28.8 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

ARTSUBS 2025: Ratusan Seniman Eksplorasi Seni dan Teknologi

PROKALTENG.CO-Pameran seni rupa kontemporer berskala besar, ARTSUBS 2025, akan kembali hadir di Surabaya. Mengusung tema Material Ways atau Jalan Ragam Materi, pameran ini akan digelar di Balai Pemuda Surabaya pada 2 Agustus hingga 7 September 2025, menampilkan lebih dari 120 seniman Indonesia lintas generasi dan medium.

ARTSUBS 2025 menyuguhkan eksplorasi material sebagai bahasa seni, bukan sekadar alat. Para seniman akan menampilkan karya dari beragam. media, mulai dari lukisan, instalasi, video, hingga teknologi seperti augmented reality (AR) dan kecerdasan buatan (AI).

“Tema Material Ways menggambarkan bagaimana bahan dan medium menjadi bagian penting dalam proses artistik—merepresentasikan cara seniman merespons zaman dan lingkungannya,” ujar Semi Ikra Negara, Event Director ARTSUBS.

ARTSUBS Didukung Pemkot Surabaya, Targetkan 2.000 Pengunjung di Hari Pertama

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota terhadap penyelenggaraan ARTSUBS.

“Silakan manfaatkan fasilitas pemkot di mana saja. Kami siap memfasilitasi dan mempromosikan semua kegiatan seni,” kata Yos.

Baca Juga :  Pentingnya Peran Orangtua dalam Pengawasan Teknologi di Era Digital

Yos menjelaskan bahwa ARTSUBS kini memasuki tahun kedua. Setelah sukses pada edisi pertamanya di Pos Bloc Surabaya, tahun ini panitia menargetkan sekitar 2.000 pengunjung pada hari

pembukaan, yang dijadwalkan akan berlangsung dari siang hingga malam, serta dibuka secara resmi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Format Baru: Perpaduan Artists Fair dan Biennale

ARTSUBS 2025 mengusung format unik yang menggabungkan atmosfer dinamis artists fair dengan kedalaman narasi seperti biennale.

Konsep ini menghadirkan ruang yang fleksibel dan progresif bagi praktik seni rupa kontemporer.

Kurator ARTSUBS tahun ini adalah Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto, yang juga bertindak sebagai direktur artistik.
Keduanya berada di bawah kepemimpinan Rambat selaku Direktur Utama.

“Kami ingin menciptakan ekosistem seni rupa yang bukan hanya pameran, tapi juga ruang belajar, eksplorasi, dan kolaborasi,” jelas Semi.

Angrycloud: Luapan Emosi Artistik ala Stevia Widyatmasari

Ragam Medium, Refleksi Dunia Pasca-Industri

Baca Juga :  Pameran Seni Arto.id di Palangka Raya: Tampilkan Karya Orisinal Seniman Kalimantan

Melalui tema Material Ways, ARTSUBS 2025 mengajak publik merenungkan relasi manusia dengan material dalam konteks dunia pascaindustri.

Plastik, kaca, bahan sintetik, limbah, hingga teknologi virtual dan digital digunakan sebagai medium ekspresi, menciptakan bentuk-bentuk baru yang merefleksikan realitas dan problematika modern.

“Dalam dunia yang serba digital, muncul kerinduan akan sesuatu yang nyata dan buatan tangan. Sentuhan manusia menjadi penting karena memuat emosi, ketidaksempurnaan, dan keaslian yang tidak bisa digantikan mesin,” tambah Semi.

Pameran ini juga bertujuan mendekatkan seni rupa dengan masyarakat umum, termasuk pelajar, mahasiswa, dan wisatawan.

Dengan pendekatan lintas disiplin, ARTSUBS tidak hanya menjadi ruang pameran, tetapi juga pusat dialog dan edukasi.

ARTSUBS 2025 bukan sekadar pameran seni, melainkan refleksi dari dinamika budaya urban, tantangan lingkungan, dan kemajuan teknologi.

