atau daring banyak dikeluhkan masyarakat, karena
diangap membebani orang tua dan juga siswa.

 

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim) Hendra Sia mengatakan, sistem pembelajaran jarak jauh memang
tidak seefektif sistem tatap muka, apalagi di tengah kondisi darurat seperti
saat ini. Menurutnya, banyak hal yang perlu disiapkan dengan baik agar proses
pembelajaran bisa berjalan dengan optimal, misalnya, infrastruktur seperti
jaringan internet yang memadai.

 

“Untuk itu, dukungan pemerintah
sangat dibutuhkan. Pemerintah bekerja sama dengan swasta dituntut untuk benar-benar
memastikan fasilitas jaringan sudah tersedia dengan baik. Jangan sampai saat
mereka belajar, jaringan lelet dan putus-putus,” ucapnya Minggu (2/8).

 

Hendra Sia juga mengatakan, dukungan
fasilitas tidaklah cukup. Pemerintah bisa lewat Kementerian Pendidikan juga
perlu memastikan konten materi yang disiapkan juga memadai dan tidak keluar
dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga walaupun di tengah kondisi seperti
saat ini, apa yang dipelajari para siswa tidak ketinggalan atau bahkan keluar
dari substansi materi pembelajaran yang seharusnya.

Baca Juga :  Sektor Pertanian Menguatkan Ekonomi Masyarakat saat Pandemi Covid-19 y

 

“Dalam sistem pembelajaran daring
ini tidak cukup dengan hanya menyiapkan infrastruktur berupa jaringan dan
platform aplikasi. Ada tuntutan yang justru lebih sulit dari itu, yaitu
kesiapan sumber daya manusia (SDM), baik guru maupun para pelajar, kalau mereka
tidak siap menjalankannya pembelajaran akan semakin tidak efiktif,”
ujarnya.

 

Politisi Partai Perindo ini mengaku miris,
ada pelajar di daerah lain yang melakukan tindakan kriminal karena terkendala
pembelajaran daring. Hal ini sangat memperihatinkan dan ini menjadi perhatian
pemerintah daerah agar kejadian serupa tidak terjadi di Kabupaten Kotim ini.

 

“Kami meminta pemerintah daerah
terutama dinas pendidikan agar bisa menyampaikan kepada semua  tenaga pendidik di daerah ini untuk lebih
memperhatikan kendala yang terjadi bagi para siswa dan siswi mereka dalam
menempuh pendidikan di masa pandemi ini. Jangan cuman mementingkan materi, tapi
membuat siswa dan orang tua siswa merasa berat,” harap Hendra Sia.

Baca Juga :  SOPD Perlu Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Kearsipan

 

Dirinya
juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim agar tidak memaksa
melakukan pembelajaran daring kalau memang siswa atau orang tua siswa tidak
mampu. Harus dicarikan solusi agar siswa tersebut tetap bisa mengikuti
pelajaran, seperti diberikan waktu untuk ke sekolah mengambil materi untuk dipelajari
dan dikerjakan.

Terpopuler

Artikel Terbaru