KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Modus penipuan melalui media sosial (medsos) semakin marak di Kabupaten Gunung Mas. Pelaku memanfaatkan platform seperti WhatsApp (WA), Facebook, dan SMS untuk mengelabui masyarakat.
Menanggapi hal ini, DPRD Gunung Mas mengimbau warga agar lebih waspada dalam menggunakan ponsel dan tidak mudah percaya dengan pesan mencurigakan yang mengatasnamakan pihak tertentu.
Anggota DPRD Gunung Mas, Elvi Esie, mengingatkan bahwa pelaku kejahatan siber kerap menyasar korban yang mudah terpengaruh.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat lebih berhati-hati agar tidak terjebak dalam modus penipuan yang semakin canggih.
“Penipu sering berpura-pura sebagai pejabat atau orang yang dikenal untuk meminta bantuan atau menawarkan sesuatu. Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya dan selalu mengecek kebenarannya sebelum bertindak,” ujar politisi PDIP ini, Jumat (21/2).
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan membagikan informasi pribadi di medsos. Sebab, data tersebut bisa dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan aksi kejahatan.
“Saya sendiri pernah hampir menjadi korban. Ada yang mengatasnamakan seseorang dan meminta bantuan, tetapi saya langsung mengecek kebenarannya. Untungnya, saya tidak tertipu,” ungkapnya.
Elvi berharap warga semakin cermat dan tidak mudah tergoda bujuk rayu pelaku kejahatan digital.
Ia juga meminta agar kasus penipuan yang terjadi segera dilaporkan ke pihak berwajib agar bisa ditindaklanjuti. (nya)
KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Modus penipuan melalui media sosial (medsos) semakin marak di Kabupaten Gunung Mas. Pelaku memanfaatkan platform seperti WhatsApp (WA), Facebook, dan SMS untuk mengelabui masyarakat.
Menanggapi hal ini, DPRD Gunung Mas mengimbau warga agar lebih waspada dalam menggunakan ponsel dan tidak mudah percaya dengan pesan mencurigakan yang mengatasnamakan pihak tertentu.
Anggota DPRD Gunung Mas, Elvi Esie, mengingatkan bahwa pelaku kejahatan siber kerap menyasar korban yang mudah terpengaruh.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat lebih berhati-hati agar tidak terjebak dalam modus penipuan yang semakin canggih.
“Penipu sering berpura-pura sebagai pejabat atau orang yang dikenal untuk meminta bantuan atau menawarkan sesuatu. Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya dan selalu mengecek kebenarannya sebelum bertindak,” ujar politisi PDIP ini, Jumat (21/2).
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan membagikan informasi pribadi di medsos. Sebab, data tersebut bisa dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan aksi kejahatan.
“Saya sendiri pernah hampir menjadi korban. Ada yang mengatasnamakan seseorang dan meminta bantuan, tetapi saya langsung mengecek kebenarannya. Untungnya, saya tidak tertipu,” ungkapnya.
Elvi berharap warga semakin cermat dan tidak mudah tergoda bujuk rayu pelaku kejahatan digital.
Ia juga meminta agar kasus penipuan yang terjadi segera dilaporkan ke pihak berwajib agar bisa ditindaklanjuti. (nya)