Digelar di jantung kota Surabaya, ajang ini diharapkan mampu menghidupkan ruang publik sekaligus menginspirasi generasi baru pencipta dan penikmat seni.(dim/jpg)

PROKALTENG.CO-Pameran seni rupa kontemporer berskala besar, ARTSUBS 2025, akan kembali hadir di Surabaya. Mengusung tema Material Ways atau Jalan Ragam Materi, pameran ini akan digelar di Balai Pemuda Surabaya pada 2 Agustus hingga 7 September 2025, menampilkan lebih dari 120 seniman Indonesia lintas generasi dan medium.

ARTSUBS 2025 menyuguhkan eksplorasi material sebagai bahasa seni, bukan sekadar alat. Para seniman akan menampilkan karya dari beragam. media, mulai dari lukisan, instalasi, video, hingga teknologi seperti augmented reality (AR) dan kecerdasan buatan (AI).

“Tema Material Ways menggambarkan bagaimana bahan dan medium menjadi bagian penting dalam proses artistik—merepresentasikan cara seniman merespons zaman dan lingkungannya,” ujar Semi Ikra Negara, Event Director ARTSUBS.

ARTSUBS Didukung Pemkot Surabaya, Targetkan 2.000 Pengunjung di Hari Pertama

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota terhadap penyelenggaraan ARTSUBS.

“Silakan manfaatkan fasilitas pemkot di mana saja. Kami siap memfasilitasi dan mempromosikan semua kegiatan seni,” kata Yos.

Baca Juga :  Pentingnya Peran Orangtua dalam Pengawasan Teknologi di Era Digital

Yos menjelaskan bahwa ARTSUBS kini memasuki tahun kedua. Setelah sukses pada edisi pertamanya di Pos Bloc Surabaya, tahun ini panitia menargetkan sekitar 2.000 pengunjung pada hari

pembukaan, yang dijadwalkan akan berlangsung dari siang hingga malam, serta dibuka secara resmi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Format Baru: Perpaduan Artists Fair dan Biennale

ARTSUBS 2025 mengusung format unik yang menggabungkan atmosfer dinamis artists fair dengan kedalaman narasi seperti biennale.

Konsep ini menghadirkan ruang yang fleksibel dan progresif bagi praktik seni rupa kontemporer.

Kurator ARTSUBS tahun ini adalah Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto, yang juga bertindak sebagai direktur artistik.
Keduanya berada di bawah kepemimpinan Rambat selaku Direktur Utama.

“Kami ingin menciptakan ekosistem seni rupa yang bukan hanya pameran, tapi juga ruang belajar, eksplorasi, dan kolaborasi,” jelas Semi.

Angrycloud: Luapan Emosi Artistik ala Stevia Widyatmasari

Ragam Medium, Refleksi Dunia Pasca-Industri

Baca Juga :  Pameran Seni Arto.id di Palangka Raya: Tampilkan Karya Orisinal Seniman Kalimantan

Melalui tema Material Ways, ARTSUBS 2025 mengajak publik merenungkan relasi manusia dengan material dalam konteks dunia pascaindustri.

Plastik, kaca, bahan sintetik, limbah, hingga teknologi virtual dan digital digunakan sebagai medium ekspresi, menciptakan bentuk-bentuk baru yang merefleksikan realitas dan problematika modern.

“Dalam dunia yang serba digital, muncul kerinduan akan sesuatu yang nyata dan buatan tangan. Sentuhan manusia menjadi penting karena memuat emosi, ketidaksempurnaan, dan keaslian yang tidak bisa digantikan mesin,” tambah Semi.

Pameran ini juga bertujuan mendekatkan seni rupa dengan masyarakat umum, termasuk pelajar, mahasiswa, dan wisatawan.

Dengan pendekatan lintas disiplin, ARTSUBS tidak hanya menjadi ruang pameran, tetapi juga pusat dialog dan edukasi.

ARTSUBS 2025 bukan sekadar pameran seni, melainkan refleksi dari dinamika budaya urban, tantangan lingkungan, dan kemajuan teknologi.

Digelar di jantung kota Surabaya, ajang ini diharapkan mampu menghidupkan ruang publik sekaligus menginspirasi generasi baru pencipta dan penikmat seni.(dim/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru