27.3 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Waspada! Meskipun Belum Ada Kasus Malaria Indigenous

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo menyebutkan, hingga tahun 2021 di kota setempat masih belum ditemukan kasus malaria indigenous atau malaria dari penularan setempat.

"Sampai saat ini belum ada ditemukan kasus malaria indigenous. Memang ada satu kasus malaria ditemukan, tapi itu bukan berasal dari Kota Palangka Raya. Pasien tertular dari daerah lain, namun berobat disini," katanya, Jumat (15/10)

Andjar menuturkan, Kota Palangka Raya telah menerima sertifikat Eliminasi Malaria pada tahun 2018. Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat atau indigenous.

Sertifikat eliminasi malaria diberikan kepada daerah yang mampu membuktikan tidak ada penularan setempat selama tiga tahun berturut-turut. Hal itu, juga dibuktikan dengan kartu penderita malaria.

Baca Juga :  Camat : Mesin ADM Tidak Rusak, Hanya Penyesuaian Barcode

"Boleh ada kasus malaria ditemukan namun dalam kartu penderita dapat dibuktikan kalau penyakit tersebut adalah impor atau tertular dari daerah lain. Sejak tahun 2018 sampai sekarang memang belum ditemukan adanya kasus malaria indigenous," jelasnya.

Meskipun begitu, Andjar mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit malaria. Ia mengingatkan, agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

"Malaria harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya. Penanganan malaria dapat dilakukan dengan pemberian obat antimalaria," pungkasnya.

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo menyebutkan, hingga tahun 2021 di kota setempat masih belum ditemukan kasus malaria indigenous atau malaria dari penularan setempat.

"Sampai saat ini belum ada ditemukan kasus malaria indigenous. Memang ada satu kasus malaria ditemukan, tapi itu bukan berasal dari Kota Palangka Raya. Pasien tertular dari daerah lain, namun berobat disini," katanya, Jumat (15/10)

Andjar menuturkan, Kota Palangka Raya telah menerima sertifikat Eliminasi Malaria pada tahun 2018. Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat atau indigenous.

Sertifikat eliminasi malaria diberikan kepada daerah yang mampu membuktikan tidak ada penularan setempat selama tiga tahun berturut-turut. Hal itu, juga dibuktikan dengan kartu penderita malaria.

Baca Juga :  Camat : Mesin ADM Tidak Rusak, Hanya Penyesuaian Barcode

"Boleh ada kasus malaria ditemukan namun dalam kartu penderita dapat dibuktikan kalau penyakit tersebut adalah impor atau tertular dari daerah lain. Sejak tahun 2018 sampai sekarang memang belum ditemukan adanya kasus malaria indigenous," jelasnya.

Meskipun begitu, Andjar mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit malaria. Ia mengingatkan, agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

"Malaria harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya. Penanganan malaria dapat dilakukan dengan pemberian obat antimalaria," pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru