29.9 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Bernilai Ekonomi Tinggi, Desa Gohong Kembangkan Budidaya Kenaf

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir dijadikan demplot pengembangan budidaya kenaf. Pengembangan komoditi yang memiliki nama Latin Heniscus Cannaninus L itu dimotori Bagian Ekonomi SDA Setda Pulang Pisau, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau dengan bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).

Pembangunan demplot tanaman kenaf di Desa Gohong rencananya akan dilakukan pada 2022 mendatang. Tanaman kenaf merupakan salah satu tanaman penghasil serat menjadi bahan baku pembuatan dasboard mobil premium.

Selain itu, serat tanaman kenaf juga bisa sebagai bahan pembuat karung goni, karpet, tali, geotekstil dan kerajinan tangan. “Tanaman kenaf ini cocok dibudidayakan di lahan rawa gambut dan dapat dipanen pada usia tanam empat bulan,” kata Kepala DLH Kabupaten Pulang Pisau Wartony melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan, Restu, Rabu (3/11).

Menurut Restu, secara ekonomi agribisnis tanaman kenaf memiliki prospek dan pasar yang sangat bagus. Karena, kata dia, hampir semua bagian kenaf dapat digunakan untuk bahan baku industri. “Salah satunya adalah untuk bahan baku dasbor mobil premium,” ucapnya.

Baca Juga :  Pentingnya Data untuk Perencanaan Pembangunan

Pria yang dikenal akrab dengan awak media itu mengungkapkan, sejak 2019, Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Bagian Ekonomi SDA dan DLH telah menjajaki kerjasama dengan BRG untuk mengembangkan budi daya tanaman kenaf.

Dia mengungkapkan, kenaf akan tumbuh di lahan gondorowo atau rawa gambut. Di Kabupaten Pulang Pisau, kata dia, yang sebagian adalah lahan rawa gambut sangat cocok untuk pengembangan budi daya tanaman tersebut.

Restu mengungkapkan, saat ini ketersediaan serat di Indonesia saat ini sekitar 40 persen. Sementara 60 persennya masih impor dari negara lain, seperti Thailand.

“Sebenarnya, kenaf ini bukan tanaman baru. Karena melihat prospek dan pasar yang sangat menjanjikan, Pemkab Pulang Pisau dengan Pemerintah Pusat melalui BRG membangun demplot di atas lahan seluas tiga hektar di Desa Gohong,” ucapnya.

Baca Juga :  Pembangunan Dermaga Feri Tunjang Food Estate di Pulang Pisau

Dia menambahkan, untuk pendanaannya didanai oleh pemerintah pusat melalui BRG. Restu menambahkan, beberapa waktu lalu BRG bersama Universitas Gajah Mada Jokjakarta sudah turun ke Desa Gohong memberikan pelatihan dan training kepada kelompok tani di Desa Gohong.

Untuk diketahui, Kenaf atau dalam bahasa Latin Hibiscus cannabinus L, merupakan salah satu tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Serat tanaman Kenaf biasa digunakan untuk bahan pembuat karung goni, karpet, tali, geotekstil, dan kerajinan tangan.

Secara ekonomi, kenaf memiliki prospek yang sangat bagus sebagai basis agribisnis. Hampir semua bagian kenaf mulai serat, daun, kayu, maupun biji bisa menjadi bahan baku berbagai industri. Serat kenaf dapat dimanfaatkan untuk karung, pulp/kertas, geo-tekstil, oil-biosorb, interior mobil, fiberboard, tekstil, karpet, kerajinan, dan biofuel. Daun kenaf bisa untuk pakan ternak. Kayunya untuk hardboard, bahan bakar, dan tea-bag. Sementara bijinya mengandung asam oleat dan linoneat tinggi.

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir dijadikan demplot pengembangan budidaya kenaf. Pengembangan komoditi yang memiliki nama Latin Heniscus Cannaninus L itu dimotori Bagian Ekonomi SDA Setda Pulang Pisau, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau dengan bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).

Pembangunan demplot tanaman kenaf di Desa Gohong rencananya akan dilakukan pada 2022 mendatang. Tanaman kenaf merupakan salah satu tanaman penghasil serat menjadi bahan baku pembuatan dasboard mobil premium.

Selain itu, serat tanaman kenaf juga bisa sebagai bahan pembuat karung goni, karpet, tali, geotekstil dan kerajinan tangan. “Tanaman kenaf ini cocok dibudidayakan di lahan rawa gambut dan dapat dipanen pada usia tanam empat bulan,” kata Kepala DLH Kabupaten Pulang Pisau Wartony melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan, Restu, Rabu (3/11).

Menurut Restu, secara ekonomi agribisnis tanaman kenaf memiliki prospek dan pasar yang sangat bagus. Karena, kata dia, hampir semua bagian kenaf dapat digunakan untuk bahan baku industri. “Salah satunya adalah untuk bahan baku dasbor mobil premium,” ucapnya.

Baca Juga :  Pentingnya Data untuk Perencanaan Pembangunan

Pria yang dikenal akrab dengan awak media itu mengungkapkan, sejak 2019, Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Bagian Ekonomi SDA dan DLH telah menjajaki kerjasama dengan BRG untuk mengembangkan budi daya tanaman kenaf.

Dia mengungkapkan, kenaf akan tumbuh di lahan gondorowo atau rawa gambut. Di Kabupaten Pulang Pisau, kata dia, yang sebagian adalah lahan rawa gambut sangat cocok untuk pengembangan budi daya tanaman tersebut.

Restu mengungkapkan, saat ini ketersediaan serat di Indonesia saat ini sekitar 40 persen. Sementara 60 persennya masih impor dari negara lain, seperti Thailand.

“Sebenarnya, kenaf ini bukan tanaman baru. Karena melihat prospek dan pasar yang sangat menjanjikan, Pemkab Pulang Pisau dengan Pemerintah Pusat melalui BRG membangun demplot di atas lahan seluas tiga hektar di Desa Gohong,” ucapnya.

Baca Juga :  Pembangunan Dermaga Feri Tunjang Food Estate di Pulang Pisau

Dia menambahkan, untuk pendanaannya didanai oleh pemerintah pusat melalui BRG. Restu menambahkan, beberapa waktu lalu BRG bersama Universitas Gajah Mada Jokjakarta sudah turun ke Desa Gohong memberikan pelatihan dan training kepada kelompok tani di Desa Gohong.

Untuk diketahui, Kenaf atau dalam bahasa Latin Hibiscus cannabinus L, merupakan salah satu tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Serat tanaman Kenaf biasa digunakan untuk bahan pembuat karung goni, karpet, tali, geotekstil, dan kerajinan tangan.

Secara ekonomi, kenaf memiliki prospek yang sangat bagus sebagai basis agribisnis. Hampir semua bagian kenaf mulai serat, daun, kayu, maupun biji bisa menjadi bahan baku berbagai industri. Serat kenaf dapat dimanfaatkan untuk karung, pulp/kertas, geo-tekstil, oil-biosorb, interior mobil, fiberboard, tekstil, karpet, kerajinan, dan biofuel. Daun kenaf bisa untuk pakan ternak. Kayunya untuk hardboard, bahan bakar, dan tea-bag. Sementara bijinya mengandung asam oleat dan linoneat tinggi.

Terpopuler

Artikel Terbaru