34.6 C
Jakarta
Tuesday, November 25, 2025

FTIK ke XII

Wujud Nyata dari Penerapan Filosofi Huma Betang

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO– DPRD Kabupaten Barito Utara mengapresiasi penyelenggaraan Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-XII, sebagai wujud nyata dari penerapan filosofi “Huma Betang” atau hidup berdampingan dalam perbedaan.

Keikutsertaan 14 kabupaten/kota dengan total 1.085 peserta menunjukkan bahwa budaya Kaharingan mampu menjadi perekat yang kuat.

Anggota DPRD Barito Utara, H. Parmana Setiawan melihat hal ini sebagai modal sosial yang tak ternilai untuk membangun ketahanan masyarakat dan memperkokoh jati diri di tengah arus globalisasi.

“Kami menyaksikan sendiri bagaimana FTIK mempertemukan ribuan anak bangsa dari berbagai daerah dalam balutan budaya. Ini adalah cerminan semangat Huma Betang yang hidup dan bernafas. Sebagai representasi rakyat, kami di DPRD sangat menghargai iklim kebersamaan dan toleransi yang tercipta,” tuturnya, senin (24/11).

Baca Juga :  Minta Pemerintah Serius Perhatikan Guru Honorer

Politisi PKB tersebut menilai, harmoni sosial yang terpancar dari festival ini, termasuk suksesnya MTQH sebelumnya, adalah prestasi daerah yang patut dibanggakan. FTIK dinilai berhasil menjadi ruang dialog budaya yang inklusif dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.

“Ketika para pimpinan daerah, OPD, dan masyarakat turun menari Manasai bersama, itulah esensi persatuan yang sesungguhnya. DPRD akan terus mendorong segala kebijakan dan program yang dapat memelihara harmoni indah seperti ini, karena inilah kekuatan sejati Barito Utara dan Kalteng secara keseluruhan,” tegasnya. (ren/kpg)

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO– DPRD Kabupaten Barito Utara mengapresiasi penyelenggaraan Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-XII, sebagai wujud nyata dari penerapan filosofi “Huma Betang” atau hidup berdampingan dalam perbedaan.

Keikutsertaan 14 kabupaten/kota dengan total 1.085 peserta menunjukkan bahwa budaya Kaharingan mampu menjadi perekat yang kuat.

Anggota DPRD Barito Utara, H. Parmana Setiawan melihat hal ini sebagai modal sosial yang tak ternilai untuk membangun ketahanan masyarakat dan memperkokoh jati diri di tengah arus globalisasi.

Electronic money exchangers listing

“Kami menyaksikan sendiri bagaimana FTIK mempertemukan ribuan anak bangsa dari berbagai daerah dalam balutan budaya. Ini adalah cerminan semangat Huma Betang yang hidup dan bernafas. Sebagai representasi rakyat, kami di DPRD sangat menghargai iklim kebersamaan dan toleransi yang tercipta,” tuturnya, senin (24/11).

Baca Juga :  Minta Pemerintah Serius Perhatikan Guru Honorer

Politisi PKB tersebut menilai, harmoni sosial yang terpancar dari festival ini, termasuk suksesnya MTQH sebelumnya, adalah prestasi daerah yang patut dibanggakan. FTIK dinilai berhasil menjadi ruang dialog budaya yang inklusif dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.

“Ketika para pimpinan daerah, OPD, dan masyarakat turun menari Manasai bersama, itulah esensi persatuan yang sesungguhnya. DPRD akan terus mendorong segala kebijakan dan program yang dapat memelihara harmoni indah seperti ini, karena inilah kekuatan sejati Barito Utara dan Kalteng secara keseluruhan,” tegasnya. (ren/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru