27.9 C
Jakarta
Sunday, March 16, 2025

Pameran My World Rainbow After Rain: Tetap Berkarya di Tengah Keterbatasan

PROKALTENG.CO-Kekurangan dan menderita down syndrome tidak tidak menghalangi Keyza Atmaja untuk berkarya. Siswa Down syndrome asal Kota Semarang ini menyelenggarakan pameran foto dan karya bertajuk My World Rainbow After Rain di Gedung Merby Center Semarang mulai 10 Maret – 10 April 2025.

Remaja berusia 17 tahun dengan hobi menyanyi ini menyimpan bakat menggambar sejak kecil.

Biasanya, sepulang sekolah, ia menggambar dan mewarnai sambil mendengarkan musik di kamar.

Keyza sudah belajar menggambar di Klub Merby sejak kecil bersama adiknya. Ia menyabet berbagai prestasi lomba menggambar.

“Sekarang aku belajar di Kelas Lukis Miss Erma dan Juga kelas Vocal Pak Bharata,” tuturnya.

Prestasi lainnya yang tak kalah menonjol adalah di bidang modeling. Karena itu adalah salah satu kegiatan yang ditekuni.

Baca Juga :  Dua Bulan Didirikan, Galeri Seni Rupa Palangka Raya Siap Menampung Karya Seniman Lokal

Berkat sekolah modeling, Keyza meraih berbagai penghargaan di tingkat Kota, Nasional hingga Internasional.

Seperti di Kota Semarang, Jakarta, hingga Singapura. “Aku meraih penghargaan dan dapat piala. Aku senang sekali,” jelasnya.

Karena sangat suka modeling, Keyza memiliki penampilan mix and match sendiri untuk untuk dipakai sehari-hari. “Kata orang-orang penampilanku kece,” akunya.

Meski kegiatannya banyak, tapi tetap mengutamakan pendidikan agama. Keyza tetap rajin belajar mengaji di rumah biasanya dua kali seminggu.

Di Pameran Welcome to My World- Rainbow After Rain, sebagai pameris, Keyza menampilkan puluhan foto modelling dan gambar hasil karyanya juga dipamerkan.

Ia mengajak teman-teman down syndrome untuk selalu bersemangat dan pantang menyerah.

Baca Juga :  Hope For Gaza, Karya Seniman Lokal untuk Palestina dari Para Relawan

“Semangat, selalu happy, jangan gugup, dan terus belajar, pantang menyerah. Karena ada seorang yang memberi tahu saya, harus PD dan jangan gugup,” ajaknya.

Orangtua Keyza, Sari, berharap anak-anak down syndrome mendapat kesempatan yang sama dengan Keyza, seperti skill lebih dan memiliki banyak prestasi. Sehingga mendapatkan kemandirian.

“Karena kemandirian ini dibutuhkan oleh anak-anak, sehingga orang tua yang memiliki anak-anak spesial harus menerima apa adanya, tidak usah dibedakan, dan harus sabar dalam mengajarinya,” akunya. (fgr/fth/jpg)

PROKALTENG.CO-Kekurangan dan menderita down syndrome tidak tidak menghalangi Keyza Atmaja untuk berkarya. Siswa Down syndrome asal Kota Semarang ini menyelenggarakan pameran foto dan karya bertajuk My World Rainbow After Rain di Gedung Merby Center Semarang mulai 10 Maret – 10 April 2025.

Remaja berusia 17 tahun dengan hobi menyanyi ini menyimpan bakat menggambar sejak kecil.

Biasanya, sepulang sekolah, ia menggambar dan mewarnai sambil mendengarkan musik di kamar.

Keyza sudah belajar menggambar di Klub Merby sejak kecil bersama adiknya. Ia menyabet berbagai prestasi lomba menggambar.

“Sekarang aku belajar di Kelas Lukis Miss Erma dan Juga kelas Vocal Pak Bharata,” tuturnya.

Prestasi lainnya yang tak kalah menonjol adalah di bidang modeling. Karena itu adalah salah satu kegiatan yang ditekuni.

Baca Juga :  Dua Bulan Didirikan, Galeri Seni Rupa Palangka Raya Siap Menampung Karya Seniman Lokal

Berkat sekolah modeling, Keyza meraih berbagai penghargaan di tingkat Kota, Nasional hingga Internasional.

Seperti di Kota Semarang, Jakarta, hingga Singapura. “Aku meraih penghargaan dan dapat piala. Aku senang sekali,” jelasnya.

Karena sangat suka modeling, Keyza memiliki penampilan mix and match sendiri untuk untuk dipakai sehari-hari. “Kata orang-orang penampilanku kece,” akunya.

Meski kegiatannya banyak, tapi tetap mengutamakan pendidikan agama. Keyza tetap rajin belajar mengaji di rumah biasanya dua kali seminggu.

Di Pameran Welcome to My World- Rainbow After Rain, sebagai pameris, Keyza menampilkan puluhan foto modelling dan gambar hasil karyanya juga dipamerkan.

Ia mengajak teman-teman down syndrome untuk selalu bersemangat dan pantang menyerah.

Baca Juga :  Hope For Gaza, Karya Seniman Lokal untuk Palestina dari Para Relawan

“Semangat, selalu happy, jangan gugup, dan terus belajar, pantang menyerah. Karena ada seorang yang memberi tahu saya, harus PD dan jangan gugup,” ajaknya.

Orangtua Keyza, Sari, berharap anak-anak down syndrome mendapat kesempatan yang sama dengan Keyza, seperti skill lebih dan memiliki banyak prestasi. Sehingga mendapatkan kemandirian.

“Karena kemandirian ini dibutuhkan oleh anak-anak, sehingga orang tua yang memiliki anak-anak spesial harus menerima apa adanya, tidak usah dibedakan, dan harus sabar dalam mengajarinya,” akunya. (fgr/fth/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/